Saya pernah menjelaskan "berdagang" sebagai 90% pintu rezeki ini beberapa tahun yang lalu di WM ini. Pada zaman Nabi jenis pekerjaan itu sedikit, seperti bertani dan berdagang. Dan, berdagang jelas paling menguntungkan waktu itu. Namun, di zaman sekarang, yang berhasil bukanlah pedagang tapi industriawan yang menguasai bidang keuangan dan informasi.
Lihatlah negara-negara kaya nan makmur, semuanya adalah negera industri maju. Bangsa Cina dan India yang dikenal ulet dalam berdagang akhirnya juga berkiprah dalam dunia industri. Kalau ada negara kaya yang hidup dari berdagang ya Singapura, tapi ini disebabkan negeri kecil yang penduduknya 5 juta dalam sebuah pulau. Negeri semacam ini malah efektif bergerak di dunia perdagangan. Sekarang bayangkan NKRI yang berpenduduk 237 juta yang terdiri dari 17 ribu pulau. Apanya yang diperdagangkan bila tidak mampu membangun industri besar-besaran. Kalau kita memilih sebagai bangsa pedagang, ya kita akan menjadi "pedagang kaki lima" di dunia. Wassalam, chodjim ----- Original Message ----- From: Lina Dahlan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, May 27, 2008 10:33 PM Subject: [wanita-muslimah] Bisnis Pintu Utama Rezeki Bisnis Pintu Utama Rezeki. Coba lah urutkan10 orang terkaya di dunia. Lalu tengoklah apa pekerjaan mereka ? Juga 10 orang terkaya di Indonesia, apa pekerjaan mereka. Bagaimana mereka bisa sampai sebegitu kaya? Apakah profesi mereka presiden, politisi, pengacara, dokter, atau artis? No..no..no. Mereka pebisnis ulung. Kenyataan ini sudah ada dalam `pemikiran' Rasulullah SAW 14 abad lalu. Dalam sebuah riwayat, beliau bersabda,"Hendaklah kamu berdagang karena di dalamnya terdapat 90% pintu rezeki." (HR Ahmad) Profesi pebisnis inipun banyak disandang oleh para nabi-nabi mulia. Nabi Daud as, misalnya dikenal sebagai pengrajin bahan baku daun kurma. Dalam suatu riwayat lainnya Nabi Daud as dikenal sbg pengrajin baju besi. Nabi lainnya adalah Nabi Idris as yang dikenal sbg penjahit. Nabi Zakariya as sebagai pebisnis kayu. Nabi Musa as sbg peternak. Nabi Muhammad SAWpun dikenal sbg pedagang. Juga, para sahabat spt Ustman Bin Affan ra dan ulama besar semacam Iamm Abu Hanifah. Jadi, berbisnis itu profesi mulia. "Sesungguhnya sebaik baik mata pencaharian adalah seorang pedagang" (HR Baihaqi) "Pedagang yang jujur dand apat dipercaya (amanah) adalah bersama sama para Nabi, orang2 yang membenarkan risalah Nabi saw (shiddiqin), dan para syuhada" (HR At-Tirmidzi. Kenyataan ini sudah ada dalam `pemikiran' Rasulullah SAW 14 abad lalu. Dalam sebuah riwayat, beliau bersabda,"Hendaklah kamu berdagang karena di dalamnya terdapat 90% pintu rezeki." (HR Ahmad) Apakah kita (umat Islam) masih ingin bertahan dengan berkutat menjemput rezeki pada pintu yang hanya 10 persen? Atau hanya puas menjadi pembual di milis?...:-). Duh ngejek diri sendiri neh. Wassalam, continued to Bisnis Sebagai Satu Cabang Jihad...:-) [Non-text portions of this message have been removed]