(Ref)Aisha ini sdh nikah belum ya.. kok bicara
imunisasi..?
Generasi yg kuat ini komentar Aisha sdh dijawab...:
Dia melahirkan bayi sehat yang lalu diberi ASI
eksklusif, lalu makanan pendamping ASI yang saya lihat
sehat sekali, misalnya dia mencampur kuning telur+ ati
ayam yang dikukus dengan bayam+wortel yang diblender
dengan bubur tepung beras. Dia juga memberi juice
pepaya, jeruk, dll. Fisik bayinya berkembang bagus dan
anaknya gesit sekali, ditambah dengan rajinnya teman
saya ini merangsang kemampuan si anak, anak itu tumbuh
cerdas, 3 tahun sudah bisa membaca dan belajar
menulis, vocabnya juga banyak sehingga bisa cerita
banyak hal.

tambahan komentar sy :
anak sy yg kedua malah hanya susu seadanya spt susu
indomilk.. tp umur dua tahun sdh mau jawab handphone
dan mudh meniru.. tidur teratur, bermain dengan siapa
saja mau...

Anak sy yang pertama malah sy kasih special susu spt
S26, nutrilon soya, ke dokter hampir sy rental mbl +
supirnya.
Anak sy Pertama lahir tahun 1998.. dimana saat itu byk
kasus issue imunisasi MMR kadaluarsa sekitar expire 5
tahun..yg diisukan dikirim dari amrik ke indonesia..
lebih kasihan 2 teman sy dlm satu perusahaan sy kerja
dulu terkena autis.

Ayam negeri disuntik okey lah jd cpt besar.. tp
letoy...
coba alami spt komentar diatas mantep! spt org2 tua
... strong!

Depkes kita perlu disensor juga krn kurang
kontrol...dokter2 juga skrng ngurusin sales2 obat aja
ngambil jatah antri org2 sakit weleh3.... coba sich
sales2 obat itu di luar jam prakter dokter..??
... 
demikian sama dengan departement perhubungan perlu di
sensor...

Natural adalah dambaan kita bukan..?
slm,
ali


--- Aisha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Obrolan pak Ali dan pak/bu Gopina ini menarik untuk
> milis WM dan KS:)
> 
> Pak Ali, rasanya Al Quran dalam salah satu ayatnya
> memberikan petunjuk bahwa orang tua harus
> meninggalkan generasi yang kuat. Nah tugas kita
> semua untuk memahami, yang namanya kuat itu kuat
> apanya? Seperti juga dalam kecantikan, kita mengenal
> kecantikan fisik dan kecantikan dalam (inner
> beauty), maka kuat disini juga ada kuat secara fisik
> dan kekuatan dalamnya - seperti kuat dari segi
> pikiran, kuat ilmu, kuat hati, dll. Jika urusannya
> tentang vaksin yang ditulis pak Ali secara bombastis
> "Depkes RI meracuni generasi bangsa via
> imunisasi..??", ini tentunya berkaitan dengan fisik
> ya.
> 
> Saya bukan dokter, tapi orang awam yang memahami
> vaksin sebagai upaya manusia untuk memperkuat
> fisiknya. Seperti yang dijelaskan pak/bu Gopina,
> anak-anak itu titipan Allah yang tentunya harus
> dirawat, dibimbing dan dibesarkan (fisik dan sisi
> dalamnya) sebaik mungkin. Hare gene, dengan
> lingkungan yang begitu "kotor", polusi udara, polusi
> air, polusi tanah, polusi suara, dll. Akan sangat
> berbahaya jika generasi muda tidak diimunisasi
> dengan vaksin-vaksin. Apalagi jika kemiskinan begitu
> meluas yang tentunya berpengaruh terhadap asupan
> gizi anak-anak, sanitasi yang buruk, dll. Apa kita
> mau generasi muda yang hanya makan nasi aking itu
> juga diserbu banyak penyakit?
> 
> Pak Ali, untuk kasus anak-anak anda, tanpa harus
> melihat secara fisik anak-anak anda itu tapi dengan
> logika sederhana saja, maka kita tidak bisa
> membandingkan 2 anak yang beda umurnya untuk
> mengambil kesimpulan bahwa vaksin itu racun. 
> 
> Tubuh manusia itu kompleks, salah seorang teman saya
> keguguran dan menurut dokter karena janinnya tidak
> berkembang sempurna karena ketika janin itu
> berkembang di rahimnya, si bayi terkena satu virus
> (maaf lupa nama virus itu, kalau tidak salah
> Rubela?), saat itu dia sedang tergila-gila makan
> sate setengah matang dan karena kesibukan kerjanya
> memang dia tidak begitu peduli kehamilannya. Saat
> hamil anak kedua, dia sengaja cuti di luar
> tanggungan kantornya, teratur ke dokter obgyn, rajin
> makan vitamin, minum susu khusus ibu hamil, makan
> banyak sayur, buah, sumber protein, dll. Dia
> melahirkan bayi sehat yang lalu diberi ASI
> eksklusif, lalu makanan pendamping ASI yang saya
> lihat sehat sekali, misalnya dia mencampur kuning
> telur+ ati ayam yang dikukus dengan bayam+wortel
> yang diblender dengan bubur tepung beras. Dia juga
> memberi juice pepaya, jeruk, dll. Fisik bayinya
> berkembang bagus dan anaknya gesit sekali, ditambah
> dengan rajinnya teman saya ini merangsang kemampuan
> si anak, anak itu tumbuh cerdas, 3 tahun sudah bisa
> membaca dan belajar menulis, vocabnya juga banyak
> sehingga bisa cerita banyak hal.
> 
> Jadi, tidak bisa kita menyimpulkan satu anak
> sakit-sakitan karena divaksin, ada banyak hal yang
> berkaitan dengan tumbuh kembang anak-anak. Siapa
> tahu ketika hamil anak pertama, asupan gizi istri
> pak Ali kurang baik dibanding saat hamil anak kedua,
> siapa tahu ketika anak pertama lahir ASI ibunya
> kurang baik atau makanan pendampingnya kurang
> bergizi dibanding anak kedua karena mungkin saat
> hamil dan melahirkan anak pertama itu kondisi
> ekonominya tidak sebaik saat hamil dan melahirkan
> anak kedua.
> 
> Silahkan teman-teman dokter menjelaskan vaksin ini
> dengan bahasa sederhana yang mudah dipahami di milis
> (KS dan WM kan bukan milis kedokteran ya:). Atau
> teman-teman lainnya bisa juga urun pendapat karena
> pernah tahu tentang vaksinasi anak-anaknya atau
> anak-anak teman atau anak-anak sodaranya.
> 
> salam
> Aisha
> -------
> From : gopina goham
> wah, pak. kalau saya kok tidak berani ya, mengambil
> resiko yang sedemikian besar dengan tidak memberikan
> imunisasi ke anak2 saya. anak2 titipan Allah swt,
> lho. saya akan sekuat tenaga melindungi anak2.
> 
> mengenai berita di bawah, apa sudah ditelusuri
> kebenarannya? apa sudah benar penyimpanan vaksinnya?
> apa sudah tahu, betapa bahayanya penyakit campak,
> tbc, hepatitis, polio, dst, yang bisa diminimalisasi
> efeknya dengan imunisasi?
> 
> kedua anak saya diimunisasi, ya memang sehat2 saja.
> gak bisa dong, sampel dari bapak saja, yang
> membandingkan 2 anak yang diimunisasi dan tidak,
> terus jadi generalisasi ke seluruh populasi.
> 
> di lain pihak saya setuju supaya depkes ri bekerja
> lebih giat supaya semakin cepat bebas dari penyakit2
> ini. mohon maaf jika tidak berkenan..
> -----------
> From : Muhammad Aly
> >   Depkes RI meracuni generasi bangsa via
> imunisasi..??
> > ....
> > obat2an sdh byk yg beredar di masyarakat luas
> > membahayakan kesehatan rakyat indonesia, makanan
> juga,
> > sekarang imunisasi..?
> >
> > wah kasihan generasi kita di racuni dari segala
> aspek
> > termasuk akidah... alhamdulillah anak sy yg kedua
> tdk
> > diimunisasi (zero imunisasi) sdh 2 tahun sehat
> > wal'afiat cukup makan-minum yg fresh seger alami,
> > sedangkan anak sy yg pertama 9 imunisasi (komplit)
> > dijalani dirumah sakit cukup bagus tapi kdng mudah
> > sakit... tdk sesehat anak sy yg kedua.
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 



 
____________________________________________________________________________________
Get your own web address.  
Have a HUGE year through Yahoo! Small Business.
http://smallbusiness.yahoo.com/domains/?p=BESTDEAL

Kirim email ke