Yah, makan makan tahap pertama. Ntar kalo udah pasti pak pemimpin bernama abu jahal dari bani hasyim, clan quraisy, baru kita makan besar. Makan makan tahap dua.
Haha... h�h�h�... :)) ... salam, -----Original Message----- From: donnie damana <[EMAIL PROTECTED]> Date: Thu, 27 Nov 2008 11:35:58 To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com> Subject: Re: [wanita-muslimah] Sebagian Guru Agama Islam di Jawa Belum Bisa Ajarkan Pluralitas tapi masih tetep belum kaffah kalau belum memilih pemimpin dari orang quraish... jangan keburu makan-makan dulu.. :p D On Nov 27, 2008, at 11:31 AM, Ari Condro wrote: > mantap ! berarti akidahnya kuat. bahkan memilih ketua RT dan ketua > kelas, > kalau bisa, jangan sampai jatuh ke tangan yang non muslim. yo opo > ora ... > salut buat kemajuan islam. ayo, kita makan makan yuks ... :D > > 2008/11/28 Sunny <[EMAIL PROTECTED]> > > > Refleksi: Dapat dimenegerti masalahnya, karena dikirim Laskar Jihad > > Sunnah Wal Jamaah ke Indonesia Timur dengan restu para penguasa > NKRI. > > > > > > http://www.detiknews.com/read/2008/11/25/163443/1042749/10/ > sebagian-guru-agama-islam-di-jawa-belum-bisa-ajarkan-pluralitas > > > > Selasa, 25/11/2008 16:34 WIB > > > > Sebagian Guru Agama Islam di Jawa Belum Bisa Ajarkan Pluralitas > > Andi Saputra - detikNews > > > > Jakarta - Sebanyak 62 % guru-guru agama Islam sekolah umum di > Jawa menolak > > orang non muslim menjadi pemimpin publik. Selain itu sebagian > guru agama > > Islam di Jawa juga tidak toleran dan anti pluralitas. > > > > Penolakan terhadap pemimpin non muslim menjadi pemimpin mulai dari > > pemilihan kepala sekolah hingga Pemilu legislatif. "Para guru > masih belum > > bisa mengajarkan pluralitas dan sikap toleran. Padahal, sikap dan > pandangan > > Islam, guru agama harus mendukung dan berpartisipasi dalam kehidupan > > masyarakat Indonesia yang beragam," kata Direktur Pusat Kajian > Islam dan > > Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta, Jajat Burhanudin, di Galeri > Lontar, Jalan HOS > > Cokroaminto, Jakarta Pusat, Selasa (24/11/2008). > > > > Lebih lanjut, dari data survei lembaganya, para guru yang > mengajar di > > sekolah umum tersebut, 68% responden menolak non muslim menjadi > kepala > > sekolah dan 30% responden mendukung Pemilu hanya untuk memilih > wakil rakyat > > yang memperjuangkan syariat Islam. > > > > Survei dilakukan terhadap 500 guru di 500 SMA/SMK di Jawa selama > kurun > > Oktober 2008. Responden dipilih dengan menggunakam metode random > acak > > sederhana. Selain itu juga dilakukan wawaancara terstruktur > terhadaap 200 > > siswa di 50 kota/kabupaten. "Metode simple random sampling yang > kami gunakan > > memiliki margin error lebih kurang 5%," ujarnya. > > > > Sikap tidak toleran dalam beragama juga bisa dilihat 21% > responden mengaku > > orang yang keluar dari agama Islam harus dibunuh. Selain itu, 79% > guru > > melarang anak didiknya mempelajari agama non Islam. "Yang lebih > > memprihatinkan, 75 % guru mengajarkan siswa muslim untuk mengajak > non muslim > > mempelajari Islam. Ini menunjukkan sikap beragama yang eksklusif > tidak hanya > > berlaku di sekolah, " tuturnya. > > > > Pemilihan corak geografis sekolah memperhatikan corak geografis pada > > umumnya SMA/SMK di Jawa. Yaitu 41% guru SMA di kotamadya, 25% > guru SMA di > > kabupaten dan 28% guru SMA/SMK di kecamatan. "Sisanya yang 5% > merupakan guru > > SMA/SMK di pedesaan,"pungkasnya.(asp/nrl) > > > > Baca juga : > > a.. Guru Agama Islam di Jawa Masih Konservatif > > b.. Pemimpin Jadi Kunci Penting Untuk Perdamaian Agama > > c.. Menag: Pengalaman Kehidupan Beragama Kita Memprihatinkan > > d.. Kalla: Agama Mudah Memecah Kita Jika Salah Pengertian > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > > > -- > salam, > Ari > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]