http://surabaya.detik.com/?991102465


Kyai Cabuli Santri di Bawah Umur
Warga Minta Ponpes Nurul Hidayah Dibubarkan
Imam Wahyudiyanta - detikSurabaya

Kamis, 25/03/2010 07:54 WIB


Surabaya - Kejadian pencabulan yang dilakukan pendiri Ponpes Nurul Hidayah, M 
Shodiqin alias Imbar Mulyono, membuat warga Gadel marah. Mereka meminta agar 
ponpes itu dibubarkan. Jika tidak, warga mengancam akan merobohkan dan membakar 
ponpes itu.

"Kami juga meminta agar seluruh isi pondok hengkang dari kampung ini," ujar 
salah satu warga, Hartati, kepada wartawan di Jalan Gadel Timur I, Kamis 
(25/3/2010).

Hartati, mengatakan bahwa warga merasa kesal dengan ulah Imbar. Pria asli 
Purworejo itu mengaku sebagai kyai, tetapi kelakuannya sangat bejat dengan 
mencabuli para santrinya sendiri yang masih di bawah umur. Apalagi kejadian ini 
adalah kedua kalinya yang sudah dilakukan Imbar.

"Bubarkan dan robohkan pondoknya tetapi jangan mushollanya," tambah Hartati.

Sementara itu, salah satu warga lain, Adib mempunyai pemikiran lain. Sah-sah aja
memperkarakan Imbar. Tetapi nama ponpes jangan dibawa-bawa karena yang 
melakukan tindakan asusila adalah oknumnya yang kebetulan adalah pendiri ponpes.

Adib, lebih memilih mengusir Imbar tetapi ponpesnya dibiarkan saja diurus oleh 
para
santrinya yang sebetulnya adalah korban. Jikalau ada santri yang masih 
terdoktrin oleh pemikiran racun Imbar, sebaiknya disadarkan saja.

"Kalau bisa pondoknya tidak usah dibubarkan," ujar Adib.

++++
http://surabaya.detik.com/read/2010/03/24/175926/1324674/466/2006-pelaku-pernah-melakukan-hal-serupa

Rabu, 24/03/2010 17:59 WIB
Kyai Cabuli Santri di Bawah Umur
2006, Pelaku Pernah Melakukan Hal Serupa
Imam Wahyudiyanta - detikSurabaya





Foto Terkait

Kyai Diduga Cabuli Santrinya 
Surabaya - Kejadian asusila yang dilakukan pendiri Ponpes Nurul Hidayah, M 
Shodiqin alias Imbar Mulyono tak hanya terjadi kali ini saja. Pada tahun 2006, 
ponpes yang berlokasi di Jalan Gadel Timur I/9A ini pernah diserbu warga karena 
Imbar menyetubuhi santrinya.

"Berbeda dengan sekarang, yang disetubuhi Imbar saat itu adalah santri yang 
sudah dewasa," ujar salah satu tokoh masyarakat, Salim, kepada wartawan di 
rumahnya, Jalan Gadel Tengah, Rabu (24/3/2010).

Meski begitu warga yang sudah emosi langsung menyerbu ponpes begitu kabar itu 
merebak. Massa juga sudah melempari komplek ponpes. Beruntung saat itu polisi 
berhasil meredam emosi warga sehingga tidak merusak dan membakar seluruh isi 
komplek ponpes. Kasus itu sendiri kemudian ditangani oleh muspika. Dan kasusnya 
akhirnya tidak berlanjut.

"Saya menyayangkan kasus itu tidak sampai dilaporkan ke polisi," tambah Salim.

Sementara kabar yang beredar di masyarakat menyebutkan jika saat itu semua 
pejabat yang menangani kasus itu sudah disogok oleh Imbar. Korban sendiri yang 
diduga dalam tekanan dan akhirnya tidak jadi melaporkan perbuatan Imbar. Namun 
warga tetap mengingat memori kelam tersebut. Dan akhirnya kembali memuncak saat 
Imbar melakukan aksi kedua kalinya.

"Kabarnya juga Imbar pernah mendirikan ponpes di Banyu Urip, tetapi dibakar 
warga. Tapi saya tidak tahu kenapa kok ponpes itu dibakar," tandas Salim

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke