Sudah setahun ini anak saya menjadi TKI di Dubai.
Dia bekerja di Hotel terbaik di sana, hingga dikatakan hotel *******
Bukan berarti dia dan kawan-kawan dari Indonesia bebas menikmati kemewahan
Hotel tersebut.
Apalagi di bulan Ramadhan ini, saya membayangkan semua rumah makan akan
tutup.
Ketika saya tanyakan bagaimana dia mengatasinya?
Dia berkata, memang resminya Rumah makan tutup tetapi tidak sepenuhnya.
Pemilik rumah makan menggunakan Tirai sehingga mereka yang tidak berpusasa
tidak mengundang atau menggoda mereka yang sedang berpuasa.
Benar sekali menurut saya bahwa Tuhan tidak memaksakan yang tidak mampu
berpuasa harus berpuasa.
wassalam

dh

2009/9/10 Ary Setijadi Prihatmanto <ary.setij...@gmail.com>

>
>
>
> ...
>
> Tuhan, lihatlah betapa baik kaum beragama negeri ini
> mereka terus membuatkan Mu rumah-rumah mewah
> di antara gedung-gedung kota
> hingga tengah-tengah sawah
> dengan kubah-kubah megah dan menara-menara menjulang
> untuk meneriakkan nama Mu
> menambah segan dan keder hamba-hamba kecil Mu
> yang ingin sowan kepada Mu
> nama Mu mereka nyanyikan dalam acara hiburan
> hingga pesta agung kenegaraan
> mereka merasa begitu dekat dengan Mu
> hingga masing-masing merasa berhak mewakili Mu
> yang memiliki kelebihan harta membuktikan
> kedekatannya dengan harta yang Engkau berikan
> yang memiliki kelebihan kekuasaan membuktikan
> kedekatannya dengan kekuasaan yang Engkau limpahkan
> yang memiliki kelebihan ilmu membuktikan
> kedekatannya dengan ilmu yang Engkau karuniakan
> mereka yang Engkau anugerahi kekuatan
> seringkali bahkan merasa diri Engkau sendiri
> mereka bukan saja ikut menentukan ibadah
> tapi juga menetapkan siapa ke sorga siapa ke neraka
> mereka sakralkan pendapat mereka
> dan mereka akbarkan semua yang mereka lakukan
> hingga takbir dan ikrar mereka
> yang kosong bagai perut bedug
>
> Allahu Akbar Walillahil Hamd
>
> (dikutip dari Kaum Beragama Negeri Ini, KH. Mustofa Bisri)
>
> ----- Original Message -----
> From: miftahalzaman
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> Sent: Thursday, September 10, 2009 12:56 AM
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Bulan puasa, dilarang berjualan makanan ?
>
> Tahun 2002 Ayah saya sakit, dan hanya ada saya yang menjaga. Saya tidak
> masak karena tidak sempat. Ayah yang sakit butuh makan siang. Jadi makan
> harus beli. Saat itu bulan ramadan. Banyak warung tutup. Setelah di tengah
> panas terik dan dalam kondisi puasa mencari warung yang buka kesana kemari
> akhirnya saya jumpai seorang ibu yang membuka sebuah warung kecil di tepi
> jalan. Ibu itu berjualan nasi dan sop. Betapa gembira saya akhirnya
> menemukan warung itu, sebab ayah akan bisa makan dengan enak. Saya lalu
> mendoakan agar ibu itu dibalas amal baiknya. Orang-orang yang sok melarang
> orang berjualan makanan waktu ramadan tidak pernah mengalami situasi
> sebagaimana saya alami waktu itu. Bagi saya, juga bagi beberapa orang lain
> dalam situasi tertentu, orang yang berjualan makanan di saat semua yang lain
> dipaksa tutup di bulan ramadan, adalah ahli surga.
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>,
> "aishayasmina2002" <aishayasmina2...@...> wrote:
> >
> > Ass.wr.wb
> >
> > Di bulan puasa ada kerabat dekat di satu kota kecil yang meninggal dunia.
> Anggota keluarga dari mana-mana berusaha datang. Yang datang itu ada yang
> dari tempat yang jauh dan melalui berbagai alat transportasi yang
> melelahkan, ada anak-anak kecil, ibu hamil, dan orang2 yang sudah tua.
> Sayangnya di kota kecil itu tidak ada pedagang makanan matang yang buka di
> siang hari, jadi semuanya harus berpuasa. Kata orang2 disana, jika ada yang
> berdagang makanan, biasanya warung/tokonya dihancurkan.
> >
> > Apakah ada aturan dalam Islam, selama bulan puasa tidak boleh berdagang?
> Kasihan orang yang sedang tidak berpuasa karena berbagai sebab dan orang
> yang mencari nafkah dari usaha makanan ya?
> >
> > AY
> >
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>  
>


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke