Hehhehhe, aly aly, tetep ruwet aja kamu.  Belanja negara besar karena negara 
ini banyak penduduknya. Sementara pendapatan kecil karena pajak hanya antara 5 
- 10 persen.  Coba lihat, negara skandinavia pajak antara 40-70 persen dari 
penghasilan.  Kamu , aly, mau dipajakin segitu?  Udah punya npwp belum? 
Kayaknya belum bayar pajak nih ke negaram

Korupsi? Elu kagak liat kpk dah nabgkapin orang orang.?  Dirjen pajak juga 
bikin perombakan besar besaran di bawah si darmin nasution. Sistem kpp modern 
yg dulu per propinsi, sekarang masuk per dati 2, dan menuju semua kantor pajak 
jd kpp modern.  Sekarang korupsi makin susah. 

Dan ada ekstensifikasi pajak. Tiap orang yg penghasilannya di atas ptkp harus 
punya npwp.  Aly udah punya npwp belum?  Kalo belum punya, berarti belum 
pembayar pajak yg baik.  Dan bulshit aja ngomongin berantas kkn segala macam.

Elu sendiri belum beres, kok neriakin orang lain, geto lho!


Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

-----Original Message-----
From: Muhammad Aly <[EMAIL PROTECTED]>

Date: Wed, 5 Mar 2008 08:37:11 
To:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: Fw: [wanita-muslimah] Asuransi - was: Re: Kelaparan, Ibu Hamil 
Meninggal


Negara defisit karena menggaji mas arcon kali
 he3...dan/atau Dewan2/pejabat yang tdk produktif kali
 he3..
 rakyat kecil tukang becak, pemulung disuruh mandiri..
 Dewan/pejabat termasuk PNS ayo dong jgn kalah dengan
 tukang becak mandiri tdk ngemis2 he3... Malu dong sama
 rakyat kecil pakai kendaraan bagus2 berseliwer kalau
 negara defisit terus...
 
 dari tahun 1991 sy kerja di bumn joint venture ama
 bule2 bayar gaji aja berat -- defisit aja.. maka 1993
 sy pindah kerja ke perusahaan asing dibayar makin
 mahal tdk masalah tuh ama bule austria/german
 berkantor pusat di thamrin.. smp skrng bule2.. aja ..
 tdk dibayar negara...kasihan defisit kata pejabat
 he3... masuk lagi ke swasta milik negara dibyr murah
 lagi..he3...lama juga dibayar murah padahal
 produksinya sgt besar dan intl.. jadi pindah lagi ke
 asing lagi sekalian ke LN bisa Rp25-35jutaan hanya
 tmtn smu he3..
 
 Hukum mati koruptor kakap spt di korsel dan cina bisa
 gak ya indonesia..? sehingga ampuh untuk memajukan
 seluruh lapisan bangsa dari rakyat kecil smp pejabat
 maju bersama spt di korsel. President RI harus berani
 deklarasi menyediakan peti jenazah untuk dirinya dan
 para pejabat pusat & daerah termasuk dewan2... bila
 termasuk koruptor kakap dan tdk mengembalikan ke
 negara. Dengan ini akan lebih cerah menuju kemajuan
 spt Cina dan korsel yang dulu2nya juga ngajarin
 indonesia berkorupsi ..mereka (cina & korsel sdh
 berubah membasmi hukuman mati bagi yang korupsi kelas
 kakap), skrng kenapa indonesia tdk bisa..? sy juga
 ikhlash seandainya ortu..paman.. sdr.. teman dekat
 kalau terbukti korupsi kakap diatas contoh 500jt ya
 dihukum mati saja..demi kemajuan seluruh lapisan
 bangsa dpt bersaing didunia intl... gitu loh... memang
 ini perjuangan
 
 smg bisa aamiin. 
 
 --- masarcon <[EMAIL PROTECTED] <mailto:masarcon%40gmail.com> com> wrote:
 
 > 
 > aly,
 > 
 > kalau anda tidak mengerti angka angka statistik
 > perekonomian kita 
 > dan hanya menduga duga dan dengar dengar isu sana
 > sini, sebaiknya 
 > aly berusaha rajin sedikit mencarinya.
 > 
 > dengan googling sedikit, aly bisa masuk ke 
 > http://id.wikipedia <http://id.wikipedia.org/wiki/APBN.> .org/wiki/APBN. di 
 > link di atas
 > dijelaskan 
 > struktur apbn negara kita. ringkasnya pendapatan =
 > belanja + 
 > defisit.surplus anggaran + pembiayaan.
 > 
 > dan kondisi kita adalah selalu minus alias defisit
 > anggaran, 
 > sementara pembiayaan kita tergantung pada swasta dan
 > hutang luar 
 > negeri.
 > 
 > kalau mau lihat angka nominalnya bisa main main ke 
 >
 http://www.anggaran 
<http://www.anggaran.depkeu.go.id/web-content-list.asp?ContentId=325> 
.depkeu.go.id/web-content-list.asp?ContentId=325
 > 
 > Di sana ada Data Pokok Anggaran Pendapatan dan
 > Belanja Negara 
 > Perubahan (APBN-P) Tahun Anggaran 2007 serta
 > Anggaran Pendapatan dan 
 > Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2008 plus
 > Budget Statistics 
 > 2007-2008 (English Version). 
 > 
 > nah, kalau merujuk pada data APBN tersebut,
 > penerimaan dari pajak 
 > itu 583,675,6 milyar alias 13.6 persen dibandingkan
 > PDB / pruoduk 
 > domestik bruto. sedangkan kalau lihat penerimaan
 > SDA nya - migas 
 > dll yg anda ribukan itu, kontribusinya adalah
 > 119,767,3 milyar alias 
 > hanya 2.8 persen dari produk domestik bruto.
 > 
 > lihat, sumbangan pajak besar sekali terhadap
 > pendapatan negara. 
 > BUMN malah jeblok, hanya menyumbang 0.5 persen dari
 > PDB saja.
 > 
 > 
 > padahal, di angka sebelah sana, belanja negara
 > sebesar 836,418.2 
 > alias menhabiskan 19.4 dari PDB. ini gara gara
 > banyak pemekaran 
 > propinsi dan daerah tingkat II. para politisi
 > lokal, apalagi, 
 > menggemukkan perut mereka masing masing. makan uang
 > pajak. jadi 
 > salahkan pengelola negera di level dati Ii untuk
 > sekarang ini jika 
 > mereka tidak mampu memimpin dan mengalokasikan dana
 > dari pemerintah 
 > dgn benar. FYI saja, pemerintah melakukan
 > pembiayaan dana 
 > perimbangan dan dana otonomi khusus dan penyesuaian
 > sebesar 
 > 271.795.1 alias 6.3 persen dari PDB. ini berarti
 > banyak daerah yg 
 > tidak mandiri, dan ngemis ngemis ke pemerintah
 > pusat.
 > 
 > orang seperti anda bisa menarik investor buat
 > membangun kota anda 
 > kah ? jika tidak, setidaknya jgn lupa bayar pajak
 > penghasilan anda 
 > ke negeri ini. jgn bayar pajak kepada orang qatar
 > melulu :) 
 > investlah di bang syariah kalau itu lebih sesuai
 > bagi anda, tapi 
 > letakkan pada jenis tabungan yg harus diputar oleh
 > bank supaya 
 > berbentuk kegiatan produktif. karena bank syariah
 > kita surplus dana 
 > dari nasabahnya banyak yg ngendon di brankas. tidak
 > disalurkan 
 > untuk aktivitas produktif. ini kan gak islami.
 > 
 > 
 > mau ngomongin ekspor. FYI saja yah, ekspor kita
 > justru menurun 
 > terus dari tahun ke tahun. silakan lihat lihat di
 > link di bawah ini.
 > 
 > http://seputarekono <http://seputarekonomi.blogspot.com/> mi.blogspot.com/
 > 
 > Phone Nuryadin 
 > 
 > Stop Muji Ekspor ! 
 > 
 > Barangkali kini saatnya bagi pemerintah untuk
 > berhenti memuji 
 > ekspor. Faktanya selama 3 tahun terakhir,
 > pertumbuhan ekspor semakin 
 > mengkhawatirkan karena terus mengalami penurunan.
 > Tahun 2008, ekspor 
 > malah akan menghadapi tantangan lebih berat lagi
 > karena ekonomi 
 > dunia yang diperkirakan melemah.
 > 
 > Stop muji ekspor! Lebih baik pikirkan solusi agar
 > ekspor tidak 
 > semakin melambat.
 > 
 > 
 > 
 > salam,
 > ari condro
 > 
 > 
 > 
 > --- In wanita-muslimah@ <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> 
 > yahoogroups.com, "Ari Condro"
 > <[EMAIL PROTECTED]> 
 > wrote:
 > >
 > > 
 > > Subsidi kenaikan harga bbm? Ini aja masih di jual
 > rugi. Belum 
 > harga sembako dunia yg ikutan naik.
 > > 
 > > 
 > > Sent from my BlackBerry® wireless device from XL
 > GPRS network
 > > 
 > > -----Original Message-----
 > > From: Muhammad Aly <[EMAIL PROTECTED]>
 > > 
 > > Date: Tue, 4 Mar 2008 05:17:07 
 > > To:wanita-muslimah@ <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> 
 > > yahoogroups.com
 > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Asuransi - was: Re:
 > Kelaparan, Ibu 
 > Hamil Meninggal
 > > 
 > > 
 > > org2 miskin didafatrkan asuransi dong... khan bisa
 > > diambil fee dari subsidi kenaikan harga2 dari BBM
 > > dsjnya.. data org2 miskin khan lengkap di
 > administrasi
 > > negara.. jadi org2 miskin spt ibu hamil, anak2
 > yatim,
 > > pengangguran dll...
 > > 
 > > Smg pemerintah membuka program asuransi bwt org2
 > > miskin he3....Angkat jempol dech..
 > > 
 > > Kalau org mampu atau kaya gak usah ditawarkan
 > makin
 > > tambah kaya aja... dan org kaya gak cukup2 ama
 > > duit...apalagi diikuti program asuransi makin
 > ketat
 > > dengan keuangannya dan mungkin agak kurang peduli
 > > kemiskinan ---- bwt bayar premi polis he3...
 > > 
 > > slm,
 > > ali
 > > 
 > > --- IrwanK <[EMAIL PROTECTED]
 > <mailto:irwank2k6%40gmail.com> com> 
 > wrote:
 > > 
 > > > Mungkin saja belum ada agen asuransi yang
 > mengajak
 > > > mereka, bos.. :-)
 > > > Ada yang berminat? :-p
 > > > 
 > > > Wassalam,
 > > > 
 > > > Irwan.K
 > > > 
 > > > On Tue, Mar 4, 2008 at 2:19 PM, Ari Condro
 > > > <[EMAIL PROTECTED] <mailto:masarcon%40gmail.com>
 > com> wrote:
 > > > 
 > > > > Asuransi takaful ada, asuransi syariah
 > prudential
 > > > ada, tapi apa lantas
 > > > > pada ikut? Lom tentu juga sih!
 > > > >
 > > > >
 > > > > Sent from my BlackBerry(R) wireless device
 > from XL
 > > > GPRS network
 > > > >
 > > > > -----Original Message-----
 > > > > From: "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]
 > <mailto:wpamungk%
 > 40centrin.net.id> net.id>
 > > > >
 > > > > Date: Tue, 4 Mar 2008 13:54:28
 > > > > To:<wanita-muslimah@ <mailto:wanita-muslimah%
 > 40yahoogroups.com> yahoogroups.com>
 > > > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Kelaparan, Ibu
 > > > Hamil Meninggal
 > 
 === message truncated ===
 
 __________________________________________________________
 Never miss a thing. Make Yahoo your home page. 
 http://www.yahoo. <http://www.yahoo.com/r/hs> com/r/hs
   

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Reply via email to