Kok bisa ya, lagi ngapain wartawatinya sampe bisa diperkosa, apa lagi cari 
berita di genting island, seperti bahasa head line di media cetak  ibu kota , 
yang kadang-kadang cuma serem di depanya aja

Mia <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                               Lha iyalah 
ngagetin, pak Irwank. Karena stigma umum kan masih 
 begitu, secara nggak sadar ada motivasi blame the victim, perempuan 
 yang justru diperkosa - bahkan dengan konsekuensi membatasi ruang 
 gerak perempuan. Jadi kalau Janoko atau mba Ning bilang begitu, 
 kemana-mana kudu ada muhrim misalnya, nggak ngagetin. Tapi untuk 
 seorang Irwank?  hmmm.... betapa mengecewakan, sekaligus membuktikan 
 betapa jalan masih panjang bagi perempuan dan laki2 yang ingin 
 mendobrak patriarki dan chauvinism yang mempengaruhi prilaku dan 
 pikiran kita semua.  
 
 BTW, kita bukan bicara soal pengiriman TKW di sini kan? Judul di 
 atas "WARTAWATI INDONESIA DIPERKOSA TKI DI MALAYSIA".  Yang 
 diperkosa itu wartawan perempuan yang lagi tugas, bukan TKW - dan 
 yang memperkosa itu TKI, bukan TKW. Jelas sodara2?
 
 Mohon pak Irwank simak dulu, tulisan mba Lestarin ini, saya copy 
 paste lagi. Nggak usah bawa2 sendal jepit dan 'hikmah agama' dulu.
 
 salam
 Mia
 
 =====================
 Cara berpikir seperti inilah yang saya rasa menimbulkan makin banyak
 pemerkosaan dan kezaliman buat kaum perempuan:(, dengan alasan
 "Salahnya tidak didampingi muhrim"..... Astagfirullahaladzim.....
 Memang Anda tidak eksplisit menuliskan, tapi cara berpikir Anda
 implisit sudah nyata seperti itu.
 Bagaimana dengan para dokter PTT perempuan di pedalaman pelosok
 seluruh Indonesia?? Di suruh pulang saja? Belum lagi para bidan dan
 guru-guru perempuan, dan berbagai profesi lainnya. Kenapa yang
 dipikirkan malah harus "meyertakan muhrim" dalam setiap perjalanan,
 kenapa bukan dipikirkan bagaimana hukum benar-benar tegas melindungi
 kaum perempuan dari kasus perkosaan. Selama ini hukuman untuk
 pemerkosa kan hukuman "basa-basi".
 
 Lha kalau pemikiran seperti ini dilestarikan, apa jadinya umat Islam.
 Benar-benar "memasung" perempuan. Semua dengan alasan pembenaran
 "agama". Tidak akan pernah ada astronot perempuan yang terbang ke
 bulan, mempelajari dan mencari hikmah atas kebesaran Allah SWT, 
 karena
 ya tadi itu....harus didampingi muhrimnya...:(
 
 Sekali lagi, yang bisa menjadi korban perkosaan bukan cuma perempuan
 desa, TKW, atau wartawati tadi, tapi juga bisa terjadi pada dokter
 perempuan, guru perempuan, ulama perempuan, dan segala perempuan
 lainnya, selama amasih ada laki-laki yang berpikir: "Salahnya pergi
 bekerja sendirian tanpa muhrim".....Nauzubillahimdalik.
 
 Dan pelakunya? Tentu saja kaum laki-laki, dari berbagai kalangan yang
 pola pikirnya ya seperti itu, bukan berpikir untuk "Menundukan
 pandangan matanya". Karena perempuan dianggap makluk "kelas kedua"
 yang perlu dijaga dan ditimang setiap 24 jam, maka perempuan dianggap
 bukan makhluk utuh yang bisa menjalankan fungsi sosialnya setara
 dengan kaum laki-laki.
 
 Jadi Pak Irwan, Anda sesungguhnya sedang tidak bersimpati pada 
 korban,
 tapi menyalahkan korban, Istigfar Pak. Apakah nanti Anda sanggup
 menjaga anak atau cucu, cucu buyut Anda, sampai kesekian turunan cucu
 perempuan Anda, agar selalu di dampingi muhrimnya?? Apakah Islam
 seperti ini? Ataukah justru penafsiran pemeluk agama Islam saja yang
 salah kaprah seperti ini??
 
 Wassalam
 
 Lestari
 
 ================
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, irwank <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 >
 > :-) Waduh.. kesannya saya gimana gitu.. segitu bikin surprise-
 nya.. :-p
 > 
 > - Kebetulan memang komentar saya itu dikirimkan bukan hanya di 
 milis ini
 > saja..
 >   So far baru di sini tanggapannya yang seperti ini.. wajar aja 
 sih..  :-)
 > 
 > - Yang namanya kesalahan tetap kesalahan.. tidak peduli siapa yang
 > melakukan..
 >    pria atau wanita.. komentar saya tersebut SAMA SEKALI TIDAK 
 TERLINTAS
 >    DALAM BENAK SAYA UNTUK MEMBELA kesalahan yang dilakukan pelaku
 >    (dalam kasus ini: pria)..  seperti yang 'dituding'.. kalau ada 
 pikiran
 > semacam itu,
 >    maaf, itu mungkin cuma perasaan pihak lain saja..
 > 
 > - Ada istighfar setelah nyebut nama saya.. begitu juga 
 istilah 'bone-head'..
 > 
 >   Mudah"an bawa manfaat buat semuanya.. termasuk saya.. :-)
 > 
 > - Saya yakin, tidak sedikit di antara kita yang kurang setuju 
 dengan pola
 > pengiriman
 >   TKW seperti yang berjalan selama ini.. terlebih dengan 
 penanganan yang
 > asal"an..
 >   Sepakat dengan pendapat Pak Dana dan Mbak Ning, bahwa yang paling
 > bertanggung
 >   jawab mencari nafkah adalah kaum pria/suami..
 > 
 >   Maksudnya, pengiriman TKW mustinya menjadi alternatif terakhir.. 
 bukan
 > pilihan utama
 >   seperti yang sekarang berkembang.. di mana para pencari TKW 
 seperti
 > mencari 'mangsa'..
 >   siapa lagi nih yang akan 'diekspor'(?).. :-|
 > 
 > - Tentu saja bukan berarti saya TIDAK SETUJU 100% atau melarang 
 kaum wanita
 > mencari
 >    nafkah.. untuk kasus" di mana seorang (maaf) wanita yang harus 
 menafkahi
 > diri anak"nya,
 >    tentu saja harus dikecualikan.. baik yang 'bapak' anak"nya sudah
 > meninggal maupun
 >    masih hidup.. apalagi kalau sampai tidak dinafkahi sang Bapak..
 > 
 > - Ini yang paling penting, maksud komentar saya adalah bahwa 
 cepat/lambat,
 > kita akan
 >   melihat hikmah dari apa yang diajarkan agama.. Mungkin saja 
 karena suatu
 > hal kita
 >   melihat ajaran agama 'buruk'.. atau tidak menyenangkan hati 
 kita..
 >   Namun cepat/lambat, hati dan nalar kita akan terbuka.. dan 
 mendapat
 > masukan hikmah
 >   dari suatu ajaran.. meskipun mungkin harus dengan kejadian yang 
 pahit
 > seperti itu..
 > 
 > - Bahwasanya ada 'penyesuaian' sebagai implementasi suatu ajaran, 
 kenapa
 > tidak?
 >   Mis: 'larangan' tersebut menjadi sangat 'boleh' apabila (semua) 
 wanita
 > belajar bela diri
 >   atau lokasi dan lingkungannya (relatif) aman.. :-)
 >   Faktanya, seorang (pria) wasit bela diri saja bisa habis 
 dikeroyok
 > polisi.. Artinya apa?
 >   Seorang wanita yang jago bela diri juga masih bisa 'kalah' toh..
 >   Logika awam bilang begitu kan.. secara fisik (rata"), pria lebih 
 kuat/baik
 > dari wanita..
 >   Ini bukan bicara case-by-case lho ya.. Jadi tolong gak ada yang 
 lempar
 > sendal jepit
 >   atau yang semacamnya.. :-p
 > 
 >   Poin utamanya: masih ada penyesuaian dalam implementasi.. dengan 
 tetap
 > melihat
 >   'semangat'nya.. Satu hal lain yang harus diingat adalah soal 
 waspada dan
 > tidak
 >   over confident - Tawakal..
 > 
 > Sekali lagi, mudah"an diskusi ini membawa manfaat bagi kita semua..
 > khususnya bagi
 > saya.. Terima kasih atas tanggapan dan masukannya.. :D
 > 
 > CMIIW..
 > 
 > Wassalam,
 > 
 > Irwan.K
 > 
 > On 9/24/07, Mia <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 > >
 > >   Itu kan komentar singkat untuk Pak Irwank saja, pola pikir yang
 > > bikin surprise untuk seorang Irwank, kalo Janoko sih nggak 
 ngagetin.
 > >
 > > salam
 > > Mia
 > >
 > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%
 40yahoogroups.com>,
 > > "Tri Budi Lestyaningsih (Ning)" <ninghdw@> wrote:
 > > >
 > > > Maksudnya pola pikir kayak gimana sih ? Saya kok tidak melihat 
 pola
 > > > pikir yang salah dari emailnya mas IrwanK. Beliau kan 
 mengatakan, bahwa
 > > > wanita kan lebih aman bila ditemani muhrim-nya, apa yang 
 salah ?
 > > >
 > > > Dalam hal ini, saya malah setuju dengan comment mas Dana 
 Pamilih
 > > > (jarang-jarang saya sependapat dg beliau), bahwa para lelaki 
 dewasa itu
 > > > bertanggung jawab atas perempuan dan anak-anak. Jadi ya mbok 
 ya para
 > > > wanita (isteri/anak) itu dilindungi, dijaga. Bapak-bapak 
 seharusnya yang
 > > > lebih dulu keluar cari nafkah, dan bukan ibu-ibu...
 > > >
 > > > Wassalaam,
 > > > -Ning
 > > >
 > > > -----Original Message-----
 > > > From: wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%
 40yahoogroups.com>
 > > > [mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%
 40yahoogroups.com>]
 > > On Behalf Of Mia
 > > > Sent: Monday, September 24, 2007 11:04 AM
 > > > Subject: [wanita-muslimah] Re: Wartawati Indonesia Diperkosa 
 TKI di
 > > Malaysia
 > > >
 > > > Kalo Janoko sih pantes saja berpola pikir kayak gitu, tapi ini 
 Irwank??
 > > > astaghfirullah...
 > > >
 > > > Jalan masih panjang dan berliku temans..
 > > >
 > > > salam
 > > > Mia
 > > >
 > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%
 40yahoogroups.com>,
 > > "Rani Kirana" <rani_kirana123@> wrote:
 > > > >
 > > > > Bung Irwan,
 > > > >
 > > > > sangat mengecewakan..
 > > > > semula saya pikir anda beda dgn yg lainnya, ternyata seorang 
 irwan
 > > > > hanyalah salah satu dari "bone-head" yg buanyak sekali di 
 dunia
 > > > > Islam..
 > > > >
 > > > > Jadi setiap wanita harus ditemani muhrimnya jika 
 beraktifitas di
 > > > > luar..? mmhhhh...
 > > > >
 > > > > mungkin selama bulan puasa ini, kadar gula anda menurun 
 drastis,
 > > > > sehingga menjadi "numb bone head"
 > > > > menyedihkan..
 > > > >
 > > > > Salam,
 > > > >
 > > > > Rani
 > >
 > 
 > 
 > [Non-text portions of this message have been removed]
 >
 
 
     
                               

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke