Abah,

tentu ingat ketika kasus seorang penzinah Yahudi yang meminta di hukum
kepada Rasul dan kemudian Rasul menetapkan hukuman Rajam yang sesuai
dengan apa yang ada di Taurat, jadi Rasul tetap berpegang pada
ketentuan Taurat untuk pemeluk agama Yahudi.

Dalam ini dari Qur'an sendiri ditegaskan bahwa orang2 Yahudi di
wajibkan berpegang tegung pada Taurat;

Dan bagaimana mereka mengangkatmu menjadi hakim mereka, padahal mereka
mempunyai Taurat yang didalamnya (ada) hukum Allah, kemudian mereka
berpaling sesudah itu (dari putusan mu) dan mereka sungguh-sunguh
bukan orang yang beriman. (QS. 5:43)


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Diakui eksistensinya, (lakum diunukum waliya diyn), namun tidak diakui
> kebenarannya dalam segi aqidah. Silakan disimak Seri 755 di bawah.
> Wassalam,
> HMNA
> *****************************************************
> 
> BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
> 
> WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
> [Kolom Tetap Harian Fajar]
> 755. Najasi dari Habasyah vs Rombongan dari Najran
> 
> Hari Sabtu, 11 November 2006, saya menghadiri upacara Milad (Dies
Natalis)
> XLI Universitas Islam Negeri Alauddin dan Penerimaan Jabatan Guru Besar
> Tetap Prof.DR.H.Ahmad M Sewang, MA. Sebelumnya, 9 November dalam acara
> halalbihalal (menurut Prof.Ahmad Sewang penulisan yang baku kata itu
harus
> dituliskan bersambung) di IMMIM meminta kepada saya untuk memberi umpan
> balik nanti dalam hubungannya dengan isi Pidato Pengukuhan beliau
dua hari
> yang akan datang itu. Adapun Pidato Pengukuhan Guru Besar tsb., yaitu
> Hubungan Antarumat Beragama di Masa Nabi Muhammad SAW (Bahasan Buku
Sirat
> Nabawiyah Ibn Hisyam).
> 
> Saya kutip halaman 19-23:
> Dialog Ja'far ibn Abi Talib dengan Najasi.
> Ketika kaum Quraisy mengetahui bahwa sebagian kaum Muslim hijrah ke
negeri
> Habsyah, maka mereka mengutus dua orang, Amr ibn As dan Umarah ibn
al-Walid,
> untuk mempersembahkan beberapa hadiah dengan harapan agar
orang-orang yang
> berhijrah itu diekstradisi. Najasi berkata kepada keduanya. "Aku
tidak akan
> menyerahkan kepada mereka, sebelum saya mengundang dan melakukan
konfirmasi
> kepada mereka." Ummu Salamah mengemukakan jawaban Ja'far sebagai
pimpinan
> Muhajirin atas pertanyaan Najasi.
> Keterangan Ja'far ibn Abi Talib itulah yang mempengaruhi Najasi untuk
> memberikan perlindungan keamanan kepada para Muhajirin. Sekalipun
demikian ,
> utusan Quraisy tadi tetap berusaha mempengaruhi Najasi bahwa ajaran
Muhammad
> sesungguhnya menghina dan merendahkan Nabi Isa dan ibunya, Maryam.
Mendengar
> penyampaian utusan Quraisy tersebut , maka raja meminta agar Ja'far
> menjelaskan tentang pandangan Islam terhadap Nabi Isa dan ibunya. Ja'fa
> rkemudian membacakan QS Maryam (19): 30-33,
> QAL ANY 'ABD ALLH aATNY ALKTB WJ'ALNY NBYA 30 WJ'ALNY MBARKA AYN MA KNT
> WAWShNY BALShWt MA DMT hYA  31  WBRA BWALDTY WLM YJ'ALNY hBARA  SyQYA 32
> WASLAM 'ALY YWM WLDT WYWMAB'ATs Hya 33 (transliterasi huruf demi huruf)
> 30.  Berkata Isa: "Sesungguhnya Aku Ini hamba Allah, dia memberiku
Al Kitab
> (Injil) dan dia menjadikan Aku seorang nabi,
> 31.  Dan dia menjadikan Aku seorang yang diberkati di mana saja Aku
berada,
> dan dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan)
zakat
> selama Aku hidup;
> 32.  Dan berbakti kepada ibuku, dan dia tidak menjadikan Aku seorang
yang
> sombong lagi celaka.
> 33.  Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari Aku
> dilahirkan, pada hari Aku meninggal dan pada hari Aku dibangkitkan hidup
> kembali".
> Ummu Salamah menceritakan bahwa mendengar Alquran dibacakan, Al-Najasi
> menangis hingga janggutnya basah oleh air mata. Para uskup juga menangis
> hingga air mata mereka membasahi mushaf-mushaf mereka, ketika
mendengar apa
> yang dibacakan pada mereka.
> Kemudian Najasi mengambil sebatang tongkat dan menggoreskannya ke tanah.
> Dengan gembira Najasi berkata. "Antara agama tuan-tuan dan agama kami
> sebenarnya tidak lebih dari garis ini."
> 
> ***
> 
> Selanjutnya saya kutip halaman 34-35:
> Di antara delegasi itu terdapat mereka yang sudah memeluk agama
Kristen yang
> berasal dari Najran, tinggal di Jazirah Arabia bagian selatan. Wilayah
> tersebut termasuk bagian kekuasaan Byzantium. Rombongan mereka 60
orang yang
> dipimpin oleh Abdul Masih, Abu Al-Harif ibn Alqamah dan Ibn a-Harit.
> Rombongan dari Najran tersebut diterima Nabi di Masjid Madinah, sebagian
> menginap di masjid itu dan sebagian lainnya di rumah sahabat. Mereka
tinggal
> beberapa hari, bahkan sempat melakukan kebaktian di Masjid Nabawi.
Selama di
> Madinah terjadi dialog antara Nabi dan pimpinan delegasi tersebut. Ada
> beberapa perbedaan antara Nabi dan mereka berkaitan dengan teologis,
> terutama menyangkut dengan Nabi Isa. Perbedaan itulah yang kemudian
menjadi
> latar belakang turunnya QS Ali 'Imran (3): 59-61.
> (Untuk menghemat ruangan ayat aslinya tidak ditransliterasi, langsung
> artinya saja-HMNA-):
> 59.  Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti
> (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, Kemudian Allah
> berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), Maka jadilah Dia.
> 60.  (Apa yang telah kami ceritakan itu), Itulah yang benar, yang datang
> dari Tuhanmu, Karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang
ragu-ragu.
> 61.  Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang
> meyakinkan kamu), Maka Katakanlah (kepadanya): "Marilah kita memanggil
> anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri
> kamu, diri kami dan diri kamu; Kemudian marilah kita bermubahalah(*)
kepada
> Allah dan kita minta supaya la'nat Allah ditimpakan kepada
orang-orang yang
> dusta.
> --------------------
> (*)
> Mubahalah ialah masing-masing pihak diantara orang-orang yang berbeda
> pendapat mendoa kepada Allah dengan bersungguh-sungguh, agar Allah
> menjatuhkan la'nat kepada pihak yang berdusta. nabi mengajak utusan
Nasrani
> Najran bermubahalah tetapi mereka tidak berani-HMNA-
> 
> ***
> 
> 
> Inilah umpan balik dari saya.
> 
> Flavius Valerius Aurelius Constantinus (280 - 337) M, Roman emperor
(306 -
> 377) M. Persuaded to adopt Chritianiy, became sole Emperor of the
West (312)
> M; called the great Council of Nicaea (325) M at which Nicene Creed was
> adopted. [Webster's Biographical Dictionary, Spring field, USA, pg.
342].
> The Creed of Nicaea: "We believe in one God the Father, Almighty,
maker of
> all things visible and invisible; and in one Lord Jesus Christ, the
Son of
> God, begotten of the Father, only begotten that is, from the
substance of
> the Father; God from God, light from light, Very God from Very
God".." (The
> History of Christianity, a Lion handbook, p. 177). Creed ini menguatkan
> doctrine Athanasius, di mana dalam council doctrine Athanasius
memenangkan
> secara mayoritas doctrine Arius Alexander bahwa hanya ada satu
Tuhan, yaitu
> Tuhan yang selalu Ada dan tidak mempunyai asal usul, Dia Ada tanpa
> keberadaan sebelumnya. Dalam hal ini Arius membedakan antara unsur
> keistimewaan yang tetap ada di dalam Tuhan, yang  merupakan kekuatan
 yang
> kekal  dengan unsur keistimewaan Jesus sebagai suatu kelebihan yang
> diberikan oleh Tuhan selayaknya seorang Nabi.
> 
> Penganut doctrine Athanasius kemudian dikenal dengan Trinitarian
Christian
> yang mayoritas sampai sekarang, sedangkan doctrine Arius dikenal dengan
> Unitarian Christian, yang sekarang merupakan golongan minoritas,
yaitu ummat
> Qibthi (Copti) di Mesir. Secara teologis Unitarian Christian ini sangat
> dekat dengan ajaran Islam, seperti yang didemontrasikan oleh Najasi
sebagai
> garis sambil berkata: "Antara agama tuan-tuan dan agama kami sebenarnya
> tidak lebih dari garis ini." Ini menunjukkan bahwa Najasi penganut
doctrine
> Arius Alexander. Sedangkan para delegasi dari Najran adalah pengatut
> Trinitarian Chistian, sehingga secara teologis tidak bisa ketemu dengan
> ajaran Islam, yang menjadi asbabun nuzul, latar belakang turunnya ayat
> tentang mubahalah. Wallahu a'lamu bisshawab.
> 
> *** Makassar, 26 November 2006
>      [H.Muh.Nur Abdurrahman]
> 
> ########################################################
> 
> 
> 
> ----- Original Message ----- 
> From: "Chae" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Sent: Thursday, April 26, 2007 10:52
> Subject: [wanita-muslimah] Re: The Name of Allah - semua agama sama?
> 
> 
> > Mba Flora,
> >
> > Kaum Yahudi dizaman Rasul tetap berpedoman pada Taurat, begitu juga
> > dengan masyarakat Nasrani dimana Rasul sangat hormat pada Raja dan
> > rakyat ethopia yang menganut ajaran Kristen.
> >
> > Jika dizaman Rasul saja kedua ajaran tersebut masih di akui lalu
> > mengapa sekarang kita justru menampikan kebenaran kedua ajaran tsb?
> >
> > Jika alasanya karena terjadi penyimpangan terhadap kedua ajaran tsb,
> > bukankah penyimpangan tersebut juga ada dizaman Rasul dan tercatat
> > didalam Qur'an??
> >
> > Soal penhapusan ayat, ini tidak hanya terjadi pada Taurat dan injil
> > saja tapi juga apply terhadap Qur'an juga. Jadi apa alasan kita
> > menampikan kebenaran dalam kedua ajaran tsb? dan saya pikir bahwa
> > kitab weda dan tripitaka pun merupakan kitab2 yang seharusnya di akui
> > karena Allah SWT telah memberitahukan adanya rasul2 yang lain dengan
> > kitabnya masing2.
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Flora Pamungkas"
> > <florapamungkas@> wrote:
> > >
> > > Setiap ajaran Allah yang diwahyukan kepada para nabi itu adalah
> > > berprosesnya/ perjalanannya agama Islam.
> > > Ruh Islam sudah ada dari sejak jaman Nabi Adam.  Dalam S. Ar R'ad
> > ayat 38-39
> > > difirmankan oleh Allah, bahwa setiap jaman diberikan kitab untuk
> > manusia,
> > > yang berlaku hanya untuk jaman itu saja dan di wilayah
geografisnya para
> > > nabi (sebelum Nabi Muhammad SAW) itu saja.
> > >
> > > QS 13:38-39.
> > >
> > > "Dan sungguh Kami telah mengutus rasul-rasul sebelum engkau dan Kami
> > jadikan
> > > bagi mereka istri dan keturunan. Seorang rasul tak akan mendatangkan
> > suatu
> > > ayat kecuali berdasarkan izin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada
kitabnya."
> > >
> > > "Allah menghapuskan apa (ayat) yang Dia kehendaki dan menetapkan
> > ayat yang
> > > Dia kehendaki. Di sisi-Nya ada induk Alkitab."
> > >
> > > Proses perjalanan ajaran Allah ini mencapai puncak kesempurnaannya,
> > berupa
> > > kitabNya yang terakhir, yaitu Al Qur'an dan ajaran ini diberiNya
> > judul/nama:
> > > ISLAM.  Ajaran ini final, tuntas, berlaku hingga akhir jaman.  Oleh
> > > karenanya, Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah yang terakhir/
> > penutup,
> > > adalah Nabi untuk seluruh manusia di manapun wilayahnya, dari
sejak 1400
> > > tahun yang lalu hingga akhir jaman nanti.  Maka seharusnya, manusia
> > jaman
> > > sekarang ini dan jaman kemudian, hingga akhir jaman nanti, adalah
> > pengikut
> > > ajaran Al Qur'an dan meneladani nabi Muhammad SAW, sebagai muslim.
> > Karena
> > > Al Qur'an adalah kitab yang paling akhir, maka ajaran di dalamnyalah
> > yang
> > > paling valid.
> > >
> > >
> > > Namun, Allah juga mengingatkan dalam S. Al Baqarah 256: Tidak ada
> > paksaan
> > > memasuki agama Islam
> > >
> > >
> > > 256. Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya
> > telah
> > > jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu
barangsiapa
> > > yang ingkar kepada Thaghut[162] dan beriman kepada Allah, maka
> > sesungguhnya
> > > ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan
> > putus.
> > > Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
> > >
> > >
> > > [162]. Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari
> > Allah s
> > > w.t.
> > >
> > > Bagi saya, ajaran yang dibawa oleh para Nabi sebelum Nabi Muhammad
> > SAW, itu
> > > adalah masa lalu, sejarah yang sudah selesai.  Karena adalah hak
> > Allah untuk
> > > membatalkan atau mengkonfirm ajaranNya.  Dan, obviously, Allah sudah
> > > menetapkan Al Qur'an yang sempurna dan berlaku kekal, maka saya
sebagai
> > > manusia jaman kini, ya ikut apa yang sudah ditetapkan oleh Allah
SWT.
> > >
> > >
> > > Wassalam,
> > > Flora
> > >
> > > ---------------------------------
> > >
> > > Re: The Name of Allah ... buat mba Ning dan ibu Chairunisa :-)
> > > Posted by: "Chae" chairunisa_mahadewi@   chairunisa_mahadewi
> > > Tue Apr 24, 2007 9:07 pm (PST)
> > > ................dst..............
> > >
> > > Kalau kita lihat dalam Qur'an sendiri ada menyatakan bahwa agama
yang
> > > dibawa Ibrahim as, Musa as, Daud as, Sulaiman as, Isa as dll adalah
> > > sama dengan yang dibawa Nabi Muhammad saw. Padahal kita tahu bahwa
> > > secara syariat Taurat, Zabur, Injil berbeda-beda baik dari sisi
> > > Muamalah dan juga dari sisi Habluminallah nya.
> > >
> > > Persamaan dari ajaran yang dibawa oleh para Nabi adalah azas yang
> > > mendasarinya yaitu mengusung konsep Tauhid.
> > >
> > > Untuk itu mengapa kita tidak bisa memandang semua agama adalah
sama???
> > >
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> >
> >
> >
> >
> > =======================
> > Milis Wanita Muslimah
> > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun
masyarakat.
> > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]
> >
> > This mailing list has a special spell casted to reject any
attachment ....
> > Yahoo! Groups Links
> >
> >
> >
>


Kirim email ke