Bung Mu'iz yang dikasihi HMNA, sejarah yang Anda sampaikan tidak ada yang 
salah. Cuma apa yang Anda sampaikan tidak membuktikan bahwa Rasulullah SAW 
pernah menunjuk langsung hidung orang/kaum sebagai kafir, non-Muslim karena 
berbeda keimanan/pemahaman. Itu yang saya maksud.


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Abdul Muiz <mui...@...> wrote:
>
> Mas Suryawan yang dikasihi MGA,
> 
> lho apa sampeyan tidak pernah membaca :
> 
> 1) tentang predikat kafir, QS Al Kafirun 109:1-6 ??? asbabun nuzul ayat ini 
> menurut ibnu Abbas, "suatu saat kaum Kafir Quraisy membujuk Rasulullah agar 
> mau menerima tawaran harta sehingga beliau akan menjadi orang terkaya di 
> Makkah. Mereka juga akan menikahkan Rasul dengan wanita manapun yang disukai 
> beliau. Mereka berkata, "Muhammad, semua ini akan menjadi milikmu, dengan 
> syarat kau berhenti menghina tuhan-tuhan kami. Jika kau tidak mau menerima 
> tawaran ini, sebaiknya kau sembah tuhan-tuhan kami selama setahun (HR 
> Thabrani dan Ibnu Abi Hatim, saya kutib dari Ahmad Hatta : Tafsir Qur'an per 
> kata). Coba Anda jawab siapa yang dimaksud orang kafir dalam ayat ini ?? Apa 
> rasulullah tidak tunjuk hidung pada orang ybt ??
> 
> 2) Tentang predikat kafir,  QS Albaqarah 2:6-7, asbabun nuzulnya menurut 
> ibnu abbas kedua ayat tsb turun sehubungan dengan Kaum Yahudi Madinah, yang 
> meskipun diberi peringatan, mereka tetap tidak akan beriman (HR Ibnu Jarir 
> dan Ibnu Ishaq). Rasulullah berdasar ayat ini menyebut orang yahudi Madinah 
> yang  meskipun diberitahu atau tidak, tetap saja tidak mau beriman sebagai 
> golongan kafir. Apa Anda membantah bahwa orang Yahudi Madinah yang dimaksud 
> ayat ini bukan kafir ???
> 
> 3) Tentang predikat Munafik, QS Al Baqarah 2:8-14, Ibnu Abbas menuturkan, 
> bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan Abdullah bin Ubay bis salul dan 
> rekannya-sesama munafirk. Ketika bertemu dengan Abubakar, Umar bin Khattab 
> dan Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Ubay memuji mereka. Namun saat kembali 
> kepada komunitasnya yang munafik, ia mengolok-olok para sahabat rasulullah 
> tersebut (HR Al Wahidi dan Ats-Tsa'labi). Apa Anda membantah bahwa Abdullah 
> Bin Ubay bin Salul bukan munafik ??
> 
> 4) Tentang predikat fasiq, QS As Sajdah 32:18-20, asbabun nuzul ayat ini, 
> Atha' bin Yasar menegaskan, bahwa ayat ketiga ayat ini diturunkan berkenaan 
> dengan Walid bin Uqbah, seorang kafir yang menghina Ali bin Abi Thalib dalam 
> Perang Badar, "Tombak kami lebih tajam daripada tombakmu. Lidah kami lebih 
> lancar daripada lidahmu. Anak buah kami lebih banyak daripada anak buahmu". 
> Ali menjawab, "Tutup mulutmu, kamu adalah orang Fasiq" (HR Ibnu jarir). 
> Perhatikan ucapan Ali tentang tudingan Fasik kepada musuhnya yang dibenarkan 
> QS Asajdah ayat 18.
> 
> 5) Tentang predikat zalim, QS At Taubah 9:107-110, Ibnu Ishaq menuturkan 
> bahwa suatu saat, Abu Rahm al Aghiffari, salah seorang yang ikut berbaiat 
> kepada Rasulullah di bawah pohon (Baiatur Ridwan), berkata, " orang-orang 
> yang membangun Masjid Dhirar mendatangi Rasulullah yang saat tu telah bersiap 
> menuju Tabuk, dan berkata, "Wahai Rasulullah, yang saat itu telah besiap 
> menuju Tabuk, dan berkata, "wahai Rasul, sesungguhnya kami telah membangun 
> sebuah masjid khusus untuk yang sakit dan memerlukan bantuan, untuk 
> berlindung pada malam yang sangat dingin dan di musim hujan. Kami ingin 
> engkau mendatangi masjid kami dan shalat di dalamnya, "Rasul berkata, 
> sesungguhnya aku akan beragkat berperang. Jika kami sudah kembali, insya 
> Allah, kami akan mendatangi masjid kalian dan shalat bersama kalian. Saat 
> Rasul dan para sahabat kembali dari Tabuk mereka singgah dan beristirahat di 
> Dzi Awan. Maka itu turunlah keempat ayat ini. Rasul pun memanggil Malik bin 
> Dikhsyam
>  dan Ma'n bin Adi seraya berkata, " Pergilah kalian ke Masjid yang dibangun 
> orang-orang zalim itu. Hancurkan dan bakarlah", lalu, merekapun melaksanakan 
> perintah rasul itu". (HR Ibnu Mardawaih). Apa Anda membantah predikat Zalim 
> pada pembangun masjid dhirar tsb ??
> 
> Dan Masih banyak ayat lain yang menuturkan hal serupa.
> 
> Wassalam
> Abdul Mu'iz
> 
> --- Pada Ming, 24/1/10, ma_suryawan <ma_surya...@...> menulis:
> 
> Dari: ma_suryawan <ma_surya...@...>
> Judul: Bls: [wanita-muslimah] Re: Amerika(Seri 3) ; UU Anti Diskriminasi 
> Menjadikan Obama Menjadi President I.
> Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Tanggal: Minggu, 24 Januari, 2010, 4:33 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> 
>   
> 
> 
>     
>       
>       
>       Bung Mu'iz,
> 
> 
> 
> --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Abdul Muiz <muizof@> wrote:
> 
> >
> 
> > Pak Alex dan Pak Suryawan :
> 
> > 
> 
> > 1) sebenarnya kalau hanya menilai dan atau menentukan predikat mukmin, 
> > muslim, muhsin, fasiq, kafir, musyrik, munafiq dsb bisa saja oleh manusia 
> > (tanpa harus dianggap mengambil alih hak Allah) karena petunjuk dan 
> > kriterianya juga sudah disampaikan qur'an, banyak kok ayat qur'an yang 
> > mendeskripsikan secara gamblang tentang predikat-predikat tsb, makanya ada 
> > mufti yakni seorang ulama' yang diakui integritas keilmuannya di bidang 
> > fiqh, tafsir, hadits dan ilmu agama lainnya. Fatwa sebenarnya fenoma 
> > sinergis antara umat dan ulama, ada yang membutuhkan dan yang memberikan. 
> > Yang namanya fatwa (tentang bidang apapun) ya harus senantiasa diupdate, 
> > makanya itu Nabi Muhammad mengisyaratkan adanya mujaddid yang akan muncul 
> > di setiap kurun waktu tertentu. 
> 
> 
> 
> Saya tidak sepakat dengan Anda. Coba Anda berikan contoh, apakah Rasulullah 
> SAW pernah menunjuk langsung hidung orang/kaum dan kemudian menghakiminya 
> sebagai kafir, non-Muslim dst?
> 
> 
> 
> Salam,
> 
> MAS
> 
> 
> 
> 
> 
>     
>      
> 
>     
>     
> 
> 
>  
> 
> 
> 
>   
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>       &quot;Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang! 
> http://id.mail.yahoo.com&quot;
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke