Tahun 2002 Ayah saya sakit, dan hanya ada saya yang menjaga. Saya tidak masak karena tidak sempat. Ayah yang sakit butuh makan siang. Jadi makan harus beli. Saat itu bulan ramadan. Banyak warung tutup. Setelah di tengah panas terik dan dalam kondisi puasa mencari warung yang buka kesana kemari akhirnya saya jumpai seorang ibu yang membuka sebuah warung kecil di tepi jalan. Ibu itu berjualan nasi dan sop. Betapa gembira saya akhirnya menemukan warung itu, sebab ayah akan bisa makan dengan enak. Saya lalu mendoakan agar ibu itu dibalas amal baiknya. Orang-orang yang sok melarang orang berjualan makanan waktu ramadan tidak pernah mengalami situasi sebagaimana saya alami waktu itu. Bagi saya, juga bagi beberapa orang lain dalam situasi tertentu, orang yang berjualan makanan di saat semua yang lain dipaksa tutup di bulan ramadan, adalah ahli surga.
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "aishayasmina2002" <aishayasmina2...@...> wrote: > > Ass.wr.wb > > Di bulan puasa ada kerabat dekat di satu kota kecil yang meninggal dunia. > Anggota keluarga dari mana-mana berusaha datang. Yang datang itu ada yang > dari tempat yang jauh dan melalui berbagai alat transportasi yang melelahkan, > ada anak-anak kecil, ibu hamil, dan orang2 yang sudah tua. Sayangnya di kota > kecil itu tidak ada pedagang makanan matang yang buka di siang hari, jadi > semuanya harus berpuasa. Kata orang2 disana, jika ada yang berdagang makanan, > biasanya warung/tokonya dihancurkan. > > Apakah ada aturan dalam Islam, selama bulan puasa tidak boleh berdagang? > Kasihan orang yang sedang tidak berpuasa karena berbagai sebab dan orang yang > mencari nafkah dari usaha makanan ya? > > AY >