Itu kan konteksnya berpisah secara fisik.. tapi tidak dengan komitmen.. :-)Apalagi, (hampir) gak mungkin pindahin anak sekolah.. kalo masih belum permanen, pindahnya.. Konteks di bawah beda dari pengalaman ente, bos..
CMIIW.. -- Wassalam, Irwan.K "Better team works could lead us to better results" http://irwank.blogspot.com/ 2008/9/8 Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> > > Kalo suami ninggalin anak istri lebih dari tiga bulan sih, banyak. Malah > suami keenakan karena ikut kawin lagi juga :)) > > Yg setia juga banyak, misal ninggalin anak istri setahun buat kuliah lagi > ke luar negeri, atau cari kerjaan baru di kota lain. > > Itung itung dari april 2007 sampai desember 2007 saya meninggalkan anak > istri sendirian, karena cari kerjaan baru di luar kota. > > Nelangsa ... > > Tapi gimana lagi .... :)) > > > > > Sent from my BlackBerry(R) wireless device from XL GPRS network > > -----Original Message----- > From: "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED] <linadahlan%40yahoo.com>> > > Date: Mon, 08 Sep 2008 09:04:34 > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>> > Subject: [wanita-muslimah] Re: Tanya Perceraian dan komunitas Kerajaan Eden > > > > Mungkin, dlm hal ini, istrinyaitu sudah termasuk nusyuz ya? TInggalin > rumah 3 bulan tanpa izin suami ? Suami dianggurin...:-) > > Mau tau deh tanggapan laki2 gimana sih kalo punya istri kayak > begini ?? > > wassalam, > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>, > "Tri Budi Lestyaningsih > (Ning)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > > > Alaykum salaam wR wB. > > > > Kalau menurut saya sih, doa dan tahajjud aja ngga cukup, mbak Ana. > > Menurut saya, selain berdoa dan tahajjud seperti yang mbak Lina > > sarankan, berikut tahapan-tahap yang harus dilakukan Pak X : > > 1. Terus menasihati isteri untuk kembali ke rumah dan keluar dari > > komunitas Eden, bila tidak berhasil > > 2. Meminta pihak ke-3 (orang tua/ustadz/saudara) membantu menasihati > > isteri, bila tidak berhasil juga > > 3. Beri ultimatum dan opsi pada isteri untuk memilih bercerai atau > > kembali pada keluarga, bila tidak berhasil > > 4. Ceraikan isteri. > > > > Perceraian memang pahit. Tapi bila perkawinan lebih membawa > mudharat, > > lebih baik diakhiri saja. Kalau keadaan dipertahankan seperti ini, > malah > > kasihan anak-anak. Jangan lupa bila memang harus ada perceraian, > > anak-anak dipersiapkan dan diberi pengertian bahwa keputusan yang > > diambil ini tidak mengubah rasa sayang kedua orang tua kepada > keduanya. > > > > BTW, kenapa pak X minta saran ke mbak Ana ya ? Maaf lho mbak, > menurut > > saya masalah ini berat, dan curhat masalah begini ya sebaiknya ke > yang > > lebih sepuh dan berpengalaman. Kalau saya baca dari surat mbak, > selain > > mbak jauh lebih muda, mbak juga belum menikah dan mbak juga bukan > > konsultan keluarga kan ? Bukan mau su'u dzon ya mbak. Tapi sebaiknya > > mbak hati-hati dengan Pak X ini. Jujur, paragraf terakhir ini yang > akan > > saya sampaikan duluan kepada teman saya semuda mbak, bila ada > > Bapak-bapak, apalagi seusia Bapak X (sudah 17 tahun menikah), curhat > > masalah keluarga kepadanya. Maaaaaaaaaaaaf banget kalau menyinggung > > ya... Saya bilang begini, because I care. > > > > Wallahua'lam bishowab. > > Wassalaam > > -Ning > > > > > > > > -----Original Message----- > > From: wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com> > > [mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com>] > On Behalf Of Lina Dahlan > > Sent: Monday, September 08, 2008 3:00 PM > > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com> > > Subject: [wanita-muslimah] Re: Tanya Perceraian dan komunitas > Kerajaan > > Eden > > > > Si X nya banyak2 doa dan tahajjud memohon kepada Allah agar istrinya > > diberi petunjuk dan hidayah, dan mohon juga kepada Allah kesabaran > bagi > > dirinya. > > > > La haula wa la kuwwata illa billahil a'liyyil aziim. > > > > wassalam, > > > > wassalam, > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com>, > "Ana Siti Nurhasanah" > > <ana.sitinurhasanah@> wrote: > > > > > > Ass. Wr. Wb. > > > > > > Saya memiliki teman yang sudah berkeluarga. Sebut saja si X. Si X > > ini > > > memiliki 1 istri dan 2 orang anak dan duduk di kelas 7 dan kelas > 4, > > serta > > > sudah menikah selama 17 tahun. Si X pernah bilang ke saya bahwa > > istrinya > > > sekarang sudah menjadi anggota di komunitas Eden pimpinan Lia > > Aminudin. > > > Sudah berkali-kali diberi nasehat agar tidak kesana tapi selalu > > gagal. > > > Terakhir istri si X bilang: > > > > > > "Keyakinan seseorang itu tidak boleh diadili oleh siapa pun. > Karena > > > keyakinan milik pribadi (hak asasi) masing-masing orang!" > > > > > > Saat ini istri si X sudah 3 bulan jarang pulang ke rumah. Paling- > > paling > > > hanya sebulan sekali untuk nengokin anak-anaknya. Tapi komunikasi > > via HP > > > masih terus berjalan setiap hari, baik kepada si X maupun anak- > > anaknya. Si X > > > bingung apa lagi yang harus dia lakukan untuk mengingatkan > > istrinya. Sejak > > > bulan Maret 2008 yang lalu sang istri sudah aktif di komunitas > > tersebut dan > > > 3 bulan terakhir sudah menetap di sana, pulang hanya 1x dalam > > sebulan. > > > > > > Si X pernah nanya ke saya apakah dia boleh menceraikan istrinya? > > Saya > > > katakan bahwa saya belum tahu jawabannya karena saya sendiri > belum > > > berkeluarga. Adakah rekan-rekan di milis ini yang dapat membantu > si > > X untuk > > > memberikan langkah apa yang harus dia lakukan? Kalau bercerai, dia > > sangat > > > sayang pada kedua anaknya dan kasihan pada anak-anaknya jika > > ditinggalkan > > > ibunya. Tapi sang istri sudah pernah mengatakan bahwa anak-anak > > sudah > > > diserahkan ke si X agar dijaga dan dirawat. Si X sendiri nggak > mau > > > anak-anaknya terpengaruh ajaran Eden yang dibawa istrinya. > > > > > > Mohon arahan dari anggota milis atas pertanyaan si X, termasuk > juga > > > dalil-dalil yang mendukungnya. Saya sangat prihatin atas persoalan > > yang > > > menimpa si X teman saya itu. Oh ya, saya kenal keluarga si X sudah > > 2 tahun > > > yang lalu. > > > > > > Semoga berkenan dan saya menghaturkan terimakasih yang sebesar- > > besarnya atas > > > bantuan para anggota milis. > > > > > > Wass. Wr. Wb. > > > > > > Ana S. Nurhasanah > [Non-text portions of this message have been removed]