Aye juga menyayangkan banget ya tindakan anarkis thp warga Ahmadiyah.... 
Walaupun tidak sepaham, alangkah baiknya semua pihak saling menahan diri unt 
tidak berbuat anarkis. Tapi mudah2an semuanya cepet tuntas, denger2 skrng 
sedang di selesaikan oleh pihak yg berwajib. Kita juga mengharapkan pd 
pemerintah untuk cepat mengambil keputusan thp Ahmadiyah, apapun hasil supaya 
dilaksanakan dg tegas.. supaya tidak timbul lagi anarkis2 yang lainnya... 
   
  Di beberapa negara Ahmadiyah sudah dilarang dari dulu ya.. contohnya 
Malaysia, Bruney.. etc kalo ga salah dari taun 70an... Kok bisa begitu yaa?? 
kenapa yaa kok bisa di larang di mana2.. Pasti ada hal besar yg bukan masalah 
sepele shg bisa seperti itu?? Kalo cuma permasaalahn kecil sihh kayaknya 
mustahil yaa sampe di larang2 segala.. Banyak pula di kita perbedaan pendapat/ 
penafsiran thp alqur'an / hadist tapi ga sampe dilarang.. kenapa yaa? kitapun 
harus mencermati dan menyadari hal ini.. Bisa jadi ini sudah memasuki 
wilayah/penafsiran Mutlaq yg ga perlu lagi penafsiran baru..  Tapi apapun 
perbedaan itu, sikap anarkis & kekerasan sebisa mungkin kita jauhi..
   
  Svt
   
  
ahmadbadrudduja <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Inilah yang saya sayangkan pada Si Doang, dia merasa tahu tentang
sejarah inkwisisi Kristen di Spanyol, tapi tak tahu bagaimana belajar
dari sejarah itu. Apa yang dilakukan oleh sebagian kalangan Islam atas
Ahmadiyah di banyak negara adalah ulangan dari sejarah gelap Kristen
di Eropa.

Yang menyedihkan, kakek Si Doang ini, yaitu Nur Abdurrahman, pendukung
pelaksanaan syariat Islam di Sulawesi Selatan, membenarkan pembakaran
masjid Ahmadiyah. Kakek Si Doang ini sama saja dengan usukup-uskup
Katolik di abad pertengahan yang membenarkan penindasan dan pembakaran
para pengikut sekte sesat dalam Kristen.

Sebagai seorang Muslim, saya malu sekali dengan keadaan ini. Islam
mengulangi sejarah gelap Kristen di Eropa, tetapi terlambat sekali.

AB

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ary Setijadi Prihamanto"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> MQ,
> 
> apa gunanya ente tahu inquisisi jika tidak bisa belajar dari situ?
> bukannya ente yang termasuk yang mau buat inquisisi ala Indonesia?
> 
> ilmu yang tidak bermanfaat ya model begini...
> hanya jadi alat untuk ujub belaka
> 
> 
> ----- Original Message ----- 
> From: Tana Doang 
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
> Sent: Sunday, May 04, 2008 12:59 AM
> Subject: Re: [wanita-muslimah] Pengalaman Kristen terjadi pada
Islam sekarang
> 
> 
> Huh, karunya (bhs Sunda=kasihan) terlambat betul ahbadur tahu itu
inquisisi. Baca ini:
> Byzantium dan Parsi membentuk aliansi-aliansi dgn suku arab yang
pagan, dan mereka menyerang arab Badui yg beraliansi dengan Khilafah
Islamiyah diperbatasan. Khilafah Islamiyah membela aliansi-aliansi
Arab Badui di perbatasan yang diserang Romawi dan Parsi tersebut,
hingga akhirnya pecah perang terbuka Khilafah Islamiyah versus
Byzantium dan Parsi. Perang berlarutan dari abad 7 - 8 Miladiyah, dan
walaupun pertempuran berhenti, tetapi masih tetap dalam keadaan
perang. Byzantium minta pertolongan Paus untuk menggerakkan seluruh
Eropa untuk menyerang Khilafah Islamiyah, yang menjadi penyebab
meledaknya Perang Salib.
> 
> Khilafah Islamiyah yg berperang melawan dua raksasa pada waktu itu
mampu mencapai daerah-daerah Byzantium dan Parsi. Setelah Muslim masuk
ke daerah kerajaan musuh tsb maka penduduk asli (seperti Mesir dan
penduduk negeri-negeri Afrika Utara hingga Maghribi) yang dijajah
Byzantium menjadi aliansi baru dengan Khilafah Islamiyah. Pasukan
Khilafah Islamiyah menyerang Iskandaria di Mesir yaitu markas Angkatan
Laut Byzantium, yang mengganggu keamanan pesisir dari Khilafah
Islamiyah. Pasukan Khilafah Islamiyah ini disambut baik oleh Muqawqis
Petinggi Qibthi (Copti) dan ummat Qibthi seluruhnya di Mesir,
berhubung ummat Qibthi yang pengikut doktrin Arius Alexander, selalu
mendapat tekanan dari Byzantium yang penganut Trinitas. Andaikata
Mesir tidak bergabung dengan Khilafah Islamiyah, maka tidak akan ada
tersisa lagi ummat Qibthi di Mesir hingga dewasa ini. 
> 
> Di Andalusia (Iberia, Hispania) setelah Wittiza Raja Visigoth,
(Wittiza meninggal dunia pada 710 Miladiyah), Roderic naik takhta dan
berlaku kejam pada keluarga Wittiza dan para partisan, sehingga mereka
menyingkir ke Ceuta (Septa), pesisir utara Maghribi yang baru saja
bergabung dengan Khilafah Islamiyah. Di Ceuta, para pelarian
Visigothic yang dikejar Roderic berkumpul dengan orang-orang Yahudi
dan Kristen penganut doktrin Arius Alexander yang juga melarikan diri
dari kekejaman Uskup Katholik yang mengontrol Kerajaan Visigoth. 
> 
> Pangeran Ceuta Ilyan (Julian) menampung mereka, karena anak
perempuan Ilyan yang pergi belajar di Toledo diperkosa oleh Roderik
hingga hamil. Ilyan berhubungan baik dengan Thariq bin Ziyad, panglima
Amir (Gubernur) Maghribi, Musa ibn Nashir. Demikianlah Gubernur Musa
diminta bantuan oleh para pelarian Visigoth yang dizalimi oleh Roderic
serta Kristen Arian dan orang-orang Yahudi yang dizalimi oleh Uskup.
> 
> Demikianlah Amir Maghribi, Musa ibn Nashir dalam musim semi tahun
711 Miladiyah memerintahkan Panglima Thariq bin Ziyad menyeberangi
Selat Hercules, yang mulai waktu itu hingga kini berubah namanya
menjadi Selat Gibraltar, yang berarti Jabal Thariq, Bukit Thariq, nama
bukit pada ujung selatan semenanjung Iberia itu. Yang berminat silakan
visit =>
http://waii-hmna.blogspot.com/2007/03/769-latar-belakang-pendudukan-byzantium.html
> 
> Beta tambah lagi itu kekejaman inqusisi. Suatu sore, ditahun 1525.
Penjara terasa hening mencekam, penuh berisi orang-orang yang menolak
menjadi Morisko (lihat Seri 627, orang Islam yang beralih agama ke
Katholik Roma disebut kelompok Morisko, sedangkan yang dari agama
Yahudi disebut kelompok Marrano).- - - - - - Di tempat itu tengah
berlangsung pesta darah dan nyawa. Beribu-ribu jiwa tak berdosa
berjatuhan di bumi Andalusia. Di hujung kiri lapangan, beberapa puluh
perempuam berhijab digantung pada tiang-tiang kayu-sula yang
terpancang tinggi. Tubuh mereka bergelantungan tertiup angin sore yang
kencang, membuat pakaian Muslimah yang dikenakan berkibar-kibar di
udara. Sementara, di tengah lapangan ratusan pemuda Islam dan Yahudi
dibakar hidup-hidup pada tiang-tiang kayu-sula, hanya karena tidak mau
memasuki agama yang dibawa oleh para rahib, tidak mau jadi Morisko dan
Morrano. Yang berminat silakan visit =>
http://waii-hmna.blogspot.com/2004/06/628-menolak-jadi-morisko.html 
> 
> Wassalam
> Muammar Qaddhafi
> 
> ----- Original Message ----- 
> From: Ahmad Badrudduja 
> To: Wanita Muslimah 
> Sent: Sunday, May 04, 2008 12:26 AM
> Subject: [wanita-muslimah] Pengalaman Kristen terjadi pada Islam
sekarang
> 
> Assalamu 'alaikum,
> Saya tengah membaca buku karangan Dr. Hechim Saleh berjudul
"Madkhal ila al-Tanwir al-Urubbi" (Pengantar tentang Pencerahan
Eropa). Buku ini mengulas dengan menarik sekali "perang" sengit antara
kaum pembela pencerahan dan gereja Kristen di Eropa sejak dimulainya
renaissance pada abad 15 sampai terbitnya fakar kemoderenan pada Abad
18 dan 19. Perang itu bahkan masih terus berlangsung hingga awal abad 20. 
> 
> Sebagaimana kita tahu, gereja Kristen, terutama Katolik,
menegakkan kediktatoran kebenaran dengan cara yang bengis. Dengan
segala upaya, kalangan gereja berusaha menyingkirkan pendapat yang
dianggap berlawnan dengan pendapat resmi gereja. Mereka mendirikan apa
yang disebut dengan "mahakim al-taftish" yaitu pengadilan iman atau
inkwisisi. Pengadilan ini muncul sejak abad 12 dan berlangsung selama
berabad-abad. 
> . 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>



                           

       
---------------------------------
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke