Itu mah "doktrin" lama yg perlu direpisi :-)

Mengapa? karena hasilnya:
Pendekatan "menjaga" ternyata tidak mengtrasnformasikan laki2, membuatnya
keluar dari "bawaan kucing garongnya".
Soale, menjaga diartikan menahan... menahan pandangan, menjaga alat kemaluan
agar "tidak malu2in" :P
Lha, menahan itu kan punya titik toleransi hehehe..
Pemikiran yg terlalu mengsimplekan..laki2 punya napsu, ya solusinya disuruh
menahan aja.
Doktrinnya tidak manjur dalam membuat imun laki2 thd sembarang perempuan
hehehe..
Karena batas toleransinya bisa jebol.. dan laki2 tidak bertransformasi..
Konsep pikirannya yg tidak bertransformasi...

Sementara di sisi lain, menjaga fisik perempuan diartikan dng menutup..
Tapi menutup badan serapat2nya karena badan itu sumber dosa kalau dibuka
meskipun sedikiiiiit..
Tanpa sadar, perempuan jadi punya rasa malu dng tubuhnya sendiri
Rasa malu terhadap diri sendiri yg membuat perempuan jadi merasa bersalah..
Dan dipersalahkan...

Padahal kan, tubuh perempuan tidak bisa diubah.
Payudara besar, misalnya.. biar udah ngurusin badan, eh.. ukurannya masih
gak jauh beda besarnya..
Serba salah mulu jadinya.
Kalau ukurannya kecil dibilang kaya jerawat, dikasih clearasil aja ilang..
Kalau ukurannya besar, dibilang kaya semangka kembar, disuruh berdiri
mukanya ke bawah ngeliat jempol kaki pasti gak bisa..
Jadi, emang gak bisa diubaaaaaaah.... apalagi mata kucing garong lebih awas
dari elang :-P
Badan perempuan tidak bisa diubah, tapi pikiran laki2 bisa diubah :-)

Bahwa payudara is payudara.. titik...
dan segala organ tubuh perempuan lainnya yg lucunya rata2 dimulai dng huruf
"P" :-)
Sekedar organ yg nempel aja.
Seks bukan hubungan dng organ2 itu.. tapi lebih jauh dari itu
(selanjutnya mas donnie silakan nerusin... hehehe)
Jadi, ada cewe telanjangpun jadi imun..
bukan karena "menahan" tapi karena sadar bahwa meski itu menggiurkan,
belum tentu boleh dan enak dinikmati.. karena walau dibuka tetap tidak boleh
dicowel2 sembarangan, apalagi dirusak
kalau dicowel2, ya tanggung jawab di laki2.. kok nyowel organ yg bukan
haknya
lagian, ada faktor lain yg lebih signifikan dlm resep dahsyat menikmati
tubuh perempuan
(ini diajarin sama mas donnie, beneran lho! :P)

Plus, dalam hubungan itu ada asumsi:
Kalau yg satu kelepasan dlm menahan, itu karena si perempuannya kelepasan
(duluan)..
tidak malu-malu kucing dan ikut2an menjadi kucing garong, tidak menjaga diri
spt yg seharusnya.
Asumsi ini yg membuat relasi menjadi tidak seimbang dimana perempuan
disalahin mulu :D
dan tidak mampu mengtransformasikan keduanya.

Padahal kan, perempuan yg tidak lagi malu2 kucing tidak berarti jadi "liar"
apalagi sex machine.
Itu kan lagi2 dalam pikiran kita aja, bahwa perempuan kalau gak dikontrol
seksualitasnya,
bisa berubah dari malu-malu kucing jadi kaya cat woman.. nyakar2 :-)
Jadi, mending dibikin bersalah aja dan dikurangi kemampuannya dlm menikmati
rangsangan..

Pertanyaanya kan mulai dari situ, apa iya itu aja alternatif (cara
berpikir)nya?

Hehehe..


2008/8/12 IrwanK <[EMAIL PROTECTED]>

>   Yang Herni tulis itu bukan seimbang namanya.. :-p
> yang seimbang itu semua pihak saling menjaga..
> yang pria menjaga hati & tindakan, yang wanita menjaga fisik-nya..
> jangan saling mengumbar hawa nafsu.. :-)
>
> As simple as that.. tapi banyak yang susah ngejalaninnya..
> CMIIW..
>
> Wassalam,
>
> Irwan.K
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke