Bung Irwan.. berita ini bener ga yaaa??? jangan2 cuma opini ato apajalah...
  Om Nong darol Mahmada bener ga orang JIL? ada yg bisa klarifikasi tg hal ini..
   
  Kmaren Juga kan ada opini dari neng rita, Tentang FPI & rusuh monas yg 
ujungnya ke sby & Pmrth. Sekarang ada orng JIL yg ngaku itu sekenario SBY.. dan 
merekalah dalang semuanya untuk mengalihkan isyu BBM..
   
  Tapi kalo berita ini bener, perlu di tangkepin tuhh orang2 JIL & SBY juga... 
karena berskenario kejahatan... Gunawan Muhamad itu orang JIL&AKKBB tohh... 
Pantesan TEMPO semanget bener mejengin foto munarman di halaman utama....
   
  Opini kmaren masuk akal, yang ini juga sihh kalo benermah lebih masuk akal 
lagi..
  Jadi mana yg bener?? ada yg mau klarifikasi.. ato ngegoogle aje...
   
  Slm
   
  vTr
   
   
  

IrwanK <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Maaf dapet dari millis lain...
Ada yang bisa konfirmasi kabar di bawah?

Kalau benar, 1 Juni 2008 merupakan hari pembungkaman atas penolakan
kenaikan harga BBM.. sesuatu yang disebutkan oleh Metro Realitas juga
semalam (4 Juni 2008)..

Kalau benar, harus ada respon yang tepat terhadap rekayasa negatif terhadap
pembungkaman atas aksi penolakan kenaikan harga BBM.

Jangan pilih/percaya lagi para pe-rekayasa negatif sebagai pemimpin
bangsa!!!!
:-(

Mengenai aksi fisik, silahkan diusut oleh polisi.. beres kan.. everybody
happy? :-p

Wassalam,

Irwan.K

--- On Wed, 6/4/08, nda_cak_ep
&lt;[EMAIL PROTECTED]<nda_cak_ep%40yahoo.com>&gt;
wrote:
From: nda_cak_ep &lt;[EMAIL PROTECTED] <nda_cak_ep%40yahoo.com>&gt;
Subject: [permikomnas-crew] Mengungkap dibalik Kejadian Kekerasan Di MONAS
To: [EMAIL PROTECTED] <permikomnas-crew%40yahoogroups.com>
Date: Wednesday, June 4, 2008, 10:23 AM

Untuk menyakinkan tulisan ini, saya perlu memperkenalkan diri dulu,
nama Saya adalah Nong Darol Mahmada, saya salah seorang aktivis
Jaringan Islam Liberal dan saya aktif di JIL sejak berdirinya JIL.

Dalam kesempatan sekarang izinkan saya memberikan kesaksian kepada
kawan-kawan sebangsa dan setanah air melalui milis ini kejadian
sebenarnya dibalik kejadian yang terjadi di Monas pada tanggal 1 Juni
yang lalu.

Perlu kawan-kawan ketahui bersama bahwa aksi ini merupakan aksi yang
telah di skenariokan oleh pihak pemerintah untuk mengalihkan isu BBM
yang sedang marak ditengah masyarakat. Aliansi Kebangsaan untuk
Kebebasan Beragama dan Beryakinan (AKK BB) hanya dijadikan kedok saja
untuk mencegah agar ajaran Ahmadiyah tidak dibubarkan.

Setelah presiden SBY menaikan harga BBM, kalangan kontributor JIL
Goenawan Mohammad, Hamid Basyaib, Rizal Mallarangeng, Denny JA,
Nasaruddin Umar melakukan pertemuan secara diam-diam di kediaman SBY
di Cikeas, Bogor. Hal ini mereka bisa akses langsung kedalam berkat
orang dalam yaitu Andi Malarangeng yang notabene kakak kandung dari
Rizal Mallarangeng.

Dalam pertemuan ini membahas isu yang berkembang di tengah masyarakat
mengenai aksi demo-demo yang dilakukan adek-adek mahasiswa. Lalu SBY
selaku presiden dan kepala pemerintah meminta kalangan JIL mengalihkan
isu yang sedang berkembang di masyarakat dengan isu lain. Rizal M,
yang merupakan pemuda JIL yang cerdas memberikan usul bagaimana isu
kenaikan BBM yang sekarang ini diupayakan diganti dengan isu
membubarkan Front Pembela Islam (FPI) dengan mengangkat isu pembubaran
ajaran Ahmadiyah. Karena selama ini JIL selalu mendapatkan perlakuan
keras dari FPI.

Lalu setelah mendapatkan 'restu' dari presiden Goenawan Mohammad,
Hamid Basyaib dan Rizal Mallarangeng datang ke markas JIL di Jl. Utan
Kayu No. 68 H Utan Kayu. Di Kedai Tempo mereka membahas bagaimana
membuat skenario agar anggota FPI bisa melakukan tindakan anarkis dan
perusakan yang membuat masyarakat tidak simpati lagi dengan FPI. Lalu
setelah melakukan diskusi selama 3 jam, ketiga kontributor JIL itu

akhirnya berhasil membuat skenario yang bagus, dengan memanfaatkan
momentum kelahiran Pancasila pada tanggal 1 Juni, mereka akan membuat
semacam aksi simpatik (damai) dalam kebebasan beragama dan
berkeyakinan. Aksi ini dilakukan di Monas, yang mana para peserta yang
hadir sudah disetting sedemikian rupa agar anggota FPI turut datang
dan membubarkan asyik tersebut. Mereka sangat paham betul, bahwa massa
FPI sangat mudah sekali untuk dipancing agar melakukan kekerasan dan
pengerusakan.

Setelah membuat skenario tersebut lalu Goenawan Mohammad, menghubungi
SBY melalui ponselnya, setelah mendengar penjelasan dari Goenawan
Mohammad secara terperinci, akhirnya presiden menyetujui aksi tersebut
dan akan mentrasferkan dananya sebesar 10 miliard rupiah untuk
melancarkan aksi tersebut.

Malam sebelum kejadian, beberapa pentolan JIL berkumpul di markas JIL,
termasuk saya sendiri. Waktu itu yang hadir sangat ramai sekali dan
sedang membahas persiapan untuk aksi besok pagi. Dari beberapa
kawan-kawan yang diberikan tugas juga sudah selesai menjalankan
tugasnya seperti mengundang kalangan pers media cetak dan media
elektronik untuk hadir di acara tersebut. Orang-orang Ahmadiyah pun
bersedia mengerahkan beberapa massanya untuk menghadiri aksi damai
besok. Begitu juga dengan FPI, sudah dikontak melalui SMS membuat isu
kalau besok jamaah Ahmadiyah, akan menggelar aksi damai di silang damai.

Saya tidak tahu bagaimana persiapan dari FPI untuk merespon isue
tersebut, tetapi nyatanya besok pagi ketika aksi damai itu sedang
berlangsung dengan membawa nama AKKBB FPI datang dengan belasan truk
dan ratusan anggotanya melakukan pemukulan kepada anggota aksi
tersebut. Yang akhirnya terjadi aksi kekerasan tersebut. Hal ini yang
diketahui dikalangan anggota FPI adalah aksi tersebut adalah aksi yang
dilakukan umat Ahmadiyah sehingga secara kasar dan memaksa membubarkan
aksi tersebut.

Dari pemaparan dalam tulisan saya disini harus kawan-kawan milis ketahui
bahwa,

1. Bahwa aksi kekerasan yang terjadi di Monas itu merupakan suatu
skenario yang dilakukan pemerintah dan pihak JIL untuk mengalihkan isu BBM.

2. Aksi yang terjadi di Monas itu, JIL ingin FPI dibubarkan karena selama
ini FPI
merupakan yang menjadi sandungan kalau JIL melakukan aksi.

3. Dari jamaah Ahmadiyah dengan aksi ini, diharapkan mendapatkan
simpati dari masyarakat Indonesia agar organisasi ini tidak jadi dibubarkan.

4. Kalangan petinggi JIL telah sekian kalinya, mendapatkan keuntungan
untuk memanfaatkan situasi dan kondisi yang ada.

Demikian tulisan ini saya buat dengan sebenarnya, karena hal ini yang
membuat saya selalu merasa bersalah dan berdosa telah bersama-sama
dengan kawan-kawan JIL melakukan pemutaran balikan fakta. Saya harap
kawan-kawan setanah air dan sebangsa mau menyebarkan email
kekawan-kawan sekalian. Terima kasih.

--------------

2008/6/4 Ridwan Nyak Baik <[EMAIL PROTECTED]>:

> Menurut anak BEM UI dalam acara diskusi di Metro TV (Selasa, 3/6,
> malam) di mana Andi M juga hadir, Sang Jubir SBY itu sudah sering
> membohongi mereka. Katanya bersedia dialog, eh ketika dihubungi tidak
> bisa......Di depan forum tampak si Bung Kumis tergagap menerima tembakan
> langsung mahasiswa. Hanya, dengan silat lidahnya ia bebas dari kehilangan
> muka. Sayang, Mutia Hafidz si pembawa acara tidak mengejarnya....
>
> Salam,
>
> RNB
>
>
>
> -----Original Message-----
> *From:* [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] *On
> Behalf Of *Holy Uncle
> *Sent:* Tuesday, June 03, 2008 10:15 PM
> *To:* National; media care
> *Subject:* [mediacare] Malarangeng: Penanganan Bentrokan di Monas Bukan
> Pengalihan Isu
>
>
>
> ***"Ini negara hukum. Dalam negara hukum tidak bisa warga negara melakukan
> kekerasan pada warga negara lainnya, karena itu kita sesali
> kejadian-kejadian semacam itu. Tapi dalam hal tanggung jawab, pemerintah
> bertanggungjawab untuk menegakkan hukum kepada siapapun," tegasnya.
>
>
> ****Nah, pemerintah sudah suarakan tanggungjawabnya untuk menegakkan hukum
> kepada siapapun. Kita tunggu aksi polisi atau Ansor. *
>
>
> 03/06/08 19:02
>
> Malarangeng: Penanganan Bentrokan di Monas Bukan Pengalihan Isu
>
>
> Jakarta (ANTARA News) - Juru bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng menolak
> adanya anggapan respon pemerintah atas insiden bentrokan antar organisasi
> masyarakat di kawasan Monumen Nasional akhir pekan lalu sebagai upaya untuk
> mengalihkan perhatian masyarakat atas masalah kenaikan harga bahan bakar
> minyak belum lama ini.
>
> "Yang melakukan kekerasan kan bukan pemerintah. Pemerintah justru memberi
> respons karena menjadi tanggung jawab pemerintah untuk melindungi semua
> warga negara," kata Andi Mallarangen di kompeks Istana Kepresidenan Jakarta,
> Selasa.
>

2008/6/4 Muhammad Syafei <[EMAIL PROTECTED]>:

> Kalau gak mau sepotong2 .. gini lho urut2-annya ..
>
> Ada penyerangan oleh sekelompok orang ke sekolompok orang lain.
> Berarti harus ada:
>
> 1. Pelaku -> sudah teridentifikasi orangnya dan dari kelompok mana,
> dan gak ada bantahan.
> 2. Ada Bukti -> Visum dokter, rekaman video (raw format, bukan hasil
> editing yg dah jadi dalam format VCD/DVD)
> 3. Ada Saksi -> Saksi korban dan saksi-saksi lainnya.
>
> Dari terpenuhinya ketiga unsur itu dah cukup bagi polisi untuk
> menangkap dan memproses si pelaku. Melindungi pelaku dan/atau
> menghambat polisi menangkap pelaku sama saja dg perbuatan melawan
> hukum, bisa terkena sanksi hukum tersendiri. Sementara bagi polisi,
> jika menunda2 proses itu berarti sama saja dengan tidak menjalankan
> tugas sebagaimana mestinya.
>
> Itu masalah hukum yang utama ..
>
> Bahwa ada klaim dari pelaku tentang adanya provokasi pihak korban, itu
> sama sekali bukan alasan untuk menunda apalagi mengabaikan proses
> masalah yg utama di atas.
>
> Klaim adanya provokasi (baik yg membawa senjata api maupun sekedar
> verbal) menjadi sub-masalah dari masalah utama yang juga harus
> dibuktikan baik selama BAP maupun sampai ke pengadilan. Jika klaim tsb
> dipandang cukup terbukti (ada pelaku yang teridentifikasi, saksi dan
> bukti yang meyakinkan) bukan berarti membatalkan masalah utama, namun
> paling banter menjadi pertimbangan hakim dalam memutuskan berat
> ringannya hukuman. Selanjutnya jika provokasi itu cukup terpenuhi
> unsur melawan hukumnya, status saksi bisa berubah jadi tersangka
> dengan proses hukum tersendiri.
>
> Bahwa kemudian masalah yg utama yg sudah cukup terpenuhi unsur melawan
> hukumnya itu masih ada yg coba-coba membela ataupun membenarkan
> pelaku, dan sub-masalah yg masih berupa klaim sepihak itu dipakai
> untuk menuding-nuding korban .. yah .. mau bilang apa, selain capek
> dehhhh ...
>
> Salam
>
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>,
> Rye Woo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Nahh itu teuu beritanya.. Makanya Om jangan sepotong2 kalo liat
> kasus itu.....
> > Ada asap kayaknya pasti ada apinya juga.... ada sebab ada
> akibat........
> >
> > Makanya si AKKBB juga harus diperiksa kalo memang terbukti
> bersalah ya di Hukum juga..
> > Malah kalo terbuti mungkin bisa lebih gahar tuhh hukumannya.. Tapi
> sampe saat ini kayaknya polisi masih belum ada sikap tg hal ini..
> masih sibuk sama FPI. padahal kemaren udah dilaporkan tg hal ini baik
> si provokatr ato yg bawa senjata....
> >
> > Kayaknya bukan anak kecil bawa pistolan.. Kalo melihat orangnya
> kayaknya udah tua aga item2 gitu.. Apa Mungkin Om Wikan lagi dagang
> emperan di monas sambil nawarin pistol2lan ke pendemo...?? kayaknya
> kalo yang ini lebih masuk akal deh...?? hehehehe
> >
> > vTr
> >
> >
> > Wikan Danar Sunindyo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > kalau dari berita sih dibilangnya tempatnya demo AKKBB
> sama FPI jauhan kok
> > gak sebelah-sebelahan amat
> > kan FPI yang bilang mereka lihat ada demo AKKBB, terus mereka
> > penasaran makanya ngirim intelnya FPI buat mengintai AKKBB demo apa
> > terus intelnya FPI balik lagi bilang orasi AKKBB menjelek2-kan FPI
> > makanya terus FPI-nya menyusun kekuatan buat menyerbu AKKBB
> >
> > ada kemungkinan intelnya FPI yang salah denger atau kegeeran
> > yang dibilangin laskar kafir atau laskar setan bukan FPI, FPI-nya aja
> > yang kegeeran ngerasa disebut2 laskar kafir :))
> >
> > terus jangan2 ada anak kecil bawa pistol-pistolan
> > terus sama FPI dikira bawa pistol beneran
> > ha ha :))
> >
> > salam,
> > --
> > wikan
> >
> > On 6/4/08, Rye Woo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >
> > > Hehehe juga dehhhhh.........
> > >
> > > Ada baiknya Om cari tau deh pengertian provokasi... biar bisa
> membedakan..
> > >
> > > Ini kata media & fpi ya... si orator AKKBB itu menjelek2an FPI
> dkk.. Misalnya menyebut Laskar kafir, laskar setan.. etc kali.. Apakah
> ini artinya ga memancing/memprovokasi kalo memang itu benar??.. kan
> udah tau di sekitar situ banyak org2 FPI dkk yg sedang berdemo juga...
> Truss org AKKBB mengeluarkan senjata Api itu untuk apa, setelah
> diperingatkan org2 FPI untuk menghentikan orasi yg provokasi....
> > >
> > > Kalo memang berita semua itu benar.. Trus apakah itu namanya demo
> damai? yg memancing dan memprovokasi pihak lain, bawa sejata api
> lagi... Jadi gimana ini..
> > >
> > > Makanya dari itu, sebaiknya polisi & pihak yg berwenang
> menyelidiki kasusu ini secara keseluruhan & utuh......Biar
> adil...........Semua yg salah harus di tangkap.....
>

[Non-text portions of this message have been removed]



                           

       
       
       

[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to