quick question 1:
islamist itu apa ya? apa yang dimaksud itu muslim?

quick question 2:
ekstrem itu yang bagaimana/spt apa?

jelas beda ya antara dianggap menghina dan memang jelas menghina. 
apakah akan kita akan memilih melihat sesuatu itu sebagai muslim atau 
non-muslim? itu kan masalahnya. bisakah kita empati kepada kedua 
belah pihak, tahu mengapa si A yang non-muslim menghina (bagi muslim) 
atau dianggap menghina (bagi non-muslim), dan di saat yang sama tahu 
mengapa B yang muslim memutuskan menghabisi nyawa A karena bagi B 
perbuatan A adalah penghinaan. itu adalah juga masalahnya.

dengan kata lain, sebagai muslim, kita juga harus paham betul bahwa 
tidak ada di dunia ini yang as is, krn selalu add something up the 
sleeves, a hidden agenda atau alterior motives di setiap hal.

[1] apakah kita have gone at length saat ada berita yang memberikan 
informasi tentang kejadian yang melibatkan saudara seiman, atau bukan 
for that matter. dengan kata lain, tabayyun, cross-check untuk tiap 
berita yang potentially subjective, to say the least, if not 
questionable krn sumbernya tidak jelas-jelas berasal dari sesama 
muslim. jika di dalam negeri saja hampir semua media sec langsung 
atau tidak bisa terlihat menjadi corong pemerintah, dalam hal ini 
misalnya kepolisian/polri untuk kasus2 pemboman, apalagi sumber 
berita yang jelas dari kalangan non-muslim. tidak ada tempat nya buat 
ber-polos ria, walau tidak juga berarti percaya mutlak pada teori 
konspirasi. be investigative and avoid being the victim of pivot 
theory atau being gullible.

[2] mampu menerima dengan lapang dada kesalahan dan kekeliruan 
saudara seiman yang ijtihadnya masih menyisakan banyak lubang dan 
centang perenang, dan tidak ikut hanyut dalam frenzy 'dunia' yang 
cenderung mudah mendiskreditkan ummat muslim. tidak ada gunanya 
menepuk air di dulang. terlebih buat mereka yang berdomisili dan 
hidup di dan dari social fabric of non-muslim 
society/community/populace yang cenderung menghanyutkan jika tiada 
filter yang kokoh dan apik. tidak sedikit dari kita yang silau 
(diakui atau tidak, disadari atau tidak) dengan perikehidupan atau 
pranata masyakarat non-muslim, terlebih yang dipandang maju dan 
memiliki keunggulan duniawi lainnya. 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Saya melihat kelompok2 ektrem Islamist di Eropa itu dalam 
menjalankan
> jihadnya selalu mengutip hukum2 Allah, terutama hadits2.  Membacok
> sampai mati  sutradara Belanda yg dianggap menghina Islam itu
> menjalankan hukum Allah, membakar hidup2 perempuan yg tidak mau
> berjilbab itu menjalankan hukum Allah, membom manusia tidak bersalah
> adalah menjalankan hukum Allah, banyaklah kezaliman2 yg dijalankan
> atas nama Allah.
> 
> Tapi kalau sudah ditangkap dan dipenjara, pembelaannya selalu dg
> mengutip UU HAM ala Uni Eropa, yg memang sangat melindungi hak
> manusia.  Minta pengampunan atau grasi itu dg UU HAM, tidak dg hukum
> Allah.  Apakah hukum Allah tidak mencakup perlindungan hak manusia?
> 
> Lucu kan?
> 
> Fenomena ini mencengangkan memang ... 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa" <efikoe@> wrote:
> >
> > Bung Dan,
> > 
> > Bisa lebih rinci kalimat anda ini "Menarik juga kiat2 berkelitnya 
> > kelompok2 ekstrem macam ini yg juga sering dilakukan di negara 
Barat" 
> > karena tidak jelas benar yang anda maksud dengan "kelompok2 
ekstrem 
> > macam ini" itu yang mana, dan "yg juga sering dilakukan di negara 
> > Barat" itu siapa atau apa?
> > 
> > Mungkin buat pernyataan anda lainnya cukup jelaskan dengan 
sedikit 
> > menebak dari konteksnya krn ada HAM di satu sisi dan hukum Allah 
di 
> > sisi lain.
> > 
> > satriyo
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan" <dana.pamilih@> 
> > wrote:
> > >
> > > Menarik juga kiat2 berkelitnya kelompok2 ekstrem macam ini yg 
juga
> > > sering dilakukan di negara Barat.
> > > 
> > > Kalau mereka merasa dizalimi, didengungkanlah UU mengenai HAM, 
> > tetapi
> > > kalau mereka menzalimi orang dan umat lain maka mereka hanya
> > > menjalankan hukum Allah, Al-Qur'an dan terutama hadits.
> > > 
> > > Pick and choose as it suits you.
> > > 
> > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman"
> > > <mnabdurrahman@> wrote:
> > > >
> > > > Ba'asyir Siap Beber 500 Korban Densus 88 
> > > > (27 Jun 2007) 
> > > > JAKARTA -- Penangkapan tersangka teroris Abu Dujana alias 
Aenul
> > > Bahri yang dianggap menyalahi prosedur, menggugah Ustaz Abu 
Bakar
> > > Ba'asyir. Kemarin amir Majelis Mujahidin Indonesia itu, terbang 
dari
> > > Solo ke Jakarta untuk mendaftarkan gugatan ke Pengadilan Negeri
> > > Jakarta Selatan. Dalam gugatannya itu, Ba'asyir menuntut 
pembubaran
> > > Densus 88 Antiteror Mabes Polri."Gugatan itu mewakili diri saya
> > > sendiri dan ratusan korban teror Densus 88 yang disiksa dan
> > > diperlakukan secara kejam," ujar Ba'asyir kepada wartawan di 
Gedung
> > > Menara Dakwah, Jakarta, Selasa 26 Juni kemarin. 
> > > > 
> > > > Dia menguasakan hak hukumnya kepada 12 pengacara muslim yang 
> > diberi
> > > nama Tangkap Densus 88 (Tim Advokasi Korban Penangkapan Densus 
88).
> > > > Menurut ustaz kelahiran Jombang itu, Densus 88 merupakan 
> > kepanjangan
> > > tangan kepentingan Amerika Serikat dan Australia. "Saya serukan 
> > kepada
> > > polisi yang masih punya hati nurani untuk segera keluar dari 
Densus
> > > 88," katanya. Kemarin Ba'asyir didampingi belasan ulama dari 
Forum
> > > Umat Islam dan para pengacara yang tergabung dalam Tim Pengacara
> > > Muslim (TPM). 
> > > > 
> > > > Menurut Ba'asyir, tindakan Abu Dujana dan teman-temannya bukan
> > > termasuk tindak terorisme. "Justru kontra terorisme terhadap 
> > kejahatan
> > > Amerika. Hanya, saya tidak setuju dengan pengeboman yang 
dilakukan 
> > di
> > > negara yang tidak sedang berkonflik langsung. Kalau mau ngebom, 
di
> > > Afghanistan atau Iraq. Itu benar dan pantas ditiru," tuturnya. 
> > > > 
> > > > Sejak bebas dari Lembaga Pemasyarakatan Cipinang 14 Juni 2006,
> > > Ba'asyir mengaku selalu dikuntit polisi. "Mungkin, mereka 
menganggap
> > > saya ini berbahaya. Padahal, bom saya ini ya cuma mulut," 
ujarnya. 
> > > > 
> > > > Salah seorang pengacara Tangkap Densus 88 Munarman 
menambahkan,
> > > pihaknya mempunyai data 500 korban penyiksaan dan tindakan 
semena-
> > mena
> > > yang dilakukan anggota Densus 88. "Mereka melanggar Undang-
Undang
> > > Nomor 39 Tahun 199 tentang Hak Asasi Manusia," katanya. 
> > > > 
> > > > Dalam draf gugatannya, Tangkap Densus 88 melampirkan beberapa 
> > data.
> > > Misalnya, pengakuan Syaiful Anang alias Mujadid --ditangkap di
> > > Temanggung-- yang ditembak tanpa perlawanan. Lalu, penyiksaan 
yang
> > > dilakukan terhadap Andi Ipong alias Yusuf Asapa di sel Polda 
Metro
> > > Jaya. Andi ditelanjangi, disetrum, dirantai, dan tidak boleh 
> > melakukan
> > > salat Jumat. 
> > > > 
> > > > Selain itu, data yang menyebutkan bahwa Ali Gufron alias 
Muklas,
> > > terpidana bom Bali, dibakar bulu-bulu di tubuhnya setelah
> > > ditelanjangi. Demikian juga, kesaksian Imam Samudera yang 
disiram 
> > air
> > > panas terus-menerus di kamar mandi agar mengakui keterlibatan 
Abu
> > > Bakar Ba'asyir dalam peristiwa bom Bali 1. 
> > > > 
> > > > Munarman optimistis, gugatan mereka akan menang. "Kami juga 
> > melapor
> > > ke DPR karena selama ini mereka tidak pernah menyerahkan laporan
> > > keuangan yang digunakan untuk operasionalisasi Densus 88," kata 
> > mantan
> > > aktivis YLBHI itu. 
> > > > 
> > > > Semua keluarga korban, kata Munarman, juga membenarkan adanya
> > > tindakan penyiksaan dan penangkapan yang sewenang-wenang oleh 
Densus
> > > 88. "Ada subtim intelijen di Densus 88 yang bertugas membuat 
> > rekayasa
> > > dan skenario," tuturnya. 
> > > > 
> > > > Bagaimana tanggapan Kapolri? Ditemui di sela-sela peresmian 
panti
> > > rehabilitasi narkoba di Lido, Bogor, kemarin, Kapolri Jenderal 
Pol
> > > Sutanto tak mau komentar. "Saya tak usah menanggapi ya," 
katanya.
> > > (rdl/naz) 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > > >
> > >
> >
>


Reply via email to