Nambahin keterangan Flora :
Islam itu dari bahasa Arab artinya: "tunduk dan patuh terhadap perintah".
Oleh karenanya ada sebagian yg mengatakan bahwa agama samawi [ agama nasrani ] 
adalah juga islam.

Menurut keyakinan 'agama Islam' para Nabi-rasul adalah manusia2 yg tunduk dan 
patuh pada Tuhan.
Bermula dari kisah Adam as yg harus diimani/dipercaya. Sedangkan Musa as adalah 
keturunan Ibrahim as
Ibrahim dalam keyakinan agama Islam adalah seorang rasul yg mengajak bangsanya 
agar mereka hanya percaya pada 
Tuhan Yg Esa [monotheisme ]. 
[Dalam Kejadian 12 Ibrahim/Abraham adalah 'bapa' bangsa Israel dan Arab. Karena 
kepercayaannya yg kuat maka Ibrahim 
juga dinamakan Bapa segala orang yg percaya - Di Islam sesuai QS 46:35- Ibrahim 
as, Nuh as, Musa as, Isa as dan Muhammad SAW termasuk dalam golongan 'Ulul 
Azmi' atau mereka yg punya keteguhan hati ]
Sedangkan 'agama Islam' yg saat ini dipraktekkan adalah kelanjutan agama 
Ibrahim yg kemudian Alloh SWT menyempurnakan dengan memberi petunjuk tata cara 
peribadahan, hukum2 sosial kemasyarakatan, budi pekerti  dan lainnya yg jika di 
ringkas ada 10 macam; melalui Muhammad SAW tatkala beliau bertafakur, beribadah 
menurut agama Ibrahim as. 

Penyempurnaan agama Ibrahim inilah yg 'dibumikan' dan diberi judul Al Qur'an 
kemudian contoh praktek, pelaksanaan bertambah melalui yg dilakukan, dikatakan 
oleh Muhammad SAW yg di sebut sebagai hadis. Keduanya menjadi tuntunan bagi yg 
mengaku beragama islam. 

Jadi sebenernya Islam adalah penyempurnaan dari agama yg terdahulu.
Jika kemudian seperti disinggung Nisa masih ada yg nggak mau sempurna dan 
kemudian kita bisa 'menerima' keberadaan kepercayaan yg lain; menurut saya 
adalah sebagai sikap pluralistik dalam beragama.

Di kehidupan sekarang berpluralisme terhadap lain kepercayaan merupakan upaya 
untuk mengeliminir perbedaan yg menimbulkan ketidak serasian dalam 
bermasyarakat. Kan cagub DKI dari PKS juga gak akan menutup tempat2 yg dianggap 
maksiat :-)))

Jadi saya juga kurang sependapat dengan Nisa bahwa semua agama sama. Yg dapat 
saya pahami adalah idealnya kita bisa menerima keberadaan keperyaan yg lain 
dalam bermasyarakat. sepanjang ia tidak meresahkan/kriminal.

Emha Ainun Nadjib [EAN] budayawan yg dianggap mengkampanyekan pluralitas agama 
mengilustrasikan masalah pluralisme ini dengan indah.
Menurut EAN; agama itu ibarat isteri yg kita cintai yg kita tahu seluk beluk 
tubuhnya. Kemudian ketika kumpul2 dengan para pria beristeri lainnya apakah 
kita akan mengritik isteri masing2. Misalnya isterimu itu jelek, jari kakinya 
12, misalnya. Atau akankah kita bilang isterimu sama dengan isteriku? Biar 
gimanapun isteri kita tetap yg tercantik, terbaik, tersayang gak sama dengan yg 
lain :-)
Isteri itu belahan jiwa. Begitu juga menyikapi agama yg kita anut seperti kata 
sasterawan entah siapa lupa namanya; dengan tuturannya yg beraroma sufi  
mengatakan bahwa jiwa agama [ Alloh] itu adalah sumber kehidupan ia menyatu 
dengan darah. Apapun yg kita lakukan kita senantiasa menyertakan DIA.
Kecuali sih kalo beragamanya dipaksa, terpaksa - lain soal; jiwanya selalu 
gelisah :-)

Salam 
l.meilany

  ----- Original Message ----- 
  From: Flora Pamungkas 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, April 25, 2007 10:29 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: The Name of Allah - semua agama sama?


  Setiap ajaran Allah yang diwahyukan kepada para nabi itu adalah
  berprosesnya/ perjalanannya agama Islam. 
  Ruh Islam sudah ada dari sejak jaman Nabi Adam. Dalam S. Ar R'ad ayat 38-39
  difirmankan oleh Allah, bahwa setiap jaman diberikan kitab untuk manusia,
  yang berlaku hanya untuk jaman itu saja dan di wilayah geografisnya para
  nabi (sebelum Nabi Muhammad SAW) itu saja. 

  QS 13:38-39. 

  "Dan sungguh Kami telah mengutus rasul-rasul sebelum engkau dan Kami jadikan
  bagi mereka istri dan keturunan. Seorang rasul tak akan mendatangkan suatu
  ayat kecuali berdasarkan izin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada kitabnya." 

  "Allah menghapuskan apa (ayat) yang Dia kehendaki dan menetapkan ayat yang
  Dia kehendaki. Di sisi-Nya ada induk Alkitab." 

  Proses perjalanan ajaran Allah ini mencapai puncak kesempurnaannya, berupa
  kitabNya yang terakhir, yaitu Al Qur'an dan ajaran ini diberiNya judul/nama:
  ISLAM. Ajaran ini final, tuntas, berlaku hingga akhir jaman. Oleh
  karenanya, Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah yang terakhir/ penutup,
  adalah Nabi untuk seluruh manusia di manapun wilayahnya, dari sejak 1400
  tahun yang lalu hingga akhir jaman nanti. Maka seharusnya, manusia jaman
  sekarang ini dan jaman kemudian, hingga akhir jaman nanti, adalah pengikut
  ajaran Al Qur'an dan meneladani nabi Muhammad SAW, sebagai muslim. Karena
  Al Qur'an adalah kitab yang paling akhir, maka ajaran di dalamnyalah yang
  paling valid. 


  Namun, Allah juga mengingatkan dalam S. Al Baqarah 256: Tidak ada paksaan
  memasuki agama Islam 


  256. Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah
  jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa
  yang ingkar kepada Thaghut[162] dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya
  ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus.
  Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. 


  [162]. Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allah s
  w.t. 

  Bagi saya, ajaran yang dibawa oleh para Nabi sebelum Nabi Muhammad SAW, itu
  adalah masa lalu, sejarah yang sudah selesai. Karena adalah hak Allah untuk
  membatalkan atau mengkonfirm ajaranNya. Dan, obviously, Allah sudah
  menetapkan Al Qur'an yang sempurna dan berlaku kekal, maka saya sebagai
  manusia jaman kini, ya ikut apa yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT. 


  Wassalam, 
  Flora 

  --------------------------------- 

  Re: The Name of Allah ... buat mba Ning dan ibu Chairunisa :-) 
  Posted by: "Chae" [EMAIL PROTECTED] chairunisa_mahadewi 
  Tue Apr 24, 2007 9:07 pm (PST) 
  ................dst.............. 

  Kalau kita lihat dalam Qur'an sendiri ada menyatakan bahwa agama yang 
  dibawa Ibrahim as, Musa as, Daud as, Sulaiman as, Isa as dll adalah 
  sama dengan yang dibawa Nabi Muhammad saw. Padahal kita tahu bahwa 
  secara syariat Taurat, Zabur, Injil berbeda-beda baik dari sisi 
  Muamalah dan juga dari sisi Habluminallah nya. 

  Persamaan dari ajaran yang dibawa oleh para Nabi adalah azas yang 
  mendasarinya yaitu mengusung konsep Tauhid. 

  Untuk itu mengapa kita tidak bisa memandang semua agama adalah sama???

  [Non-text portions of this message have been removed]



   

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke