;-))

maksudnya nggak usah takut/minder walaupun bukan termasuk jenius... nunggu 
ilham/wahyu super dll. (spt. Einstein.)
yang penting determinasi kuat dan mau kerja keras (spt. Edison)... gitu loh....

pinter itu cuman modal.. 
bisnis ada yang modal sedikit ada yang banyak...
pada akhirnya keberhasilan bisnis dihitung dari pencapaiannya, bukan modalnya...
nah ini sih masalah kerja keras dan determinasi....

ada urusan nasib juga sih...tapi karena bukan urusan kita, ya tidak perlu 
diurus..




  ----- Original Message ----- 
  From: Ari Condro 
  To: Milis wm 
  Sent: Friday, March 27, 2009 7:58 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Fwd: Sketsa V Kematian David: "Black Box" Open 
CV Bernilai Ekonomi


  Yg laku orang seperti edison, dan kl boleh nambah benjamin franklin. 

  Beih beih beih, Yg bilang doktor fisika jebolan vienna jeeee, ane mah manggut 
manggut ajah :p 


  salam, 



  -----Original Message----- 
  From: "Ary Setijadi Prihatmanto" <ary.setij...@gmail.com> 

  Date: Thu, 26 Mar 2009 09:19:52 
  To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com> 
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Fwd: Sketsa V Kematian David: 
  "Black Box" Open CV Bernilai Ekonomi 


  ;-) 
  katanya tidak berhasil dihubungi, tapi namanya dimasukin juga... ;-( 
  jurnalisme jaman sekarang... 

  Dari sisi pandang dialektika masyarakat ilmiah, jaman sekarang beda sama 
  jaman-jaman dulu. 
  Jaman sekarang itu komunitas IPTEK itu biarpun secara proporsi itu 
  sedikit...tapi scr pencapaian itu crowded... 
  Bisa beruntung menambah khasanah keilmuan sedikit saja sudah bagus... 

  Orang seperti Einstein itu jarang...dan nggak terlalu laku... 
  Yang laku malah yang seperti Edison... 

  OpenCV itu cuman satu library software untuk Computer Vision. 
  Yang make ini, merupakan komunitas yang luar biasa banyaknya, jadi tidak 
  istimewa. 
  Secara sekilas, judulnya TA si David ini juga nggak ada hubungannya sama 
  sekali dengan kompresi ataupun enkripsi. 
  Hubungannya malah dengan bidang visualisasi 3D. 
  Bisa jadi David ingin membuat algoritma visualisasi agar pengguna bisa 
  melihat tampilan 3D yang betul-betul bergantung pada posisi pengguna saat 
  itu. Immersive display. 
  Ini juga bukan bidang yang baru ada... 
  game & entertainment industry itu salah satu customer technology model 
  begini... 

  Soal nilai temuan? bisa dari $0 s.d. $tak hingga tergantung banyak hal. 
  Apakah ada hubungannya dengan kematiannya? Dunno... let's the evidence talk 
  by itself... 
  Spekulasi, jika ada hubungannya? 
  Bisa macam-macam, 
  - bisa saja jadi temuannya punya potensi komersial yang ingin diserakahi 
  profesornya itu... 
  - bisa sesederhana, prof itu marah karena ditaruh di posisi second author di 
  paper 
  - etc.... namanya juga spekulasi 

  Salam 
  Ary 





  ----- Original Message ----- 
  From: "IrwanK" <irwank...@gmail.com> 
  To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com> 
  Sent: Wednesday, March 25, 2009 1:55 PM 
  Subject: [wanita-muslimah] Fwd: Sketsa V Kematian David: "Black Box" Open CV 
  Bernilai Ekonomi 


  Apakah salah satu nama di bawah ada di milis ini? 
  Atau hanya sekedar homofon (sama suara) saja? :D 

  pis ah.. 

  -- 
  Wassalam, 

  Irwan.K 
  "Better team works could lead us to better results" 
  http://irwank.blogspot.com 

  ---------- Pesan terusan ---------- 
  Dari: iwan piliang <iwan.pili...@yahoo.com> 
  Tanggal: 24 Maret 2009 23:25 
  Subjek: Sketsa V Kematian David: "Black Box" Open CV Bernilai Ekonomi 

  Sketsa V Kematian David: "Black Box" Open CV Bernilai Ekonomi 


  Indikasi kuat pembunuhan David, mahasiswa jenius Indonesia di NTU, 
  Singapura. Verifikasi membuka "black box" riset David, melalui aplikasi 
  OpenCV. Semoga menyadarkan bangsa dunia, bahwa bukan saja SDA negeri ini 
  unggul, tetapi SDM-nya pun mumpuni... 


  MENELUSURI jejak kematian David Hartanto, mahasiswa jenius asal Indonesia 
  yang kuliah di NTU, terindikasi kuat dibunuh 2 Maret 2009 lalu, harusnya 
  sudah mengantarkan saya hari ini berada Singapura. Perpanjangan paspor baru 
  sudah di tangan. Sebaliknya, ada beberapa hal penting harus saya verifikasi 
  ulang di Jakarta, menyangkut ke mata kuliah David dan misteri risetnya. 

  Kepada saya di kediaman keluarga David, di bilangan Tubagus Angke, Jakarta 
  Utara, Sabtu, 21 Maret 2009, William Hartono Widjaja, kakak David mengatakan 
  aplikasi komputer yang sedang digeluti David adalah Open CV. Maka saya 
  menelusuri perihal Open CV (Computer Vission) itu. 

  Sosok yang pertama ada di benak saya adalah Anthony Seger. Di Sketsa pertama 
  tulisan saya ihwal David sudah saya senggol soal sosoknya. Anthony berwajah 
  mirip artis Dedy Dores itu, lulusan Electrical Engineering, University 
  Sourthen of California (USC), AS, 20 tahun silam. Sejak lama saya 
  mengenalnya. Mulai dari Anthony memiliki lisensi software Soft Image 3D yang 
  di akhir 90-an masih berharga US $ 9 ribu satu, dan Anthony punya 33 lisensi 
  original. 

  Dari mulai Anthony tinggal di apartemen mewah, hingga kini di gang senggol 
  di bilangan pemukiman padat di Pademangan, Jakarta Barat, hubungan saya dan 
  Anthony tetap terjalin. Sehari-hari ia selalu melakukan riset dan 
  pengembangan. Saat ini ia berkutat membuat enkripsi untuk gadget mobile 
  phone. Untuk pengembangan macam itu, sosok Anthony rela tahan "nafas" lalu 
  "bertapa" tidak ke luar rumah. Bahkan lebih ekstrim, ia tak punya beban jika 
  anaknya tidak bisa bersekolah, tak bisa membayar uang sekolah, yang penting 
  risetnya jalan, dan anak-anak bisa tetap berakses internet di komputer, 
  belajar sendiri semacam home schooling. Maka, beberapa kawan menjuluki 
  Anrhony kurang "waras". 

  Dalam perjalanan pulang dari kediaman Anthony, kuping saya masih 
  mengaing-ngaing. 

  "Jika berkait ke Open CV, ya jelaslah sudah ke urusan data compressing, ke 
  urusan pekerjaan atau riset bernilai ekonomi," ujar Anthony, "Tidak ada lain 
  ke urusan bernilai ekonomi!" 

  Anthony sangat yakin itu. 

  Keluarga besar Anthony banyak mukim di Singapura. Ayahnya dulu mara ke 
  Singapura di saat Shanghai, Cina, duduki Jepang di jaman penjajahan silam. 
  Penjajahan telah membuat industri ban nenek moyang Anthony, harus berpindah 
  tangan. Mereka bercerabutan berserak mara ke berbagai negara. 

  Seperti sudah saya tulis di Sketsa sebelumnya, Kalimati, sungai mampat di 
  Pademangan Jakarta Barat itu, di dekat kediaman Anthony kini, sudah abu-abu. 
  Tidak lagi hitam oli. 

  Di Selasa siang ini, 22 Maret 2009, seorang pengawas pekerjaan mengeruk 
  Kalimati. Ada sosok bule bertopi koboi, berkaus singlet biru dan bercelana 
  coklat tua. Bule "kesasar" itu tampak mengawasi alat berat keruk merk Halla. 
  Tato di sekujur punggungnya meliuk-liuk seakan berona batik. Agak unik. Bule 
  bekerja kasar. Konon pengerukan Kalimati itu, atas prakarsa bantuan 
  pemerintah Australia. 

  Setelah menyampaikan judul riset dan summary tugas akhir David kepada 
  Anthony, kematian David diperkuatnya: dibunuh!. 

  "Tidak banyak orang yang mau menekuni programing komputer mulai dari dasar 
  Assembler, lalu belajar C/C++, kemudian riset lagi ke dalam Open CV," kata 
  Anthony. 

  Assembler adalah program dasar menjadi programer komputer dengan basis kuat 
  matematika, alogaritma. Kemudian penguasaan dasar C/C++, mengantarkan 
  seseorang bisa mengoprek aplikasi dan membuat program lain dengan bekal dari 
  aplikasi baru di open sorce yang kini siap dikembangkan menjadi "penemuan" 
  baru. 

  Open CV adalah format penyimpanan data video yang dikenal dengan Computer 
  Vision. Aplikasi ini pertama kali dikembangkan oleh pihak Intel Corporation. 
  Perangkat lunak OpenCV ini dalam bentuk Open Source dan diedarkan secara 
  gratis, melalui Berkeley Sofware Distribution (BSD-License), terutama untuk 
  kalangan riset (perguruan tinggi) dan komersial. Format ini bisa "cross 
  platform", bisa dijalankan dalam format O/S antara lain Windows, MAC-OS, 
  Linux, PSP, VCRT (real time OS untuk kamera pintar) dan dari peranti 
  pelengkap lainnya. OpenCV lebih tertuju pada percepatan pemrosesan image 
  atau gambar secara real-time, melalui logika program peng-compress-an super 
  tinggi. 

  Open CV berguna untuk: 2D and 3D feature toolkits, Ego-motion, Face 
  Recognition, Gesture Recognition, Human-Computer Interface (HCI), Mobile 
  Robotics, Motion Understanding, Object Identification, Segmentation and 
  Recognition, Stereopsis Stereo vision: depth perception from 2 cameras, 
  Structure from motion (SFM) Motion Tracking. 

  "Yang kesemuanya merupakan data yang dapat dikompres di Open CV itu," ujar 
  Anthony. 

  Saya menyampaikan judul riset David kepada Anthony: Di kertas lembaran 
  proyek akhir David tertulis: Multiview aquisitions from Multi-camera 
  configuration for person adaptive 3D display. Proyek dengan Nomor: A3026-81, 
  itu memiliki summary: Multi cameras willbe used to obtain multiviews of 
  scene. Syarat mengambil topik ini: Strong Mathematical Skills and C/C++ 
  programing. Untuk risetnya itu, David dirujuk ke laboratorium EEE3, 
  Information System Research Lab (Loc: S2-B3a-06) di NTU, Singapura itu. 

  Anthony menganalisanya. 

  "Orang kayak gue ini juga incaran negara besar, untuk bisa bekerja di 
  industri besar. Sudah banyak tawaran dan incaran kalangan bisnis intelijen 
  internasional. Gue aja bertahan di negeri ini, tinggal di dekat kali bau 
  ini, cinta negeri ini" ujarnya tertawa. 

  Ayah David, Hartono Widjaja (bukan Hartanto Widjaja sebagaiman banyak 
  ditulis dan disebut media mainstream), kepada TV ONE Selasa pagi, 22 Maret 
  2009, mengatakan tujuan David kuliah di luar, "Untuk mengharumkan nam bangsa 
  melalui riset dan penemuannya." Sebuah sikap nasionalis terhadap NKRI. 

  Pertemanan lama sudah membuat saya yakin kepada Anthony, yang juga saya 
  anggap nasionalis, bahwa untuk mendapatkan jutaan US $, sesungguhnya tinggal 
  menegdipkan mata baginya, lalu hijrah menjadi warga negara lain. . 

  "Kasus David ini memang harus terus diverifikasi. Tetapi lu harus 
  hati-hati." 

  "Ini tidak main-main!" 

  Anthony mewanti-wanti. 




  SEBERAPA besar kemungkinan nilai ekonomi riset David? Anthony mengambil 
  hitungan. Untuk gambar visual di mobile per-sekon, perlu resolusi 320 x 240 
  dengan data 150 Kbps. Sedangkan untuk resolusi gambar (data) 185 x 185 perlu 
  60 Kbps. 

  "Nah jika data visual yang berat itu bisa dikompres dengan sangat kecil, lu 
  bisa bayangkan, bagai mana mudahnya video streaming, misalnya lintas gadget 
  mobile phone. Optimalisasi teknologi blue tooth juga akan besar, pengiriman 
  data besar mudah, murah, " tutur Anthony. 

  "Lebih jauh untuk dunia enkripsi, kebutuhan data intelijen, juga sangat 
  lebih memungkin lagi." 

  "Cuma gue belum melihat penemuan David sejauh yang lu paparkan. Ke arah 
  teknologi 3D yang mengarah ke hologram itu. Belum sampai situ, tepatnya baru 
  urusan kompres data sangat tinggi bernilai ekonomi tinggi." 

  Ketika serorang programer membuat enkripsi, seluruh program biasanya 
  dibesarkan datanya 6 kali lipat. Apalagi bila kemudian enkripsi itu dibuat 
  hidup, auto generator, agar data sulit tertembus, maka peng-compress-an 
  tinggi, memudahkan mobilitas data maksi-maksi. 

  "Itu alasan mengapa riset David itu bernilai ekonomi." 

  "Dan memang tidak banyak yang mau menkuni kompresi. Perlu IQ dan matematika 
  tinggi." 

  Dan David memang sudah biasa menang dalam lomba matematika bergensi. 

  Verifikasi Sketsa kali ini agak ilmiah. 

  Menjadi pertanyaan, hanya sebagai seorang literary citizen reporter, di mana 
  pulalah kompetensi saya? 

  Agar pembaca punya sedikit gambaran, berbekal pendidikan di komunikasi 
  massa, saya pernah menjadi praktisi di industri animasi 2D dan 3D. Ketika 
  pernah membuat konten untuk film simulation ride, bersama Anthony kami 
  membuat Wayang 3D pada 1996 lalu. Karya itu pernah dipamerkan pada Pekan 
  Komik dan Animasi I, yang diadakan oleh Dirjen Kebudayaan, Diknas. Kala itu 
  Anthony sampai pernah mendatangkan pihak Soft Image Toon dari Italia, dengan 
  biaya langsung dari Anthony. 

  Perjalanan kehidupan, pernah pula mengantarkan saya duduk di kepengurusan 
  Kadin Indonesia yang lalu, di bawah Kompartemen Telekomunikasi, 
  mengendalikan Pokja Konten dan Aplikasi. Jabatan itu saya tinggalkan begitu 
  saja karena terlalu pahit di negeri ini mencari Venture Capital untuk 
  membuat konten dan aplikasi yang sesungguhnya bisa menghasilkan US $ besar. 

  Belum berwujud di konten dan aplikasi, saya kembali ke dunia tulis-menulis, 
  khususnya blog, mengembangkan langgam penulisan literair. Ketika membaca 
  riset dan kemtian David, setidaknya saya berusaha dengan rendah hati 
  memahami. 

  Melalui email dan Facebook, tidak sedikit yang bertanya, mengapa Anda begitu 
  menyoal David? 

  Saya jawab, saya gemas dengan keadaan, kian rendah penghargaan akan kerja 
  otak brilian dan berhati nurani di negeri ini. 

  Di TVONE Selasa, 22 Maret 2009, ada dialog dengan Wiliam dan Hartono 
  Widjaja, juga wawancara via telepon pejabat KBRI, Singapura, yang masih 
  menempatkan David setara dengan TKI, membuat gigi say gemeretuk. 

  "They want to kill me." 

  Kalimat itu diucapkan oleh David di saat berlari sebelum tewas. 

  Ada saksi mata yang harus saya temui di Singapura. 

  Empat hari setelah David tewas, Asisten Profesor Chan Kap Luk, yang 
  membimbing riset David, mati gantung diri. 

  Asisten itu, Zhou Zheng, berkebangsaan Cina. 

  "Cina adalah negara yang enggan memakai aplikasi berlisensi buatan AS. Cina 
  banyak mengembangkan aplikasi berbasis open source, yang memang lebih 
  optimal lintas platform untuk mengembangkan program sendiri." 

  "Memakai aplikasi buatan AS berlisensi, misalnya, kita tak tahu hulu dari 
  program itu seluruh data program bisa mereka apakan? Karena itulah Cina 
  punya perhatian besar kepada program yang dibuat anak terbaik bangsanya." 

  "Apalagi jika programer itu berkutat di data compression." 

  Kalimat Anthony itu disampaikan bukan bermaksud menuduh Cina tentu. Ia hanya 
  mencontoh, banyak negara kini yang mengoptimalkan teknologi open source dan 
  berperhatian besar pengkompresan data - - penciutan data bermuatan maksi. 

  Ada tiga sarajana dan satu doktor di elektro ITB yang hingga petang ini saya 
  konfirmasi. Hemat Dwinugroho, Open Source Bandung, yang antara lain 
  mengembangkan Crayonpedia.org, merekomen satu nama DR Ary Setiadi, ITB, 
  Bandung, yang pahamn OpenCV, namuan mobile phone tidak diangkat ketika saya 
  hubungi untuk konfirmasi. Namun tiga sumber sebelumnya mendukung indikasi 
  Anthony. 

  Kian menarik, kendati polisi Singapura menahan note book dan flashdisk 
  David, kelurganya seakan mendapatkan "black box", yang terbawa pulang ke 
  Jakarta. Setelah saya memferivikasi ke Singapura, semoga "black box" itu 
  bisa dibuka oleh kalangan programer Indonesia di depan publik, bila perlu 
  disiarkan live ke banyak stasiun teve. Kelak data bisa bicara bahwa David 
  bukan pergi karena bunuh diri, apalagi mebunuh seorang Profesor yang telah 
  mendidiknya?! 

  Menjelang petang merembang, di bilangan Senayan, Jakarta Pusat mulai 
  dijejali kendaran padat merayap. Saya melangkah kan kaki di kerumunan yang 
  ada. Baru hari ini di langkah berjalan saya melirak-lirik kiri kanan, mulai 
  kuatir juga saya menjadi TO (target operasi). Menjadi harus lebih waspada 
  tampaknya. Isteri saya di rumah kuatir bila saya ke Singapura didavidkan, 
  dimunirkan. 

  Sementara verifikasi kasus ini, kudu bin mesti, harus saya tuntaskan. 

  Lalu menjadi tanya di benak saya, mengapa negara belum juga bersuara, selain 
  KBRI, Singapura yang hanya menunggu saja penjelasan pemerintah Singapura, 
  antara lain dengan membuat pengadilan Coroner, yang keputusannya hanya 
  berupa rekomendasi saja itu. Di dalam lema saya pribadi (yang belum tentu 
  benar) itu adalah pengadilan penguluran waktu. Haruskah kita menunggu 
  pengadilan penguluran waktu, bukan sebuah penyelidikan tuntas yang terbuka? 
  *** 

  Iwan Piliang, literary citizen reporter blog-presstalk.com 


  [Non-text portions of this message have been removed] 



  ------------------------------------ 

  ======================= 
  Milis Wanita Muslimah 
  Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. 
  Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com 
  ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages 
  Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com 
  Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com 
  Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com 

  This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
  ....Yahoo! Groups Links 






  -- 
  Internal Virus Database is out-of-date. 
  Checked by AVG. 
  Version: 7.5.552 / Virus Database: 270.10.16/1929 - Release Date: 01/02/2009 
  18:02 



  [Non-text portions of this message have been removed]


  


------------------------------------------------------------------------------


  Internal Virus Database is out-of-date.
  Checked by AVG. 
  Version: 7.5.552 / Virus Database: 270.10.16/1929 - Release Date: 01/02/2009 
18:02


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke