Mas Suryawan ysh,

meskipun dialog ahmadiyah non ahmadiyah dilakukan tidak akan mengubah 
keahmadiyaan para penganutnya maupun penganut non ahmadiyah, tetapi saya yakin 
dialog interaktif saling mengenal dan memahami di antara keduanya akan 
memunculkan empathy dan toleransi, saya nimbrung komentar :

pertama, tentang kenabian. Saya setuju bahwa Allah itu bersifat Mutakalliman 
yang artinya Maha Berfirman, jadi aktualisasi dari berfirman itu ya 
menyampaikan wahyu, artinya wahyu akan jalan terus. Namun kalau kita merujuk al 
qur'an maka akan kita temukan sbb :

a) Tidak semua hamba Allah yang menerima wahyu (baik langsung maupun tidak 
langsung/melalui perantara malaikat) disebut "nabi", contohnya :

(1) Pengikut Nabi Isa sebagaimana disebutkan dalam qs 5:111 yang berbunyi, "Dan 
(ingatlah), ketika Aku wahyukan kepada pengikut Isa yang setia : Berimanlah 
kamu kepada-Ku dan kepada rasul-Ku. Mereka menjawab: Kami telah beriman dan 
saksikanlah (wahai rasul) bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang patuh 
(kepada seruanmu)". Redaksi yang dipakai "awhaytu".
(2) Ibu Nabi Musa, sebagaimana disebutkan dalam qs 20:38-39, "yaitu ketika Kami 
mewahyukan kepada ibumu suatu yang diwahyukan. Yaitu: Letakkanlah ia (Musa) di 
dalam peti, kemudian lemparkanlah ia ke sungai (Nil), maka pasti sungai itu 
akan membawanya ke tepi, supaya diambil oleh (Firaun) musuh-Ku dan musuhnya; 
Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku; dan supaya 
kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku". Redaksi ayat yang dipakai adalah "awhaynaa"
(3) Ibu nabi Isa, Maryam sebagaimana disebutkan dalam qs 19:19, "Ia (Jibril) 
berkata: Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Rabbmu, untuk memberimu 
seorang anak laki-laki yang suci". Maryam didatangi Malaikat Jibril yang 
mengkhabarkan kelahiran Isa.
(4) Istri Nabi Ibrahim, sarah sebagaimana disebutkan dalam QS 11:71-72, "Dan 
isterinya berdiri (di sampingnya) lalu dia tersenyum, maka Kami sampaikan 
kepadanya kabar gembira tentang (kelahiran) Ishak dan sesudah Ishak (lahir 
pula) Yaqub. Isterinya berkata: Sungguh mengherankan, apakah aku akan 
melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamiku dalam 
keadaan yang sudah tua pula? Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat 
aneh" Redaksi yang dipakai adalah "fabassyirna dilanjutkan dengan percakapan 
dengan Malaikat.
Menyimak ayat qur'an di atas untuk poin 1 pengikut nabi isa tidak dijelaskan 
jenis kelaminnya, namun untuk poin 2,3,dan 4 adalah wanita. Tidak ada sumber 
yang menyebutkan bahwa keempatnya meskipun menerima wahyu dari Allah 
berpredikat sebagai Nabi. Nah apakah Mirza Ghulam Ahmad yang diakui penganut 
Ahmadiyah hanya karena mengaku mendapatkan atau menerima wahyu lantas bisa 
berpredikat Nabi ??. Katakanlah Mirza ghulam Ahmad tidak pernah meminta 
diangkat menjadi nabi, tetapi apakah ukurannya atau kriterinaya sehingga Mirza 
Ghulam Ahmad berpredikat Nabi ??

b)Wahyu yang bersifat kenabian di al qur'an, kebanyakan disebut berangkai 
dengan kata "sebelum kamu" perhatikan ayat-ayat berikut :

(1) QS 12:109, "Kami tidak mengutus sebelum kamu, melainkan orang laki-laki 
yang kami berikan wahyu kepadanya diantara penduduk negeri. Maka tidakkah 
mereka bepergian di muka bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang 
sebelum mereka (yang mendustakan rasul) dan sesungguhnya kampung akhirat adalah 
lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memikirkannya?"
(2) QS 16:43, "Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki 
yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang 
mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui".
(3) QS 21:7, "Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu (Muhammad), 
melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka 
tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui".
(4) QS 21:25, "Dan Kami tidak mengutus seorang rasul sebelum kamu, melainkan 
Kami wahyukan kepadanya: Bahwasanya tidak ada Ilah (yang hak) melainkan Aku, 
maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku".
(5) QS 39:65, "Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada 
(nabi-nabi) sebelummu: Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapus 
amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi".

Nah bisakah mas Suryawan menunjukkan ayat-ayat qur'an yang membahas wahyu 
kenabian itu akan datang sesudah Nabi Muhammad ??

c) Terminologi "nabi" adalah khas bangsa schmit, baik Yahudi, Nasrani maupun 
Islam tokoh nabi yang muncul adalah nabi-nabi yang berasal dari bangsa schmit 
ini adalah fakta sejarah. Apakah Mirza Ghulam Ahmad yang berasal dari Asia 
Selatan (india/pakistan) mengaku menjadi Nabi bukan sebagai hal yang latah ?? 
Pertanyaanya bisa berkembang apakah berarti Tuhan pilih kasih hanya menurunkan 
nabi di timur tengah saja ?? dari keturunan bangsa schmit saja ??

d) tazkirah adalah kumpulan wahyu yang diterima Mirza Ghulam Ahmad, bukan kitab 
suci, menurut Mas Suryawan kitab suci Jamaah Ahmadiyah adalah Al qur'an. Apakah 
bahasa wahyu yang dipakai Mirza Ghulam Ahmad ? bahasa india atau arab ? dan 
apakah definisi kitab suci menurut Ahmadiyah ??

Ini saja dulu, persoalan lain seperti israk mikraj, nabi isa muncul lagi 
menjelang kiamat, insya Allah akan kita diskusikan.

Wassalam 
Abdul Mu'iz

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ma_suryawan" <ma_surya...@...> wrote:
>
> Wa'alaikum salam Bung Abbas,
> 
> Ya, Jemaat Ahmadiyah mengamalkan serta menjalankan Rukun Islam dan mengimani 
> Rukun Iman, namun terdapat perbedaan atas pemahaman beberapa hal, di 
> antaranya yaitu:
> 
> 1. Di kalangan Islam non-Ahmadiyah diajarkan bahwa Allah Ta'ala tidak lagi 
> menurunkan wahyu setelah wafatnya Nabi Muhammad s.a.w., namun dalam Ahmadiyah 
> saya diajarkan bahwa Allah Ta'ala yang Maha Hidup (tidak pernah mati atau 
> tidur) bersifat Mutakallim (Maha Berkata-kata) akan terus menurunkan wahyu 
> kepada hamba-hamba yang dikehendaki-Nya setelah wafatnya Nabi Muhammad s.a.w.
> 
> 2. Di kalangan Islam non-Ahmadiyah diajarkan bahwa nabi apa pun tidak dapat 
> datang lagi setelah Nabi Muhammad s.a.w., namun dalam Ahmadiyah saya 
> diajarkan bahwa nabi yang patuh, tunduk dan taat kepada Syari'at Islam dapat 
> datang lagi setelah Nabi Muhammad s.a.w.
> 
> 3. Di kalangan Islam non-Ahmadiyah diajarkan bahwa Nabi Muhammad s.a.w. 
> adalah Nabi Terakhir, tidak ada nabi apapun setelah Nabi s.a.w., namun dalam 
> Ahmadiyah saya diajarkan bahwa Nabi Muhammad s.a.w. adalah Khaataman 
> Nabiyyiin (Nabi yang paling mulia dan sempurna) dan beliau SAW adalah Nabi 
> Terakhir yang membawa Syari'at.
> 
> 4. Di kalangan Islam non-Ahmadiyah diajarkan bahwa Nabi Isa a.s. dari 
> Nazareth yang 2.000 tahun yang lalu diutus kepada Bani Israil masih hidup 
> sampai dengan detik ini dengan jasad kasarnya entah di mana dan akan datang 
> lagi ke dunia ini, namun dalam Ahmadiyah saya diajarkan bahwa Nabi Isa a.s. 
> sudah mati/wafat/meninggal dan beliau tidak akan datang lagi ke dunia ini, 
> dan yang dimaksud oleh Nabi Muhammad Ss.a.w. sebagai Nabi Isa ibn Maryam yang 
> akan datang lagi ke dunia ini seperti tertulis dalam Hadits-Hadits Shahih 
> telah tergenapi dalam sosok Mirza Ghulam Ahmad.
> 
> 5. Di kalangan Islam non-Ahmadiyah diajarkan bahwa Isa dan Mahdi akan datang 
> bersama-sama di Hari Kiamat, namun dalam Ahmadiyah saya diajarkan bahwa Isa 
> dan Mahdi yang dimaksud dalam Hadits-Hadits Shahih sudah datang dalam diri 
> Mirza Ghulam Ahmad.
> 
> 6. Di kalangan Islam non-Ahmadiyah diajarkan bahwa peristiwa Isra Mi'rajnya 
> Nabi Muhammad s.a.w. dilakukan secara jasmani/fisik, namun dalam Ahmadiyah 
> saya diajarkan bahwa Isra Mi'rajnya Nabi Muhammad s.a.w. dilakukan secara 
> rohani.
> 
> 7. Di kalangan Islam non-Ahmadiyah diajarkan bahwa Tadzkirah adalah kitab 
> sucinya Ahmadiyah selain Al-Qur'an, namun dalam Ahmadiyah saya diajarkan 
> bahwa Al-Qur'an adalah kitab sucinya dan buku Tadzkirah bukanlah kitab suci, 
> namun hanyalah buku biasa saja yang memuat kompilasi wahyu-wahyu yang 
> diterima oleh Mirza Ghulam Ahmad – sama seperti buku Hadits Qudsi adalah buku 
> biasa saja yang memuat
> kompilasi wahyu-wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad s.a.w.
> 
> 8. Di kalangan Islam non-Ahmadiyah diajarkan bahwa kaum Muslim boleh 
> menghakimi keyakinan suatu kaum yang berbeda dengan keyakinan mayoritas 
> sebagai keyakinan yang sesat/menyimpang, dianggap sebagai non-Muslim dan 
> kafir dan lain-lain yang dituangkan dalam bentuk fatwa-fatwa dari tipikal 
> kyai/mullah/ulama, namun dalam Ahmadiyah saya diajarkan bahwa hak untuk 
> menghakimi keyakinan suatu kaum adalah mutlak milik Allah Ta'ala, bukan milik 
> manusia.
> 
> 9. Di kalangan Islam non-Ahmadiyah diajarkan bahwa kaum Muslim boleh 
> melakukan pemboikotan, pemblokiran dan perusakan tempat ibadah kaum lain yang 
> dianggapnya sebagai sesat, non-Islam, kafir dan sebagainya, namun dalam 
> Ahmadiyah saya diajarkan bahwa pemboikotan,
> pemblokiran dan perusakan tempat ibadah kaum lain adalah terlarang menurut 
> ajaran Islam.
> 
> 10. Di kalangan Islam non-Ahmadiyah diajarkan bahwa melakukan bom bunuh diri 
> untuk memerangi kaum yang dianggap sebagai sesat, non-Islam, kafir dibolehkan 
> dan kematian karena bom bunuh dirinya itu dianggap sebagai mati syahid, namun 
> dalam Ahmadiyah saya diajarkan bahwa bunuh diri dengan cara apapun untuk 
> memerangi suatu kaum adalah terlarang menurut ajaran Islam.
> 
> 11. Di kalangan Islam non-Ahmadiyah diajarkan bahwa Nabi Adam a.s. adalah 
> manusia yang pertama di muka bumi ini, namun dalam Ahmadiyah saya diajarkan 
> bahwa Nabi Adam a.s. bukan manusia pertama yang ada di bumi dan ia adalah 
> nabi pertama yang dikenal diutus ke dunia ini.
> 
> Sementara sekian dulu secara umum perbedaannya. Semoga bermanfaat.
> 
> Salaam,
> MAS
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Abbas" <abas_amin08@> wrote:
> >
> > Assalamu'alaikum Pak Suryawan...........
> > Saya baru mengerti, setelah anda jelaskan; singkat tapi padat.
> > Kalau begitu saya minta maaf yang sebesar besarnya. 
> > Ternyata Ahmadiyah sama saja dengan Islam lainnya. Saya gak tahu
> > apa persisnya beda antara Ahmadiyah dengan Islam mainstreams ?
> > Pasti ada perbedaan; gak mungkin tidak.
> > KS - Qur_an; Kiblat shalat = Ka_bah; Shalat Wajib = 5 Waktu.
> > Rukun Islam = sama juga 5; Rukun Iman = 6 juga !
> > Jadi apa bedanya ?
> > Mohon lebih dijelaskan. Dan bagaimana pandangan pak HMNA;
> > dengan penjelasan pak suryawan ini ? Juga pak Alex.
> > 
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ma_suryawan" <ma_suryawan@> wrote:
> > >
> > > Assalamu'alaikum Bung Abbas,
> > > 
> > > Mari kita diskusi dengan baik. Saya komentari tulisan Anda di bawah ini 
> > > sekaligus saya luruskan apa yang Anda tulis.
> > > 
> > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Abbas Amin <abas_amin08@> wrote:
> > > >
> > > > Saya secara pribadi tak mengharapkan "ahnadiyyah" di pojokkan di 
> > > > Indonesia
> > > > ini; tapi mengharap atau tidak; ternyata hal tersebut sudah terjadi ?
> > > > Dan itu adalah pukulan berat buat yang memegang prinsip pluralisme.
> > > > 
> > > > Apa masalah sebenarnya dari Agama Ahmadiyah ini ?
> > > 
> > > Ahmadiyah bukan agama. Anda keliru. Ahmadiyah adalah nama golongan yang 
> > > namanya diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, yaitu Ahmad. 
> > > 
> > > Agama yang dianut Mirza Ghulam Ahmad dan Jemaat Ahmadiyah adalah Islam. 
> > > Mirza Ghulam Ahmad menyatakan:
> > > 
> > > "Tidak ada kitab kami selain Qur'an Syarif. Dan tidak ada rasul kami 
> > > kecuali Muhammad Musthafa shallallaahu `alaihi wasallam. Dan tidak ada 
> > > agama kami kecuali Islam. Dan kita mengimani bahwa nabi kita s.a.w. 
> > > adalah Khaatamul Anbiya', dan Qur'an Syarif adalah Khaatamul Kutub. Jadi, 
> > > janganlah menjadikan agama sebagai permainan anak-anak. Dan hendaknya 
> > > diingat, kami tidak mempunyai pendakwaan lain kecuali sebagai khadim 
> > > Islam. Dan siapa saja yang mempertautkan hal [yang bertentangan dengan] 
> > > itu pada kami, dia melakukan dusta atas kami. Kami mendapatkan karunia 
> > > berupa berkat-berkat melalui Nabi Karim s.a.w. Dan kami memperoleh 
> > > karunia berupa makrifat-makrifat melalui Qur'an Karim. Jadi, adalah tepat 
> > > agar setiap orang tidak menyimpan di dalam kalbunya apa pun yang 
> > > bertentangan dengan petunjuk ini. Jika tidak, dia akan 
> > > mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah Ta'ala. Jika kami bukan khadim 
> > > Islam, maka segala upaya kami akan sia-sia dan ditolak, serta akan 
> > > diperkarakan." (Maktubaat-e-Ahmadiyyah, jld. 5, no. 4) 
> > > 
> > > > Supaya JELAS kita sebutkan dulu klaim Ahmadiyah; ahmadiyah mengaku
> > > > agama mereka Islam; dan kitabnya Al Qur_an juga ?! Jadi lengkapnya 
> > > > Islam Ahmadiyah.
> > > 
> > > Lihat penjelasan di atas.
> > > 
> > > > Tapi seperti kita ketahui, pada Umumnya Umat Islam yakin bahwa tak ada 
> > > > Nabi lagi
> > > > setelah Muhammad SAW. 
> > > 
> > > Al-Qur'an sudah memberi pelajaran indah bahwa pada umumnya umat manusia 
> > > sejak dahulu kala juga tidak yakin ada nabi lagi setelah diutusnya nabi 
> > > bagi mereka. Lihat: 40:34, 72:7. 
> > > 
> > > > Tiba2 muncul Mirza Ghulam Akhmad yang mengaku
> > > > Nabi lagi setelah Nabi Muhammad; dan claim tersebut mendapat pengakuan 
> > > > yang
> > > > jumlahnya cukup besar; terbukti Umat Ahmadiyah banyak sekali; dan 
> > > > akhirnya
> > > > malah mendunia !
> > > 
> > > Faktanya memang demikian.
> > > 
> > > > Syahadat mereka mestinya adalah Tiada Tuhan selain Allah dan Mirza 
> > > > Ghulam
> > > > Akhmad adalah Utusan Allah. Itulah yang terjadi.
> > > 
> > > Salah.
> > > 
> > > Syahadat Jemaat Ahmadiyah adalah Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad 
> > > adalah utusan Allah. Itulah yang terjadi.
> > > 
> > > > Sebenarnya bisa saja kita harap nafsi2; tapi ternyata kalau di 
> > > > Indonesia nafsi2 itu tidak
> > > > bisa bgitu saja; karena apa ? Karena Claim khatamal Nabiyyin buat Nabi 
> > > > adalah suatu
> > > > PRINSIP yang tak bisa ditawar ;
> > > 
> > > Ya benar, prinsip bahwa Nabi Muhammad SAW sebagai Khaataman Nabiyyiin 
> > > adalah prinsip yang tidak bisa ditawar. Lihat penjelasan saya sebelumnya 
> > > mengenai kajian Khaataman Nabiyyiin. 
> > > 
> > > > bagi beberapa kelompok Islam. Dan entah kenapa;
> > > > kali ini Pemerintah Indonesia ikut campur mendorong memojokkan 
> > > > Ahmadiyyah.
> > > > 
> > > > Dengan demikian jelas Akhmadiyyahpun akan berusaha untuk melawan hal 
> > > > tersebut;
> > > > paling tidak secara kata kata ! Mereka punya dalih2 untuk mengatakan 
> > > > bahwa turunnya Wahyu belum tertutup dlsb.
> > > 
> > > Turun atau tidak turunnya wahyu adalah mutlak urusan Allah yang Maha 
> > > Berkata-kata (Mutakallim), bukan urusan manusia, sehingga manusia, 
> > > kyai/mullah/ulama tidak bisa dan tidak berhak mengatakan "wahyu tidak 
> > > turun lagi."
> > > 
> > > > Apa keberatannya golongan Islam di Indonesia terhadap Ahmadiyah ? 
> > > > Keberatannya adalah menyebut diri ISLAM, padahal Nabinya sudah bukan 
> > > > Nabi Muhammad lagi !
> > > 
> > > Nabi yang diimani dan dipercaya oleh Jemaat Ahmadiyah ada banyak, dan 
> > > Nabi Muhammad SAW adalah Khaataman Nabiyyiin, beliau SAW adalah nabi yang 
> > > paling mulia, paling sempurna. Nabi Muhammad SAW adalah nabi yang menjadi 
> > > junjungan Mirza Ghulam Ahmad dan semua anggota Jemaat Ahmadiyah.
> > > 
> > > Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad menyatakan:
> > > 
> > > "Cahaya agung yang dianugerahkan kepada manusia yang paripurna tidak 
> > > terdapat pada wujud malaikat, tidak pula pada bintang-kemintang, tidak 
> > > pula pada sang rembulan, tidak pula pada sang surya. Cahaya itu tidak 
> > > terdapat pula di samudra-samudra dan sungai-sungai di dunia. Cahaya itu 
> > > pula tidak terdapat di dalam batu-batu mirah delima atau yaqut atau 
> > > zamrud atau permata nilam atau mutiara. Pendek kata, tidak terdapat di 
> > > semua benda duniawi atau samawi. Hanyalah dalam diri sang manusia, yakni, 
> > > di dalam diri manusia paripurna yang perwujudannya yang penuh, sempurna, 
> > > tinggi lagi luhur adalah terdapat pada Majikan serta Junjungan kita, 
> > > Penghulu segala nabi, Penghulu segala makhluk hidup, Muhammad Musthafa 
> > > shallallahu `alaihi wasallam. Jadi, cahaya itu dilimpahkan kepada manusia 
> > > itu dan menurut urutan martabatnya, kepada seluruh pribadi yang sewarna 
> > > dengannya, yakni, kepada orang-orang yang sampai pada kadar tertentu 
> > > mengandung warna itu pula…Kemegahan setinggi-tingginya, 
> > > sesempurna-sempurnanya, dan selengkap-lengkapnya ada pada Majikan kita, 
> > > Junjungan kita, pemandu jalan kita, Nabi Ummi, Shadiq, Mashduq [wujud 
> > > yang kebenarannya diakui] Muhammad Musthafa shallallahu `alaihi 
> > > wassallam." (Ruhani Khazain, jld. 5, Aina Kamalati Islam, hlm. 120-121) 
> > > 
> > > Apakah Anda sampai di sini sudah paham, bung Abbas?
> > > 
> > > > Coba saja menyebut diri Agama Akhmadiyah; tak usah pake embel2 ISLAM !
> > > > Itulah yang diminta golongan yang memojokkan Akhmadiyyah.
> > > 
> > > Tidak ada seorangpun yang berhak dan bisa melarang orang lain menggunakan 
> > > nama dan label Islam, sebab nama "Islam" bukan milik golongan tertentu.
> > > 
> > > > Tapi kita tak tahu persisnya kenapa Pemerintah yang biasanya pluralis, 
> > > > bisa tiba2
> > > > ikut memojokikan Ahmadiyah. ??? Disinilah dalam point inilah saya 
> > > > benar2 buta.
> > > > Apakah ada konflik politik antara orang2 ahmadiyah dengan "oknum" 
> > > > pemerintah ?
> > > > Inilah saya tidak tahu persisnya.
> > > 
> > > Ahmadiyah sebagai organisasi keagamaan tidak berpolitik.
> > > 
> > > > Apa yang diajukan sebagai BAHAN diskusi oleh Suryawan; yang DIDUKUNG 
> > > > dengan SANGAT FANATIK oleh Alatif yang sering nyeleneh, adalah mengenai 
> > > > Penutup para
> > > > NABI ! Inilah bahan diskusi atau TOPIKNYA !
> > > > Padahal itu sudah JELAS sudah PRINSIP keyakinan yang tak bisa diganggu 
> > > > gugat !
> > > 
> > > Saya hanya menjelaskan pemahaman dan tafsir dari Ahmadiyah mengenai 
> > > "Khaataman Nabiyyiin" - silakan saja jika mau setuju atau menolak 
> > > pemahaman itu, bukanlah urusan saya.
> > > 
> > > Saya hanya menanggapi tulisan HMNA. "Elu jual, gue beli."
> > > 
> > > Salaam,
> > > MAS
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > > Artinya tak usah didiskudikan lagi; karena sudah FINAL !
> > > > Hanya akan buang2 tempo saja !
> > > 
> > > > 
> > > > Dua pihak akan bersikukugh pada pendirian masing2 !
> > > > Jadi buat apa didiskusikan ? Ini sudah pada keyakinan masing2 !?
> > > > 
> > > > Jadi cobalah BIKIN topik yang agak greget !
> > > > 
> > > > Jadi Alatif jangan asal TUDUH bahwa kami golongan MUSLIM tak mau 
> > > > BERDEBAT !
> > > > Buat apa kalau soal keimanan ? coba cari topik lain !
> > > > Dan katanya yang tak mau berdebat adalah fundamentalis !!!!!
> > > > TUDUHAN PALING GOBLOKKKK yang saya tahu sampai saat ini.
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > >       
> > > > 
> > > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > > >
> > >
> >
>


Kirim email ke