Itu bukan feminis, eda. Itu orang-orang norak yang baru aja baca
Second Sex-nya Beauvoir, keblinger. Kalo umur mereka masih kepala 2,
wajarlah. Tapi kalo sudah usia kepala 4, hmmmm..... :-)

Sama saja kayak orang "mendadak islam" lalu bawaannya tunjuk sana-sini
menghakimi orang, yang gak sama dgn dia berarti calon penghuni neraka.
Lha dulu lo kecilnya ngapain aja? Emang gak ngaji ya? Kecilnya
jahiliyyah? Seram amat masa kecilmu, baru kenal islam pas udah tuwak.

Begitulah orang-orang yang "mendadak feminis", "mendadak islam",
"mendadak artis", "mendadak dangdut", sarua kabeh.

btw saya feminis 200%, ibu rumah tangga full time, dan akan menolak
dengan keras jika ada yang mau mengubah tarombo batak :-)

tarombo batak = silsilah batak yang isinya lelaki semua. Perempuan
tidak masuk dalam silsilah bangsa batak :-)

horas,
rafina

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Nimbrung selintas :
> Ciri perempuan feminis,  [ yg aktivis perempuan diantaranya] adalah
dalam berpenampilan :
> 
> Pakai perhiasan etnik, batu2-an, kayu2, atau pake anting besar yg
berjumbai-jumbai.
> Pakai selendang batik, tenun, dililitkan dipinggang, dikalungkan di
leher, pake jins bluwek, 
> Kalo pake rok model semi kain, model lilit, blusnya juga kain etnik.
> Tas, sepatu bergaya etnik atau paling gak kayak indian, gipsy, atau
pake sepatu teplek, jalit2, sandal kulit, sepatu kets.
> Kadang2 bawa tas/ransel/tas punggung yg besar didalamnya ada laptop,
notebook atau melenggang paling bawa tas pinggang.
> Banyak yg suka merokok dengan PD dimana saja, bicaranya keras2.


Kirim email ke