Benarkah demikian?  Dari 59 negara anggota OIC yg demokratis cuma
Indonesia, Turki dan Malaysia.  


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condrowahono
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Herannya umat Islam malah lebih siap berdemokrasi, daripada pemeluk 
> aggama tetangga ....
> 
> 
> Dana Pamilih wrote:
> >
> > Barangkali pandangan ini akurat karena dalam agama lain negara
> > berdasarkan agama adalah perkembangan belakangan dan nabinya bukan
> > pemimpin negara.
> >
> > Akibatnya Islam itu secara doktriner suatu negara agama, suatu
> > teokrasi, sehingga pemisahan agama dari negara adalah tindakan yg
> > bertentangan dg doktrin awal Islam. Jadi pemisahan itu mengakibatkan
> > bukan Islam lagi.
> >
> > Baru mengerti saya.
> >
> > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
> > <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>, "Lina Dahlan"
<linadahlan@ 
> > ...>
> > wrote:
> > >
> > > Beberapa Pandangan Orientalis terhadap Islam
> > >
> > > 1) Dr. V. Fitzgeraldi berkata, Islam bukan hanya sekedar Religion,
> > > tapi juga adalah tatanan politik (a Political System).
> > > 2) C.A. Nallino berkata, pada waktu yang sama Muhammad telah
membangun
> > > sebuah agama (Religion) dan daulah (state), batasan diantara
keduanya
> > > saling berdampingan selamanya.
> > > 3) Dr. Schacht berkata, karena islam itu dipahami lebih dari sekedar
> > > agama, maka ia juga menggambarkan teori-teori hukum dan politik.
Islam
> > > adalah tatanan peradaban yang komplit, mencakup agama, daulah secara
> > > berbarengan.
> > > 4) R. Strothmann berkata, Islam adalah fenomena agama yang
berwawasan
> > > politik. Sebab pendirinya adalah seorang nabi dan sekaligus seorang
> > > politikus yang bijak atau negarawan.
> > > 5) D.B. Macdonald berkata, di sana (madinah) berdiri negara Islam
> > > pertama dan di sana diletakkan dasar-dasar pemerintahan dan Undang-
> > > Undang Islam.
> >
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke