On Thu, 07 Dec 2006 12:17:51 +0700, Chae <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Mudah-mudahan anda tidak keberatan saya ganti subjectnya agar kita > lebih fokus terhadap apa yang kita diskusikan, iya kan Pak Fauzan??;) > > Yang saya pahami didalam ajaran islam adalah KEMANDIRIAN setiap > manusia untuk bisa menjadi khalifah atau pemimpin, setidaknya > kewajiban untuk menjadi pemimpin dari dirinya sendiri. Karena pada > akhirnya nanti yang akan diminta PERTANGGUNG JAWABAN ADALAH DIRI KITA > MASING-MASING. benar namun ingat : Suatu hadith Nabi seperti yang diriwayatkan oleh Ibn Abbas, mengatakan:"Barangsiapa berbicara tentang al-Qur'an sesuai dengan pendapat pribadinya (bi ra'yihi), dipersilahkan untuk mengambil tempat duduknya di neraka." Seperti diriwayatkan oleh Jundub, Nabi juga mengatakan:"Barangsiapa berbicara sesuai dengan pendapat pribadinya tentang al-Qur'an dan ia benar adalah (tetap) salah". > > Misalnya saja nich Pak, suatu saat anda disidang oleh Allah SWT dan > dipertanyakan keputusan anda mengapa anda melakukan hal A misalnya... > dan kemudian anda jawab "ohhh... anu Gusti Allah saya melakukan hal A > tsb karena menurutu Ulama atau Kyai atau Ajengan atau Ustad X ini yang > harus kita lakukan... yang saya jawab bukan seperti itu, tapi karena Allah dan RasulNya memrintahkan demikian dan demikian, dan ini sebagaimana ditafsirkan oleh para ulama terdahulu yang lebih dekat kepada kebaikan dan lebih paham tentang agama dari pada saya sendiri. bukankah jawaban saya lebih baik daripada, "ya Allah, ini adalah menurut saya" o_0 > > Kalau menurut saya itu hal yang tidak benar, karena setiap manusia > akan diminta pertanggung jawaban masing-masing terhadap keputusanya > maka setiap diri manusia wajib hukumnya untuk mempergunakan daya akal > dan pikiran serta usahanya untuk bisa memilih dan menentukan mana YANG > BENAR DAN MANA YANG SALAH, terlepas apakah itu suatu yang tepat atau > kesalahan karena pada dasarnya kita hanya mampu MENCARI PEMBENARAN DAN > BUKAN KEBENARAN KARENA KEBENARAN MANUSIA BERSIFAT RELATIF SEDANGKAN > KEBANARAN MUTALAK HANYA MILIK ALLAH SEMATA. Tapi setidaknya KITA MAMPU > BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP PILIHAN YANG KITA AMBIL, itulah kewajiban > kita sebagai manusia yang di angkat untuk menjadi KHALIFAH DI MUKA > BUMI INI. karena KEBENARAN ALLAH ITU MUTLAK, siapa yang paling mengetahuinya? bukankah orang yang paling dekat dengan Allah? lalu, apakah anda lebih dekat pada Allah daripada Nabi Muhammad, dan siapakah yang lebih dekat pada nabi Muhammad, bukankah para ulama terdahulu? kesimpulannya, akal anda, atau penafsiran ulamakah yang lebih dekat dengan KEBENARAN MUTLAK? sampai sampai anda mempergunakan pendapat anda sendiri, instead of pendapatnya ulama? > > Kalau anda berpikir bahwa sebaiknya kita mengekor saja dan meng amini > saja pendapat orang2 terdahulu yang kita anggap sebagai ulama, ustad, > kyai, ajengan dll bukankah kita sama dengan binatang ternak yang mau > saja digiring oleh si gembalanya tanpa mampu BERPIKIR DAN MENGGUNAKAN > DAYA AKAL PIKIRAN DAN USAHA KITA SEBAGAI MANUSIA?? berpikir penting sekali, untuk membedakan mana ulama yang menyesatkan dan mana syubhat syubhat yang bertentangan dengan agama, serta membantahnya. tanpa akal, sudah tentu saya tidak dapat menulis tulisan seperti sekarang ini. jadi GUNAKAN akal PADA TEMPATNYA, bukan untuk menolak pendapat ulama yang sudah shahih :) > > Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi nereka Jahannam kebanyakan > dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergukan > untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) > tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan > mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk > mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, > bahkan mereka lebih sesat lagi. Meraka itulah orang-orang yang lalai. > (QS. 7:179) > > kenapa Allah menyamakan orang-orang yang taklik buta dengan binatang > ternak?? karena kalau binatang itu bebas bukan binatang ternak, dia > akan berusaha menggunakan dan setiap saat mengasah/meningkatkan > insting, intuisinya, kemampuanya dalam mempertahankan hidup/bertahan > hidup. Beda dengan binantang ternak yang memang hanya taklik buta > terhadap gembalanya. ini tafsiran siapa hayo... ;;) disana sudah jelas, nggak ada kata kata taklid buta. tapi kalo anda simpulkan sebagai taklid buta ya saya nggak ikut ikut. saya bukan ahli tafsir dan saya tidak berani menafsirkan al-Qur'an sebagaimana yang anda lakukan :) dan silahkan diperhatikan, "...mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergukan untuk memahami (ayat-ayat Allah)..." > > Maukah anda disamakan dengan binatang ternak Pak Fauzan???:)) lalu siapa yang kira kira lebih pantas disamakan dengan ternak :) > > Kemudian Pak Fauzan, Berkali-kali ditekankan oleh Qur'an bahwa Nabi > Muhamamd saw walaupun berstatus Nabi, utusan Allah, manusia paling > utama dijagad Raya ini tapi beliau ini hanyalah manusia biasa(QS. > 17:93). Nabi Muhammad saw sebagai manusia tentu saja mempunyai > keterbatasan, dibatasi oleh ruang dan waktu, berada dan terikat dalam > budaya dan konstruk sosial yang berlaku sehingga walaupun pemikiran > Beliau ini menembus batas ruang dan waktu, out of the box tapi ketika > di implementasikan atau dijadikan sebuah bentuk tetap berpijak pada > realitas yang ada begitulah sunatullahnya. > > Untuk itulah turun ayat : " Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak > dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah > dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala > sesuatu. (QS. 33:40) > > Disinilah estafet kepemimpinan dan tugas2 Dari Nabi Muhammad saw di > serahkan kepada setipa manusia, tidak ada lagi hirarki dalam ajaran > islam, tidak ada lagi monpoli terhadap pemahaman agama Islam, setiap > diri manusia diwajibkan memikul tanggung jawab untuk bisa mengemban > tugas yang dulu dipikul oleh Muhammad saw sebagai utusan Allah. > Didalam Qs.33:40 ditenkan bahwa tidak ada lagi kekhususan atau mandat > khusus bagi seseorang untuk memonopoli permahaman terhadap ajaran > islam, tapi menjadi kewajiban kita semua sebagai manusia yang di beri > tugas untuk menjadi Khalifah di muka bumi. tahukah anda bahwa ulama itu adalah pewaris para Nabi? dan dengan izin Allah mereka adalah yang menjaga agama ini tetap asli tanpa dirusak oleh pemikiran pemikiran sesat :) > > Sebanrnya Pak Fauzan, Nabi sendiri bukan orang yang mengharamkan > seseorang untuk berijtihad dimasanya, bayangkan dizaman Rasul masih > hidup ketika seseorang yaitu Rasul yang mempunyai MANDAT RESMI DARI > ALLAH SWT UNTUK MENJADI PENYAMPAI, PEMBERI PERINGATAN, PEMBERI > PENJELASAN masih terbuka ruang bagi setiap PRIBADI UNTUK BERIJTIHAD. > > Contohnya: > > Para ahli hadis meriwayatkan berbagai peristiwa ketika terjadi > perbedaan pendapat antara Nabi dan Umar. Nabi hendak menshalatkan > 'Abdullah ibn Ubay, namun Umar tidak menyetujuinya. Dalam kasus ini, > wahyu turun membenarkan 'Umar. Bahkan dalam sebuah riwayat disebutkan > juga bahwa Nabi saw. pernah menangis dengan terisak-isak menyesali > kesalahan pendapatnya, disertai Abu Bakar. Umar bertanya, "Apa yang > menyebabkan Anda dan sahabat Anda menangis? Kalau ada sesuatu yang > pantas untuk saya tangisi, saya akan menangis. Kalau tidak ada > tangisan, saya akan berusaha menangis seperti tangisan Anda. Ditanya > demikian, Nabi kemudian menceritakan tentang wahyu yang turun > membenarkan Umar. Lebih lanjut, Nabi berkata, "Seandainya azab turun, > tidak akan ada yang selamat kecuali Umar ibn Khaththab." > > Ada pula peristiwa ketika hendak melakukan penyerangan dalam sebuah > peperangan, ketika itu Nabi mengusulkan untuk menyerang secara > frontal, kemudian salah seorang sahabat Nabi bertanya" Ya Rasul apakah > ini berdasarkan wahyu atau ide anda sendiri??" dan kemudian Nabi > menjawab Ini ide saya sendiri jawab Rasul maka kemudian sahabat Nabi > itu mengemukakan usulan yang lebih baik lagi yaitu dengan membuat > parit pertahanan dan melakukan strategi bertahan. Dan ternyata cara > ini lebih jauh effective dalam mengalahkan musuh. Nabi kemudian > menerima usulan tersebut. > > Pada zaman Rasul, kebebasan atau hak setiap orang untuk berijtihad > sebatas kemampuan amat dihargai bahkan Rasul sendiri tidak pernah > memonopoli kebenaran dalam memahami wahyu, setiap orang dibebaskan > dari belengu-belengu dan mempunyai hak mengkritisi segala sesuatu > sepanjang kemampuanya. > > Bagaimana mana menurut anda Pak Fauzan??? menurut saya :) darimana anda dapatkan riwayat itu? kitab sumbernya ada nggak? shahih nggak? :) jawab dulu yang itu oke :) > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, FAUZAN <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 7>> >> nah, jadi sepakatkan atas tulisan saya yang ini : >> >> nah itu dia mbak, pernah tahu tentang hadits perpecahan umat Islam? > salah >> satunya terjadi ya karena itu. mencari hikmah sendiri tanpa mengikuti >> pendapat ulama sekalipun 0_o ngaco amat sih mbak, siapakah yang lebih >> paham tentang al-Qur'an dan Hadits selain Rasulullah, Sahabat, dan Ulama >> ahli Fiqih? adakah salah satu diantara kita? saya rasa tidak. lalu > kenapa >> kita bikin penafsiran sendiri, mencari sendiri, tanpa petunjuk? ingat, >> jalan golongan yang selamat ialah mereka yang mengikuti jalannya >> Rasulullah dan khulafaur Rasyidin (Sahabat), serta berpegang teguh pada >> Sunnah Rasulullah. >> >> ingatkah anda tentang golongan sempalan Islam seperti Rafidhah, > Ahmadiyah, >> dan yang selainnya? ini dikarenakan mereka nggak mau mengikuti pendapat >> dan tuntunan para ulama, karena mereka merasa lebih pintar dari ulama >> ulama salaf(terdahulu) dan ulama yang mengikuti jejak mereka. >> >> taklid buta itu bukan seperti yang anda maksud, taklid buta ialah >> mengikuti pemahaman seseorang/sekelompok orang saja TANPA mempedulikan >> sesuai dengan al-Qur'an, sunnah, dengan pemahaman Sahabat ato enggak. >> >> Justru memang umat Islam diperintahkan untuk taklid buta pada > Rasulullah! >> kenapa? karena beliau adalah manusia suci yang terbebas dari kesalahan, >> kalo anda bilang Rasulullahpun pernah salah, memang. tapi Allah LANGSUNG >> mengingatkan beliau, sehingga langsung dikoreksi. karenanya kita HARUS >> taklid pada Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam >> >> On Wed, 06 Dec 2006 23:00:42 +0700, st sabri <[EMAIL PROTECTED]> >> wrote: >> >> > setahu saya kanjeng Rosul itu ma'sum, bebas dari dosa, bukan bebas >> > dari kesalahan karena TIDAK SEMUA KESALAHAN adalah DOSA, sementara >> > semua DOSA adalah kesalahan. >> > >> > Kanjeng Nabi pernah berbuat salah dalam menasihati petani korma dalam >> > hal teknik menanam korma ; kesalahan pemberitahuan ini bukanlah dosa. >> > >> > salam >> > >> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, FAUZAN <raven_of_4jj1@> wrote: >> >> >> >> Dan kalopun kisah itu benar, maka Hukumnya Patuh pada pemerintahan >> > yang >> >> sah itu WAJIB. adapun Umar adalah manusia, dan beliau tidak lepas > dari >> >> kesalahan, sedangkan Rasulullah bebas dari kesalahan >> >> >> >> Allahua'lam >> >> >> > >> > >> >> >> >> -- >> Wassalamu'alaykum Wa Rahmatulloh Wa Barokatuh >> >> Brian Arfi Faridhi / Fauzan bin Hadi >> >> www.PernikMuslim.com ---> One Stop e-Muslim Shop >> Al-Fauzan.blogspot.com >> 0856-336-4677 >> Semolowaru Elok G-7 Surabaya 60119 >> >> >> Using Opera's revolutionary e-mail client: http://www.opera.com/mail/ >> Send instant messages to your online friends > http://uk.messenger.yahoo.com >> > > -- Wassalamu'alaykum Wa Rahmatulloh Wa Barokatuh Brian Arfi Faridhi / Fauzan bin Hadi 0856-336-4677 Semolowaru Elok G-7 Surabaya 60119 Using Opera's revolutionary e-mail client: http://www.opera.com/mail/ Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com ======================= Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/