Mbak mia,

Mungkin "teori" mbak mia ini bisa menjelaskan kondisi sekarang yg disebut
mbak lina sbg "puzzle".
Kalau kata dosen saya, teori itu pada prinsipnya menjelaskan kondisi yg
terjadi di masyarakat.
Indikasinya memang ke arah sana.

Bahwa salah satu teori yg bisa menjelaskan fenomena2 perempuan melajang dan
kawin-cerai (karena tidak mau dipoligami) menunjukkan pilihan perempuan
zaman sekarang yg mengidealkan monogami. Tentu, bukan berarti semua
perempuan demikian, makanya saya katakan "salah satu". Sementara kisah yg
diceritakan oleh mbak fero, ya itu make sense aja.. kalau melihat tipe
perempuan istri ke-2 yg menempatkan segala sesuatunya dalam "kepraktisan".
Buat dia, konsep "berbagi suami" itu bisa diterima spt layaknya berbagi
sesuatu. Buat orang yg tipe praktis dan gak mau rumit utk urusan
relationship, dicampur rasa empati (sama istri pertama) ya bisa aja
menerima.
Tapi hal ini dianggap pengecualian karena mainstreamnya masih monogami.

Cuma, saya masih concern soal sisterhood aja, bagaimana menanamkan rasa
trust sesama perempuan?
Perempuan, sama halnya dng laki2, bisa aja jadi...bitch.
Kalau menghadapi jerks, mungkin lebih gampang.. heheh..
tapi kalau berhadapan dng cewe yg bitchy... duh, bingung aku...:-)
Bitchy-ing, is not my thing. hehehe..
Gimana ya, supaya jangan ada saling merendahkan, menghina atau apalah antar
sesama perempuan?
Gimana membangun rasa trust itu, mbak?
Lebih bingungnya lagi, bila hal ini masih menjangkiti perempuan2 yg
seharusnya sudah "tercerahkan".
Biasanya sih aku lebih milih diam dan menarik diri. Gak mau pusing, hehehe..



2008/8/7 Mia <[EMAIL PROTECTED]>

>   Mba Herni, kecenderungan itu mungkin saja perkembangan yang alami.
> Konon katanya dulu perempuan berpoliandri, dan kemudian laki2
> berpoligami - mengikuti perubahan jaman.
>
> Lalu jaman sekarang kecenderungannya monogami, ke arah yang ideal
> menurut mba Herni. Dengan kata lain ada indikasi swing ke arah situ,
> yaitu 'nilai ideal' apa yang diusung, dalam hal ini monogami.
>
> Kalo istilah evolutionary psychology - ini semua bagian dari sexual
> selection, dimana perempuan berperan penting membentuk trendnya,
> walaupun tersamar.
>
> salam
> Mia
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>,
> "h.s nurbayanti"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Itu yg aku bilang, mbak. Terlepas dari perdebatan
> > poligami-poliandri-selingkuh.
> > Tetap aja, monogami, nikah bahagia sampe kakek-nenek ampe mati
> tetap jadi
> > suatu nilai yg ideal.
> > Manusia gak bisa mengontrol nasibnya sendiri.
> > Masalah di tengah kehidupan perkawinan selingkuh, poligami,
> poliandri,
> > pindah orientasi seksual, dll..
> > Itu masalah "apes".. :-)
> >
> > Mungkin yg namanya manusia ternyata tetap harus punya sesuatu yg
> ideal.
> > Meskipun pada kenyataannya, tidak bisa se-ideal itu.
> >
> >
> > PS. Kalau RM09, masalah saya ada dua yg utama, bakrie dan keinginan
> dia utk
> > menghapus pasal 33 :-)
> > sensitivitas gendernya juga perlu diperiksa tuh.
> >
> >
> > Herni
> >
> >
> > 2008/8/7 Mia <[EMAIL PROTECTED]>
> >
> > > Kecenderungan sekarang adalah lelaki berpoligami, serial
> > > monogami,ataupun selingkuh, itu makin nggak favorable. Artinya
> kalau
> > > dulu laki2 bepoligami itu menunjukkan status, atau lelaki
> selingkuh
> > > itu biasa - sekarang makin nggak diterima.
> > >
> > > Bayangin nggak misalnya, kandidat Rizal Malarangeng, kalau betul
> dia
> > > punya reputasi womaniser, seperti gossip di antara para wartawan -
> > > ini masalah serius buat pencalonan blio, karena
> istilah 'womanising'
> > > itu menyangkut karakter yang inheren.
> > >
> > > Perempuan jaman sekarang menunjukkan ketidaksenangannya pada
> > > poligami, kawin cerai atau selingkuh - dan kita bicara tentang
> > > perempuan di akar rumput loh - it's happening.
> > >
> > > Dan observasi di atas nggak ada hubungannya dengan pendapat
> pribadi
> > > saya ttg poligami. Saya hanya concern dengan poligami yang
> berdampak
> > > menyengsarakan masyarakat, perempuan, anak2 dan keluarga.
> > >
> > > salam
> > > Mia
> > >
> > >
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>
>  
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke