--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, IrwanK <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Sayangnya yang pro dan kontra itu bukan anak" saya.. :-p > Kalau anak" saya, yang kadang 'ribut' saling menyalahkan (yang besar bilang: > > tuh Aa/dede yang mulai, atau yang satunya bilang: Teteh mukul Aa), biasanya > saya ajak mereka untuk berdamai. Yang salah harus mau minta maaf.. > Nanti mereka saling minta maaf.. Jadi peran penengah itu penting.. :-) > > Terakhir saya bilang sama yang paling kecil: neng juga jangan nakal ya.. > harus akur/baik sama saudara, meskipun dia baru berumur 4 bulan.. > Maksudnya biar semua kebagian diajar.. :D > > Nah, di Indonesia kira" sudah ada penengah (yang bisa ngemong) dan > didengarkan semua pihak, belum? > CMIIW.. > > Wassalam, > > Irwan.K >
ada pak. penengahnya (seharusnya) adalah pemerintah :). pemerintah dapat mengintervensi terhadap para pihak (pro dan kontra) poligami dengan mengeluarkan deregulasi yang mengatur proses berpoligami. salam, -ariel-