Tak apa, kalau ada kesempatan.

  ----- Original Message ----- 
  From: Ari Condro 
  To: Milis wm 
  Sent: Thursday, March 26, 2009 9:57 AM
  Subject: Re: [SPAM] Re: [wanita-muslimah] Fwd: Sketsa V Kematian David: 
"Black Box" Open CV Bernilai Ekonomi


  Nggak bisa buka youtube oom. Pertama bandwith, kedua, blekberinya yg nggak 
mampu :))


  salam,



  -----Original Message-----
  From: "Sunny" <am...@tele2.se>

  Date: Thu, 26 Mar 2009 09:48:25 
  To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
  Subject: Re: [SPAM] Re: [wanita-muslimah] Fwd: Sketsa V Kematian David: 
"Black Box" Open CV Bernilai Ekonomi


  Silahkan lihat ini :

  http://www.youtube.com/watch?v=MXOHcOlK4NQ 


  ----- Original Message ----- 
  From: Ari Condro 
  To: Milis wm 
  Sent: Thursday, March 26, 2009 3:31 AM
  Subject: [SPAM] Re: [wanita-muslimah] Fwd: Sketsa V Kematian David: "Black 
Box" Open CV Bernilai Ekonomi


  Spekulasi :

  Orang indonesia di spore nggak mau diolok oleh singaporean, seperti tki di 
malaysia.

  Karena itu mereka membela diri dgn berbagai cara, dan berspekulasi, pak dosen 
lah yg membunuh mahasiswanya.

  Haiyaaaa


  salam,



  -----Original Message-----
  From: "Ary Setijadi Prihatmanto" <ary.setij...@gmail.com>

  Date: Thu, 26 Mar 2009 09:19:52 
  To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Fwd: Sketsa V Kematian David: 
  "Black Box" Open CV Bernilai Ekonomi


  ;-)
  katanya tidak berhasil dihubungi, tapi namanya dimasukin juga... ;-(
  jurnalisme jaman sekarang...

  Dari sisi pandang dialektika masyarakat ilmiah, jaman sekarang beda sama 
  jaman-jaman dulu.
  Jaman sekarang itu komunitas IPTEK itu biarpun secara proporsi itu 
  sedikit...tapi scr pencapaian itu crowded...
  Bisa beruntung menambah khasanah keilmuan sedikit saja sudah bagus...

  Orang seperti Einstein itu jarang...dan nggak terlalu laku...
  Yang laku malah yang seperti Edison...

  OpenCV itu cuman satu library software untuk Computer Vision.
  Yang make ini, merupakan komunitas yang luar biasa banyaknya, jadi tidak 
  istimewa.
  Secara sekilas, judulnya TA si David ini juga nggak ada hubungannya sama 
  sekali dengan kompresi ataupun enkripsi.
  Hubungannya malah dengan bidang visualisasi 3D.
  Bisa jadi David ingin membuat algoritma visualisasi agar pengguna bisa 
  melihat tampilan 3D yang betul-betul bergantung pada posisi pengguna saat 
  itu. Immersive display.
  Ini juga bukan bidang yang baru ada...
  game & entertainment industry itu salah satu customer technology model 
  begini...

  Soal nilai temuan? bisa dari $0 s.d. $tak hingga tergantung banyak hal.
  Apakah ada hubungannya dengan kematiannya? Dunno... let's the evidence talk 
  by itself...
  Spekulasi, jika ada hubungannya?
  Bisa macam-macam,
  - bisa saja jadi temuannya punya potensi komersial yang ingin diserakahi 
  profesornya itu...
  - bisa sesederhana, prof itu marah karena ditaruh di posisi second author di 
  paper
  - etc.... namanya juga spekulasi

  Salam
  Ary





  ----- Original Message ----- 
  From: "IrwanK" <irwank...@gmail.com>
  To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
  Sent: Wednesday, March 25, 2009 1:55 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Fwd: Sketsa V Kematian David: "Black Box" Open CV 
  Bernilai Ekonomi


  Apakah salah satu nama di bawah ada di milis ini?
  Atau hanya sekedar homofon (sama suara) saja? :D

  pis ah..

  -- 
  Wassalam,

  Irwan.K
  "Better team works could lead us to better results"
  http://irwank.blogspot.com

  ---------- Pesan terusan ----------
  Dari: iwan piliang <iwan.pili...@yahoo.com>
  Tanggal: 24 Maret 2009 23:25
  Subjek: Sketsa V Kematian David: "Black Box" Open CV Bernilai Ekonomi

  Sketsa V Kematian David: "Black Box" Open CV Bernilai Ekonomi


  Indikasi kuat pembunuhan David, mahasiswa jenius Indonesia di NTU,
  Singapura. Verifikasi membuka "black box" riset David, melalui aplikasi
  OpenCV. Semoga menyadarkan bangsa dunia, bahwa bukan saja SDA negeri ini
  unggul, tetapi SDM-nya pun mumpuni...


  MENELUSURI jejak kematian David Hartanto, mahasiswa jenius asal Indonesia
  yang kuliah di NTU, terindikasi kuat dibunuh 2 Maret 2009 lalu, harusnya
  sudah mengantarkan saya hari ini berada Singapura. Perpanjangan paspor baru
  sudah di tangan. Sebaliknya, ada beberapa hal penting harus saya verifikasi
  ulang di Jakarta, menyangkut ke mata kuliah David dan misteri risetnya.

  Kepada saya di kediaman keluarga David, di bilangan Tubagus Angke, Jakarta
  Utara, Sabtu, 21 Maret 2009, William Hartono Widjaja, kakak David mengatakan
  aplikasi komputer yang sedang digeluti David adalah Open CV. Maka saya
  menelusuri perihal Open CV (Computer Vission) itu.

  Sosok yang pertama ada di benak saya adalah Anthony Seger. Di Sketsa pertama
  tulisan saya ihwal David sudah saya senggol soal sosoknya. Anthony berwajah
  mirip artis Dedy Dores itu, lulusan Electrical Engineering, University
  Sourthen of California (USC), AS, 20 tahun silam. Sejak lama saya
  mengenalnya. Mulai dari Anthony memiliki lisensi software Soft Image 3D yang
  di akhir 90-an masih berharga US $ 9 ribu satu, dan Anthony punya 33 lisensi
  original.

  Dari mulai Anthony tinggal di apartemen mewah, hingga kini di gang senggol
  di bilangan pemukiman padat di Pademangan, Jakarta Barat, hubungan saya dan
  Anthony tetap terjalin. Sehari-hari ia selalu melakukan riset dan
  pengembangan. Saat ini ia berkutat membuat enkripsi untuk gadget mobile
  phone. Untuk pengembangan macam itu, sosok Anthony rela tahan "nafas" lalu
  "bertapa" tidak ke luar rumah. Bahkan lebih ekstrim, ia tak punya beban jika
  anaknya tidak bisa bersekolah, tak bisa membayar uang sekolah, yang penting
  risetnya jalan, dan anak-anak bisa tetap berakses internet di komputer,
  belajar sendiri semacam home schooling. Maka, beberapa kawan menjuluki
  Anrhony kurang "waras".

  Dalam perjalanan pulang dari kediaman Anthony, kuping saya masih
  mengaing-ngaing.

  "Jika berkait ke Open CV, ya jelaslah sudah ke urusan data compressing, ke
  urusan pekerjaan atau riset bernilai ekonomi," ujar Anthony, "Tidak ada lain
  ke urusan bernilai ekonomi!"

  Anthony sangat yakin itu.

  Keluarga besar Anthony banyak mukim di Singapura. Ayahnya dulu mara ke
  Singapura di saat Shanghai, Cina, duduki Jepang di jaman penjajahan silam.
  Penjajahan telah membuat industri ban nenek moyang Anthony, harus berpindah
  tangan. Mereka bercerabutan berserak mara ke berbagai negara.

  Seperti sudah saya tulis di Sketsa sebelumnya, Kalimati, sungai mampat di
  Pademangan Jakarta Barat itu, di dekat kediaman Anthony kini, sudah abu-abu.
  Tidak lagi hitam oli.

  Di Selasa siang ini, 22 Maret 2009, seorang pengawas pekerjaan mengeruk
  Kalimati. Ada sosok bule bertopi koboi, berkaus singlet biru dan bercelana
  coklat tua. Bule "kesasar" itu tampak mengawasi alat berat keruk merk Halla.
  Tato di sekujur punggungnya meliuk-liuk seakan berona batik. Agak unik. Bule
  bekerja kasar. Konon pengerukan Kalimati itu, atas prakarsa bantuan
  pemerintah Australia.

  Setelah menyampaikan judul riset dan summary tugas akhir David kepada
  Anthony, kematian David diperkuatnya: dibunuh!.

  "Tidak banyak orang yang mau menekuni programing komputer mulai dari dasar
  Assembler, lalu belajar C/C++, kemudian riset lagi ke dalam Open CV," kata
  Anthony.

  Assembler adalah program dasar menjadi programer komputer dengan basis kuat
  matematika, alogaritma. Kemudian penguasaan dasar C/C++, mengantarkan
  seseorang bisa mengoprek aplikasi dan membuat program lain dengan bekal dari
  aplikasi baru di open sorce yang kini siap dikembangkan menjadi "penemuan"
  baru.

  Open CV adalah format penyimpanan data video yang dikenal dengan Computer
  Vision. Aplikasi ini pertama kali dikembangkan oleh pihak Intel Corporation.
  Perangkat lunak OpenCV ini dalam bentuk Open Source dan diedarkan secara
  gratis, melalui Berkeley Sofware Distribution (BSD-License), terutama untuk
  kalangan riset (perguruan tinggi) dan komersial. Format ini bisa "cross
  platform", bisa dijalankan dalam format O/S antara lain Windows, MAC-OS,
  Linux, PSP, VCRT (real time OS untuk kamera pintar) dan dari peranti
  pelengkap lainnya. OpenCV lebih tertuju pada percepatan pemrosesan image
  atau gambar secara real-time, melalui logika program peng-compress-an super
  tinggi.

  Open CV berguna untuk: 2D and 3D feature toolkits, Ego-motion, Face
  Recognition, Gesture Recognition, Human-Computer Interface (HCI), Mobile
  Robotics, Motion Understanding, Object Identification, Segmentation and
  Recognition, Stereopsis Stereo vision: depth perception from 2 cameras,
  Structure from motion (SFM) Motion Tracking.

  "Yang kesemuanya merupakan data yang dapat dikompres di Open CV itu," ujar
  Anthony.

  Saya menyampaikan judul riset David kepada Anthony: Di kertas lembaran
  proyek akhir David tertulis: Multiview aquisitions from Multi-camera
  configuration for person adaptive 3D display. Proyek dengan Nomor: A3026-81,
  itu memiliki summary: Multi cameras willbe used to obtain multiviews of
  scene. Syarat mengambil topik ini: Strong Mathematical Skills and C/C++
  programing. Untuk risetnya itu, David dirujuk ke laboratorium EEE3,
  Information System Research Lab (Loc: S2-B3a-06) di NTU, Singapura itu.

  Anthony menganalisanya.

  "Orang kayak gue ini juga incaran negara besar, untuk bisa bekerja di
  industri besar. Sudah banyak tawaran dan incaran kalangan bisnis intelijen
  internasional. Gue aja bertahan di negeri ini, tinggal di dekat kali bau
  ini, cinta negeri ini" ujarnya tertawa.

  Ayah David, Hartono Widjaja (bukan Hartanto Widjaja sebagaiman banyak
  ditulis dan disebut media mainstream), kepada TV ONE Selasa pagi, 22 Maret
  2009, mengatakan tujuan David kuliah di luar, "Untuk mengharumkan nam bangsa
  melalui riset dan penemuannya." Sebuah sikap nasionalis terhadap NKRI.

  Pertemanan lama sudah membuat saya yakin kepada Anthony, yang juga saya
  anggap nasionalis, bahwa untuk mendapatkan jutaan US $, sesungguhnya tinggal
  menegdipkan mata baginya, lalu hijrah menjadi warga negara lain. .

  "Kasus David ini memang harus terus diverifikasi. Tetapi lu harus
  hati-hati."

  "Ini tidak main-main!"

  Anthony mewanti-wanti.




  SEBERAPA besar kemungkinan nilai ekonomi riset David? Anthony mengambil
  hitungan. Untuk gambar visual di mobile per-sekon, perlu resolusi 320 x 240
  dengan data 150 Kbps. Sedangkan untuk resolusi gambar (data) 185 x 185 perlu
  60 Kbps.

  "Nah jika data visual yang berat itu bisa dikompres dengan sangat kecil, lu
  bisa bayangkan, bagai mana mudahnya video streaming, misalnya lintas gadget
  mobile phone. Optimalisasi teknologi blue tooth juga akan besar, pengiriman
  data besar mudah, murah, " tutur Anthony.

  "Lebih jauh untuk dunia enkripsi, kebutuhan data intelijen, juga sangat
  lebih memungkin lagi."

  "Cuma gue belum melihat penemuan David sejauh yang lu paparkan. Ke arah
  teknologi 3D yang mengarah ke hologram itu. Belum sampai situ, tepatnya baru
  urusan kompres data sangat tinggi bernilai ekonomi tinggi."

  Ketika serorang programer membuat enkripsi, seluruh program biasanya
  dibesarkan datanya 6 kali lipat. Apalagi bila kemudian enkripsi itu dibuat
  hidup, auto generator, agar data sulit tertembus, maka peng-compress-an
  tinggi, memudahkan mobilitas data maksi-maksi.

  "Itu alasan mengapa riset David itu bernilai ekonomi."

  "Dan memang tidak banyak yang mau menkuni kompresi. Perlu IQ dan matematika
  tinggi."

  Dan David memang sudah biasa menang dalam lomba matematika bergensi.

  Verifikasi Sketsa kali ini agak ilmiah.

  Menjadi pertanyaan, hanya sebagai seorang literary citizen reporter, di mana
  pulalah kompetensi saya?

  Agar pembaca punya sedikit gambaran, berbekal pendidikan di komunikasi
  massa, saya pernah menjadi praktisi di industri animasi 2D dan 3D. Ketika
  pernah membuat konten untuk film simulation ride, bersama Anthony kami
  membuat Wayang 3D pada 1996 lalu. Karya itu pernah dipamerkan pada Pekan
  Komik dan Animasi I, yang diadakan oleh Dirjen Kebudayaan, Diknas. Kala itu
  Anthony sampai pernah mendatangkan pihak Soft Image Toon dari Italia, dengan
  biaya langsung dari Anthony.

  Perjalanan kehidupan, pernah pula mengantarkan saya duduk di kepengurusan
  Kadin Indonesia yang lalu, di bawah Kompartemen Telekomunikasi,
  mengendalikan Pokja Konten dan Aplikasi. Jabatan itu saya tinggalkan begitu
  saja karena terlalu pahit di negeri ini mencari Venture Capital untuk
  membuat konten dan aplikasi yang sesungguhnya bisa menghasilkan US $ besar.

  Belum berwujud di konten dan aplikasi, saya kembali ke dunia tulis-menulis,
  khususnya blog, mengembangkan langgam penulisan literair. Ketika membaca
  riset dan kemtian David, setidaknya saya berusaha dengan rendah hati
  memahami.

  Melalui email dan Facebook, tidak sedikit yang bertanya, mengapa Anda begitu
  menyoal David?

  Saya jawab, saya gemas dengan keadaan, kian rendah penghargaan akan kerja
  otak brilian dan berhati nurani di negeri ini.

  Di TVONE Selasa, 22 Maret 2009, ada dialog dengan Wiliam dan Hartono
  Widjaja, juga wawancara via telepon pejabat KBRI, Singapura, yang masih
  menempatkan David setara dengan TKI, membuat gigi say gemeretuk.

  "They want to kill me."

  Kalimat itu diucapkan oleh David di saat berlari sebelum tewas.

  Ada saksi mata yang harus saya temui di Singapura.

  Empat hari setelah David tewas, Asisten Profesor Chan Kap Luk, yang
  membimbing riset David, mati gantung diri.

  Asisten itu, Zhou Zheng, berkebangsaan Cina.

  "Cina adalah negara yang enggan memakai aplikasi berlisensi buatan AS. Cina
  banyak mengembangkan aplikasi berbasis open source, yang memang lebih
  optimal lintas platform untuk mengembangkan program sendiri."

  "Memakai aplikasi buatan AS berlisensi, misalnya, kita tak tahu hulu dari
  program itu seluruh data program bisa mereka apakan? Karena itulah Cina
  punya perhatian besar kepada program yang dibuat anak terbaik bangsanya."

  "Apalagi jika programer itu berkutat di data compression."

  Kalimat Anthony itu disampaikan bukan bermaksud menuduh Cina tentu. Ia hanya
  mencontoh, banyak negara kini yang mengoptimalkan teknologi open source dan
  berperhatian besar pengkompresan data - - penciutan data bermuatan maksi.

  Ada tiga sarajana dan satu doktor di elektro ITB yang hingga petang ini saya
  konfirmasi. Hemat Dwinugroho, Open Source Bandung, yang antara lain
  mengembangkan Crayonpedia.org, merekomen satu nama DR Ary Setiadi, ITB,
  Bandung, yang pahamn OpenCV, namuan mobile phone tidak diangkat ketika saya
  hubungi untuk konfirmasi. Namun tiga sumber sebelumnya mendukung indikasi
  Anthony.

  Kian menarik, kendati polisi Singapura menahan note book dan flashdisk
  David, kelurganya seakan mendapatkan "black box", yang terbawa pulang ke
  Jakarta. Setelah saya memferivikasi ke Singapura, semoga "black box" itu
  bisa dibuka oleh kalangan programer Indonesia di depan publik, bila perlu
  disiarkan live ke banyak stasiun teve. Kelak data bisa bicara bahwa David
  bukan pergi karena bunuh diri, apalagi mebunuh seorang Profesor yang telah
  mendidiknya?!

  Menjelang petang merembang, di bilangan Senayan, Jakarta Pusat mulai
  dijejali kendaran padat merayap. Saya melangkah kan kaki di kerumunan yang
  ada. Baru hari ini di langkah berjalan saya melirak-lirik kiri kanan, mulai
  kuatir juga saya menjadi TO (target operasi). Menjadi harus lebih waspada
  tampaknya. Isteri saya di rumah kuatir bila saya ke Singapura didavidkan,
  dimunirkan.

  Sementara verifikasi kasus ini, kudu bin mesti, harus saya tuntaskan.

  Lalu menjadi tanya di benak saya, mengapa negara belum juga bersuara, selain
  KBRI, Singapura yang hanya menunggu saja penjelasan pemerintah Singapura,
  antara lain dengan membuat pengadilan Coroner, yang keputusannya hanya
  berupa rekomendasi saja itu. Di dalam lema saya pribadi (yang belum tentu
  benar) itu adalah pengadilan penguluran waktu. Haruskah kita menunggu
  pengadilan penguluran waktu, bukan sebuah penyelidikan tuntas yang terbuka?
  ***

  Iwan Piliang, literary citizen reporter blog-presstalk.com


  [Non-text portions of this message have been removed]



  ------------------------------------

  =======================
  Milis Wanita Muslimah
  Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
  Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
  ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
  Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
  Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
  Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

  This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
  ....Yahoo! Groups Links






  -- 
  Internal Virus Database is out-of-date.
  Checked by AVG.
  Version: 7.5.552 / Virus Database: 270.10.16/1929 - Release Date: 01/02/2009 
  18:02



  [Non-text portions of this message have been removed]




  [Non-text portions of this message have been removed]



  [Non-text portions of this message have been removed]


  

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke