mbak selama saya nonton TV Aljazeera dan CNN belum pernah tuh lihat ada Hamas ngeluncurin roket dari rumah atau sekolah. mbak nontonnya TV apa ya? yang ada sih klaim dari Israel bahwa Hamas meluncurkan roket dari rumah atau sekolah yang kemudian jadi alasan pembenaran buat Israel buat nyerang mereka, tapi itu kan bukan bukti.
Terus, sekolah PBB aja diserang sama Israel. Palang Merah Internasional diserang sama Israel. Yang menurut hukum internasional gak boleh diserang sama sekali, apapun alasannya (meskipun katakanlah emang ada gerilyawan yang sembunyi di situ atau lagi dirawat, bukan alasan buat Israel buat menembaknya, karena mereka memang berhak mendapatkan perawatan). Itu direktur sekolah PBB sampai sumpah-sumpah gak ada gerilyawan di sekolahnya, dan gak ada senjata apapun di sekolahnya, yang ada cuman pengungsi. Dan merekapun dengan semena-mena diroket sama Israel. Kurang biadab apa coba. Kalau Hamas roketnya kan primitif, jadi banyakan nyasarnya ketimbang tepatnya. Roket Israel pake GPS jadi mereka tahu persis sasaran yang ditujunya, dan mereka emang sengaja nyasar ke sekolah PBB, dan bukan nggak sengaja kena sasaran sipil, tapi memang mereka sengaja melakukannya, nggak kayak Hamas salam, -- wikan 2009/1/9 L.Meilany <wpamu...@centrin.net.id>: > Kenapa ya nggak ada donasi untuk gempa bumi Manokwari Papua. > Ini ibarat pepatah kuman diseberang lautan tampak gajah di depan mata nggak > kliatan. > > Palestina itu sejak lebih 50 tahun lalu dah perang melulu. > Mereka sudah tabah dan kuat. Perang itu dah sebagian dari hidup dan nafas > mereka. > Yg jadi soal ngapain gitu Hamas meluncurin roket dari rumah atau sekolah [ > lihat di TV] > Ini kan aneh. > Namanya perang itu yg di medan perang, bukan dari dalam rumah dari > sekolahan. > Makanya kemudian Israel menyerang juga tempat2 sipil seperti perumahan. > > Kalo mau diibaratkan ya kayak di DKI saja deh. > Setiap tahun dari zaman saya kecil sampai sekarang tradisi itu banjir dan > kemudian demam berdarah. > Sampai banyak yg mati - ratusan orang tahun lalu kan juga dihadapi dengan > tabah. > Kalo perang di Palestina, orang lawan orang. > Nah di DKI orang lawan nyamuk, kalah gitu loh. Belum lagi flu burung kalah > juga lawan unggas. > > Tuhan memberi cobaan sebatas yg manusia bisa terima. > Kalo di Palestina di coba dengan perang melulu. > Kalo di Indonesia dicoba dengan serangan DBD, banjir, flu burung, gempa. > Maka urus dulu di negeri sendiri sebelum urus negeri lain. Rame2 kerja bakti > gitu