Itu yg aku bilang, mbak. Terlepas dari perdebatan
poligami-poliandri-selingkuh.
Tetap aja, monogami, nikah bahagia sampe kakek-nenek ampe mati tetap jadi
suatu nilai yg ideal.
Manusia gak bisa mengontrol nasibnya sendiri.
Masalah di tengah kehidupan perkawinan selingkuh, poligami, poliandri,
pindah orientasi seksual, dll..
Itu masalah "apes".. :-)

Mungkin yg namanya manusia ternyata tetap harus punya sesuatu yg ideal.
Meskipun pada kenyataannya, tidak bisa se-ideal itu.


PS. Kalau RM09, masalah saya ada dua yg utama, bakrie dan keinginan dia utk
menghapus pasal 33 :-)
sensitivitas gendernya juga perlu diperiksa tuh.


Herni


2008/8/7 Mia <[EMAIL PROTECTED]>

>   Kecenderungan sekarang adalah lelaki berpoligami, serial
> monogami,ataupun selingkuh, itu makin nggak favorable. Artinya kalau
> dulu laki2 bepoligami itu menunjukkan status, atau lelaki selingkuh
> itu biasa - sekarang makin nggak diterima.
>
> Bayangin nggak misalnya, kandidat Rizal Malarangeng, kalau betul dia
> punya reputasi womaniser, seperti gossip di antara para wartawan -
> ini masalah serius buat pencalonan blio, karena istilah 'womanising'
> itu menyangkut karakter yang inheren.
>
> Perempuan jaman sekarang menunjukkan ketidaksenangannya pada
> poligami, kawin cerai atau selingkuh - dan kita bicara tentang
> perempuan di akar rumput loh - it's happening.
>
> Dan observasi di atas nggak ada hubungannya dengan pendapat pribadi
> saya ttg poligami. Saya hanya concern dengan poligami yang berdampak
> menyengsarakan masyarakat, perempuan, anak2 dan keluarga.
>
> salam
> Mia
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke