saya menghargai pendapat mb wikan,..mungkin ada benar nya,..but

kasus di tg priok itu aneh nya kan di saat berdiri 9 gereja di RW tsb karna 
ketua RW nya itu  beragama kristen dan dari suku batak,..


nah spt yg mba wikan tulis seharus nya yg banyak gereja dari suku batak tapi di 
daerah sana bukan hanya gereja  suku batak saja yg berdiri  selain gereja HKBP, 
ada juga gereja pasundan dan gereja jawa yg kebetulan temen kecil aku yg 
keturunan jawa mereka gerejanya di sana, (padahal rumah nya gak sekitar sana)


ini artinya apa, ada suatu kesepakatan kalau tidak di bilang persengkokolan 
atau rekayasa dan misi yg ingin di buat disini dgn contoh diatas tadi.


dan gereja di sana itu juga da dari protestan dan katolik sedangkan aku gak tau 
mantan RW disana itu kristen apa.

btw bus way,..any way inti nya so gak usah lah bilang atas nama kebebasan 
beragama, tokh selama ini mereka bebas menjalan kan agamanya tidak seperti 
soudara2 muslim yg susah nya mendirikan sarana ibadah di luar negeri yg nota 
bene katanya negara demokrasi bgt.

so jangan berdalih dgn tameng kebebasan agama,..

aku sendiri ketika kuliah dulu gak setuju dgn dosen ku ketika mata kuliah PPKN.

dia bercerita ttg toleransi agama, aku bilang kepd dosen yg udah tua itu "maaf 
pak menurut saya mata kuliah ini gak berguna, spt bicara ttg toleransi. udah 
gak jamannya lagi atas nama toleransi di dengung2 kan di negeri ini menjadikan 
SARA itu sesuatu yg tabu. di malaysia bebagai etnis becampur tapi mereka saling 
menjaga, bgt jg di barat.

contoh nya pak, ketika tadi istirahat temen saya yg kristen di olok2 untuk 
sholat  saya menegur temen saya itu, itu bisa menyinggung dia walau hanya dgn 
bergurau.

selama ini pak kita selalu di cekoki atas nama persatuan dan kesatuan selama 
orla dan orba,..tapi apa???
kasus ambon terjadi lalu di ikuti dgn kasus sampit dll.

bagi saya bukan PERSATUAN yg selama ini didengungkan tapi  PERPADUAN,..
bagi saya lagi persatuan dan perpaduan beda,..

selama ini kita selalu di suruh bersatu, entah itu dari agama suku atau 
ras,..dan itu gak bisa, karna kita masing masing punya indetitas diri,..

tapi yg benar adalah PERPADUAN, apapun warna kalian keyakinan, asal muasal yg 
penting berpadu untuk kemajuan dan kejayaan serta kerukunan negeri ini....
entah itu berjuang atas dasar agama masing2 ras dan suku nya

tapi kita kan selama ini di suruh bersatu  melupakan segala  indentitas diri 
kita. semua selama ini di seragamkan di sama kan atas nama persatuan,..padahal 
itu atas nama politik!!"
jadi menurut saya PPKN ini di hapuskan saja dari mata kuliah, kenapa kita gak 
mendalami pelajaran agama kita saja dan belajar toleransi dari versi agama 
kita,...
spt dalam islam "lakum di nukum wali yadin" untuk mu agama mu dan untuk ku 
agama ku

dan dosen yg kejawen itu pun memerah...

thnk to mb wikan,..

--- On Fri, 8/15/08, Wikan Danar Sunindyo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Wikan Danar Sunindyo <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [wanita-muslimah] 63 Tahun Merdeka Kebebasan Beragama Belum 
Dijamin (tuk sunny)
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Friday, August 15, 2008, 2:36 AM










    
            sebenarnya kalau diliat permasalahan mengapa orang kristen banyak

membangun gereja tidak semata2 karena kristenisasi, tapi karena

perbedaan sekte dalam kristen sendiri

di kristen, perbedaan tidak cuma kristen katolik dan kristen protestan

tapi juga menyangkut aspek suku

maka orang jawa bikin gereja sendiri ... gereja kristen jawa

orang batak bikin gereja sendiri  ... huria kristen batak protestan



terus masing2 gereja menjaga komunitasnya, pengikutnya orang2 tertentu

dan terorganisir

yang cuma bisa ibadah di gereja itu saja

beda dengan orang islam yang (hampir) bisa sholat di masjid manapun



kalau dalam Al Quran sendiri disebutkan

bahwa kita mengira bahwa mereka itu satu

tapi ternyata antar mereka sendiri saling berpecah belah

itulah yang terjadi dalam umat nasrani saat ini



salam,

--

wikan



On 8/14/08, rama yanti <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:

>

> boss,.masalah nya adalah kebebasan agama yg sperti apa dulu???

>

>  maslah nya lagi terlalu banyak segala sesuatu di pelintir di negeri ini...

>

>  saya kasih suatu gambaran.

>

>  di satu RW daerah tanjung priok kecamatan kebon bawang, adal satu RW 
> tepatnya di RW 10 ada 9 gereja dgn mayoritas terbanyak penganut agama muslim. 
> dan coba bayangkan berapa masjid di sana SATU!!!


      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke