Mas Wikan,
Islam adalah solusi itu kalau diimplementasi secara menyeluruh. Kalau
sedikit-sedikit memang ngga akan effective untuk jadi solusi. 
 
Benar bahwa untuk mengatasi masalah yang besar, kita perlu chunk (pecah)
masalah itu menjadi kecil-kecil, supaya lebih mudah mengatasinya. Hanya
saja, tetap penyelesaian setiap masalah hasil pe-mecah-an (chunk) itu
harus in line satu dan lain-nya, harus under one coordination, supaya
pemecahan sub-masalah yang satu tidak bertentangan dengan pemecahan
sub-masalah yang lain. Seperti orang yang sakit, kemudian diagnose-nya
tidak holistik sehingga dirinci penyakitnya satu-satu dan dipecahkan
satu-satu (obatnya satu jenis untuk setiap penyakit), ada kemungkinan
masing-masing obat itu malah menetralkan satu dan lain, atau bahkan jadi
racun malahan..
 
Sama halnya dengan menerapkan Islam sebagai solusi. DIperlukan satu
helicopter view untuk melihat permasalahan  dan memecahkan permasalahan
secara menyeluruh dan terpadu. Perlu satu portfolio/program yang
terpadu.
 
Kalau sendiri-sendiri... ya.. beginilah jadinya...
 
Wassalaam,
-Ning

________________________________

From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Wikan Danar
Sunindyo
Sent: Thursday, January 25, 2007 5:36 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Monarki/teokrasi/demokrasi-->Re: Membela
Ulama



Dana,
kan ada orang yang berpendapat "Islam adalah solusi"
jadi buat dia, pokoknya Islam, entah permasalahannya apa.
Islam jadi semacam obat untuk segala macam penyakit seperti yang
sering dijual sama tukang-tukang obat di pinggir jalan yang mengklaim
obatnya ampuh untuk 1001 macam penyakit.

Akhirnya ya Islam jadi teredusir maknanya jadi hanya menjadi "obat
dewa".
Bukan benar-benar memberikan pencerahan yang membebaskan dan
menyembuhkan.
Oke, saya kutip dari Al Khwarizmi salah satu ilmuwan cemerlang dari
kalangan muslim.
Bahwa untuk menyelesaikan permasalahan yang besar, maka permasalahan
itu harus dibagi-bagi menjadi permasalahan yang lebih kecil,
sedemikian rupa hingga bisa diselesaikan. Selanjutnya solusi-solusi
itu dikumpulkan untuk menyelesaikan permasalahan yang lebih besar,
hingga permasalahan yang besar itu selesai.

Pemikiran ini masih valid sampai sekarang dan buat segala macam kasus
tidak spesifik buat muslim saja, dan dapat dipergunakan untuk berbagai
bidang, dari kehidupan sosial sampai program komputer. Bukan cuman
gembar gembor "islam adalah solusi" tapi benar-benar kelihatan
dampaknya.

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com <http://wikan.multiply.com> 

On 1/24/07, Dana Pamilih <[EMAIL PROTECTED]
<mailto:dana.pamilih%40tiscali.co.uk> > wrote:

> Rupanya ada unsur2 dalam suatu sistem masyarakat yg universal sifatnya
> dlm menciptakan keadilan dan kemakmuran. Sistem ini tidak ada
> hubungannya dg agama karena tidak ada korelasi yg pasti antara suatu
> agama yg dianut suatu masyarakat dan kemajuan dari masyarakat tsb.
>
> Filipina adalah mayoritas Katolik tapi lebih mundur dari kita apalagi
> Malaysia yg mayoritasnya Islam. Negara2 Arab ternyata ada yg maju dan
> ada yg masih di era kegelapan. Ada negara yg bukan Islam bukan
> Kristen ternyata lebih maju dari yg Kristen dan Islam.
>
> Jadi apa dong unsur2 itu? Kalau kita menerima usulan bahwa hanya
> dengan syariat Islam kita bisa maju, maka usulan itu bisa kita
> perdebatkan karena korelasi yg pasti itu tidak dapat dibuktikan.


 


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke