Koordinator AKKBB dari awal kan juga sudah bilang, "tangkep saja orang itu..."

Ternyata kan polisi...itu juga nganter keluarganya...

Preman masih saja dibela....heran...
Kalo bilang "kafir", "setan" ke orang lain paling pinter, giliran dibilang 
"laskar setan" ngamuk....
Kayak gitu nyebut diri pembela Islam?



  ----- Original Message ----- 
  From: Rye Woo 
  To: [EMAIL PROTECTED] ; Islam Liberal ; Hidayatullahcom ; 
wanita-muslimah@yahoogroups.com ; Zamanku ; Para Pemikir ; Islamic I 
  Sent: Thursday, June 26, 2008 8:50 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Pria Berpistol di Insiden Monas Terkuak


  Ada juga kebohongan AKKBB kali yang terkuak... Bukannya AKKBB dari awal 
menyangkal itu anggotanya yg mengikuti demo dan ga tau menau, padahal jelaskan 
memake pita... dan pelakunya ternyata polisi yg bawa pistol itukan jelas2 
pengikut ahmadiyah... lagian yg demonya kan sedikit, Harusnyakan AKKBB tau itu 
dan ,, apa mau cuci tangan kali yaa ato ga mau tanggungjawab kali yaa..
   
  Yg disebutin memprofokasi FPI itu adalah kalo ga salah menyebut FPI dkk kata2 
laskar setan, laskar kafir... etc.. terus terjadi kericuhan dan salah satu 
pelaku AKKBB mengacubngkan pistol ga tau mainan atau beneran...

  --- On Wed, 6/25/08, Ahmad Badrudduja <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

  From: Ahmad Badrudduja <[EMAIL PROTECTED]>
  Subject: [wanita-muslimah] Pria Berpistol di Insiden Monas Terkuak
  To: [EMAIL PROTECTED], "Islam Liberal" <[EMAIL PROTECTED]>, "Hidayatullahcom" 
<[EMAIL PROTECTED]>, "Wanita Muslimah" <wanita-muslimah@yahoogroups.com>, 
"Zamanku" <[EMAIL PROTECTED]>, "Para Pemikir" <[EMAIL PROTECTED]>, "Islamic I" 
<[EMAIL PROTECTED]>
  Date: Wednesday, June 25, 2008, 6:16 AM

  KEBATILAN DAN KEBOHONGAN FPI TERKUAK PELAN-PELAN. ..ALLAH MAHA ADIL

  GATRA

  Pria Berpistol di Insiden Monas Terkuak

  Jakarta, 25 Juni 2008 07:12

  Provos Polda Metro Jaya menangkap seorang anggota polisi yang diyakini 

  sebagai orang yang mengacungkan pistol saat insiden Monas pada 1 Juni 2008.

  Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Abubakar Nataprawira di Jakarta, 

  Selasa (24/6) malam, menyatakan polisi itu bernama Bripka Iskandar 

  Saleh, anggota unit Wakalantas satuan lalu lintas Polres Metro 

  Tangerang. "Dia ditangkap oleh Provos Polres Metro Tangerang, lalu 

  diserahkan ke Provos Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan lebih lanjut," 

  kata Abubakar.

  Dalam pemeriksaan, Bripka Iskandar mengaku bahwa ia berada di Monas pada 

  1 Juni 2008 karena mendampingi ibu mertua, istri dan kedua anaknya yang 

  mendapat undangan dari Pengurus Ahmadiyah Kota Tangerang guna menghadiri 

  aksi damai peringatan Hari lahir Pancasila yang diorganisir oleh Aliansi 

  Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB).

  "Keluarga anggota polisi itu adalah pengikut aliran Ahmadiyah," jelas 

  Abubakar.

  Menurut Abubakar, Iskandar datang ke acara itu atas inisiatif sendiri 

  karena sedang lepas dinas. Iskandar juga mengaku bahwa ia mengacungkan 

  senjata untuk melindungi mertua, istri, dan anaknya. "Tetapi, ia mengaku 

  bahwa senjata yang diacungkan saat itu adalah senjata mainan. Tetapi, 

  keberadaan senjata itu belum diketahui sampai sekarang karena katanya 

  hilang di sekitar Monas saat ia melarikan diri bersama keluarganya, " 

  katanya.

  Abubakar menyatakan, meskipun Iskandar mengaku senjata itu hanya mainan, 

  namun Polda Metro Jaya akan terus membuktikan apakah yang diacungkan itu 

  senjata mainan atau bukan, senjata dinas atau senjata api namun ilegal.

  Dalam pemeriksaan administrasi di Polres Tangerang, terungkap bahwa 

  hanya 74 anggota satuan lalu lintas Polres Tangerang yang memegang 

  senjata api dan nama Iskadar tidak termasuk di dalamnya.

  Terkait dengan status Iskandar sebagai pengikut Ahmadiyah, Polda Metro 

  Jaya juga akan melakukan klarifikasi kepada Pengurus Ahmadiyah di Tangerang..

  Abubakar menegaskan, kehadiran Iskandar di Monas pada 1 Juni 2008, 

  sebenarnya telah melanggar disiplin karena saat itu Polda Metro Jaya 

  sedang dalam kondisi siaga satu.

  Artinya, personel polisi dilarang keluar dari wilayah kerjanya dan 

  dilarang cuti.

  Kasus orang mengacungkan pistol itu terungkap dari satu foto yang 

  diterima oleh Front Pembela Islam (FPI). FPI mengklaim, foto itu menjadi 

  pemicu terjadinya tindak kekerasan masa FPI terhadap AKKBB.

  Tetapi, pakar telematika Roy Suryo menyatakan bahwa aksi mengacungkan 

  pistol itu justru terjadi setelah aksi penganiayaan dan perusakan, 

  sehingga tidak benar bahwa tindakan FPI dipicu oleh pistol itu. "Saya 

  telah analisa video yang menggambarkan kronologis terjadinya peristiwa 

  dan di situ terlihat bahwa kekerasan akibat adanya orang yang 

  menggerakkan dan bukan karena acungan senjata api," tuturnya. *[EL, Ant]*

  [Non-text portions of this message have been removed]

  [Non-text portions of this message have been removed]



   


------------------------------------------------------------------------------


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG. 
  Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.4.1/1517 - Release Date: 24/06/2008 
20:41


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke