pak Satriyo,

Dimanapun ada mainstream dan minoritas.  Tetapi, konsensus mainstream  
yang tercantum dalam standard diagnosis untuk kesehatan jiwa  
mengatakan yang sebaliknya.
Sekali lagi tidak ada yang single side dalam setiap hal.  Sama  
seperti teori Darwin, ada yang tidak setuju dengan masalah tersebut.   
Tapi yang saya bilang orang kedokteran mainstream (dengan  
"keterbatasan" empirismenya) mengatakan hal yang sebaliknya

Satu hal, ilmu kedokteran begitu luasnya.  untuk hal2 partikular,  
lebih tepat ditanyakan pada ahlinya dan paling tepat lagi ditanyakan  
pada rujukan utamanya (guideline medis yang diakui secara  
internasional).

Donnie



On Apr 14, 2008, at 6:17 PM, lasykar5 wrote:
> Pak Kar,
> Saya juga sempat bertanya kepada sejumlah kenalan, teman, dan  
> family yang
> dokter, termasuk Prof Ali yang senior di bidang anastesi (cmiiw), dan
> ternyata apa yang seolah bapak gambarkan 'pendapat dunia medis' itu  
> ternyata
> tidak sepenuhnya benar, artinya tidak semua dokter, apalagi di  
> Indonesia,
> atau di negara Timur dan atau Islam, sepakat dengan apa yang bapak  
> gambarkan
> spt soal bahwa medis tidak menganggap homoseks itu penyakit.
> Dan ini juga berlaku di ranah psikologi dan psikiatri. Ini artinya  
> tidak
> satu kesepakatan di satu dunia/negeri itu serta merta menjadi  
> kesepakatan di
> tempat lain untuk profesi yang sama.
> Ternyata, dunia ilmiah itu tidak semuanya garing alias kering dari  
> iman dan
> nilai moral-ruhani ...
> salam,
> satriyo
>
> 2008/4/14 Mia <[EMAIL PROTECTED]>:
>
> > Pak Aly,sebaiknya diskusi dengan lebih cerdas. Pak KM udah berkali2
> > menjelaskan, bahwa menurut kesepakatan kedokteran gay itu bukan
> > penyakit fisik/mental/fisikal.
> >
> > Kalo 'penyakit akhlak' dikaitkan dengan pentafsiran agama, Pak KM
> > bilang sah2 saja, wong pentafsirannya udah gitu, terserah masing2
> > deh.
> >
> > Udah dijelaskan tentang keamanan/kesehatan seputar analsek, seperti
> > juga oral seks.
> >
> > Masih ngomongin itu2 juga. Lha tempat bikinnya manusia, keluarnya
> > manusia juga dari vagina, yang mengeluarkan cairan perempuan, haid
> > dan kencing, bukannya ini juga dipandang 'kotoran'??? Oral seks itu
> > apa dan apa? So what's new?
> >
> > Jangan terlalu cetek ah, pelan2 aja kalo blum ngerti, banyak baca
> > dulu gih sana, supaya pikirannya jangan seks doang. Aku bisa lebih
> > banyak belajar baca postingannya mba Lina ketimbangan postinganmu.
> >
> > salam
> > Mia
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah% 
> 40yahoogroups.com>,
> > Muhammad Aly
> > <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >
> > > homoseks ; penyakit akhlak dok...
> > > mencegah lebih baik dari pada mengobati... anus khan
> > > sumber pembuangan (penyakit kotoran manusia).
> > > nginjek bekas kotoran aja jijik apalagi ada sisa
> > > kotoran he3....
> > > meang aneh2 skrng. masukan ke tmpt kotoran...wah2...
> > >
> > >
> > > slm,
> > > Al
> > > --- "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]>
> > > wrote:
> > >
> > > > Agama (atau penafsir agama) boleh saja mmbenci
> > > > homoseks dan lesbi.
> > > > Tetapi hal itu tidak akan membuat dunia kedokteran
> > > > mengatakan bahwa
> > > > homoseks atau lesbi adalah penyakit.
> > > > Soal cara sanggama melalui dubur adakalanya juga
> > > > dilakukan oleh orang
> > > > heteroseks. Soal aman atau tidak tergantung apakah
> > > > ada penyakit atau
> > > > tidak, dan dengan paksaan atau tidak.
> > > > Sekali lagi, kalau menurut anda agama membenci
> > > > homoseks, saya tidak
> > > > akan berkeberatan, tetapi jangan meminta saya untuk
> > > > memvonis bahwa
> > > > homoseks atau lesbi adalah penyakit, baik fisik,
> > > > mental maupun sosial.
> > > > Pandangan anda berdasar keyakinan (faith), pandangan
> > > > saya berdasar
> > > > tamuan ilmiah sampai pada saat ini. Howgh!
> > > > KM
> > > >
> >
> >
> >
>
> -- 
> Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang
> -- al-Ra'd [13]: 28
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
> 



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke