Kalo ku pikir-pikir sih soal rekayasa dan manipulasi genetik, klonning dll di jaman sebelum, semasa Nabi SAW dan sesudah Nabi SAW sudah ada...hanya saja dalam bentuk lain yang serupa, yang menyebabkan manusia menjadi besar kepala (kemajuan teknologi/i.pengetahuan yang membuat manusia mabok kepayang). Sama seperti kejayaan suatu negara Amerika sekarang ini, dahulu juga ada kejayaan negara yang tidak sama sebangun dengan Amerika sekarang ini.
Mungkin, benar adanya kalo roda dunia (roda kehidupan) ini berputar dan berulang ato reinkarnasi. Serupa tapi tak sama. just a thought. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "st sabri" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" > <chairunisa_mahadewi@> wrote: > > > > Abah, > > > > Terima kasih atas informasinya;) > > > > Saya mau konfirmasi satu point lagi, jika manusia mempunyai > > keterbatasan termasuk Nabi Muhammad saw sebagai manusia adakah > > penafsiran Beliau terhadap wahyu terbatasi oleh keterbatasanya sebagai > > manusia?? > > Anakku, > Tentu saja kanjeng Nabi Muhammad memiliki banyak keterbatasan dan > menafsir wahyu; belum lagi alat-alat bantu penafsiran yg terus > berkembang dan berkembang sesuai perkembangan peradaban. Jaman dahulu > kala, bahkan Kanjeng Nabi pun tidak berpikir adanya rekayasa atau > manupulasi genetik, klonning atau bio teknologi. Barangkali juga tidak > terpikirkan bahwa suatu hari nanti perjalanan ke ruang angkasa bisa > dijalani oleh awam seperti orang2 pada tamasya ke pekalongan dari > seluruh penjuru dunia :=)) > > Dalam hidup di dunia dan manusia tidak akan mencapai kebenaran, tapi > bisa menggapai percikan kebenaran, kemudian kebenaran absolut juga > tidak kompatibel dengan manusia, lebih baik kebenaran tidak absolut yg > bisa diuji ulang, dievaluasi dan diperbaiki. sehingga proses kehidupan > berjalan dan selalu berjalan. > > salam >