Negara seharusnya memenuhi hak rakyatnya apalagi generasi penerus 
untuk mendapatkan pendidikan. apalagi indonesia kan negara kaya, 
gemah ripah loh jinawi. bukannya minta digratisin biaya 
pendidikannya tapi masa sekolah aja bayarnya selangit. kesannya jadi 
kalau engga punya duit selangit engga bakal punya pendidikan yg 
memadai buat masa depan. hla gimana entar indonesia kedepannya? Yg 
mimpin akhirnya cuma orang2 dr generasi tak berpendidikan atau 
generasi orang2 'terdidik' tapi karena duit.

selain pendidikan, nyari kerja di indonesia juga harus pakai duit 
selangit. padahal gaji engga naik2 ke langit. kebutuhan ajah yang 
naik kelangit. akhirnya orang miskin pada milih jalan kelangit deh.
pengangguran melangit. jumlah tki juga melangit karena nyari kerja 
di negara sendiri bayar selangit tapi gaji membumi. hiks.....

ironis.....indonesiaku inih.
celakanya udah rela berkorban kerja jadi tki ke LN, kalau ada 
masalah negara engga melindungi. berapa tuh tki yg mengalami 
kekerasan atau bahkan meninggal di LN. negara cuma tutup mata, tutup 
telinga. mau melindungi kalau udah ada korban atau kalau dioprak2 
sama publik. mbelgedhes!!!

kapan yah indonesia bisa seperti negara lain? yg menjamin hak hidup 
layak buat rakyatnya? 

kayung

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Refleksi: Dirgahayu NKRI!? Hehehehe, NKRI bukan untuk Anda yang 
orang tua berpendapatan rendah atau miskin.
> 
> -----
> Harian Komentar
> 23 Juni 2008
> 
>       Masuk Kedokteran Minimal Rp 40-60 Juta 
>      
> 
> 
> 
> 
> Menjadi mahasiswa program studi pendidikan dokter di Unsrat 
Manado, memang jauh jangkauan bagi kalangan ekonomi paspasan yang 
tidak memiliki prestasi akademik tinggi. Program studi ini 
hanya 'tersedia' bagi calon mahasiswa yang berduit. Pasalnya, untuk 
masuk lewat jalur SNMPTN atau kemitraan dan sumikolah, calon 
mahasiswa harus menyiapkan (minimal) Rp 40-60 juta.
> 
> Sedangkan bagi calon mahasiswa dengan prestasi yang bagus pun, 
tetap harus menyiapkan uang minimal Rp10 juta. Berdasarkan data yang 
diperoleh koran ini, ranking 1-15 bagi calon mahasiswa T2 di 
Fakultas Kedokteran harus membayar Rp 10 juta. Sedangkan ranking 6-
10 membayar Rp 15 juta dan seterusnya sampai ranking 31 ke atas (Rp 
40 juta).  Plt Rektor Unsrat, Prof Dr LW Sondakh MEc sendiri dalam 
konfirmasi lalu membenarkan bahwa biaya masuk maksimal Rp 75 juta. 
> 
> 
> Menanggapi hal ini, sejumlah warga Manado mengaku prihatin bahwa 
biaya masuk Unsrat yang didambakan anak mereka, makin 
melangit. ''Kami sadari bahwa biaya pendidikan mahal. Tapi dengan 
biaya puluhan juta, kami kira terlalu besar. Apa kami PNS tidak bisa 
menyeko-lahkan anak ke Unsrat?'' ungkap Ny Patrice prihatin. 
> 
> 
> Sementara Pembantu Rektor I Unsrat Manado, Prof dr Bootje Moningka 
Daf. Sp.FK-K menegaskan bahwa biaya pendaftaran masuk di setiap 
fakultas keseluruhannya tidak ada perubahan melainkan memakai 
standard pembiayaan tahun 2007, sesuai rapat senat yang dilakukan 
tahun lalu. "Sesuai penyampaian pak rektor kepada saya kemarin, 
bahwa untuk pembiayaan pendaftaran Mahasiswa Baru (Maba) ke empat 
jalur yaitu Jalur T2, Sumikolah, SNMPTN dan Kemitraan bahwa tidak 
ada perubahan," ungkap Moningka, kepada harian ini di sela-sela 
penyerahan ISO di Politeknik Manado, akhir (20/06) pekan lalu.
> 
> 
> Lebih lanjut Moningka menga-takan bahwa alasannya untuk tidak akan 
memakai mekanis-me pembiayaan pendaftaran untuk tahun 2008 ini, 
karena saat ini diri rektor masih berstatus pelaksana tugas, "Pak 
Rektor mengatakan bahwa nantilah jika sudah ada rektor terpilih maka 
biaya pendaftaran akan diubah.''  Di sisi lain, Moningka meminta 
agar pungutan di luar ketentuan dilaporkan. "Sekali lagi saya 
mengingatkan kepada para mahasiswa baru agar jangan takut untuk 
melapor jika ada pungutan yang di luar batas dari kewajaran yang 
dilaku-kan oleh panitia pendaftaran di setiap fakultas. Jika ada 
salah satu dosen ataupun dekan yang coba-coba melakukan pungutan 
liar maka dosen tersebut akan kami proses," warning Moningka.(
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke