wah, mantap sekali, saya baru tahu kalau ibu irena handono juga arkeolog. saya tahunya beliau membuka restoran di surabaya sini. beliau melakukan penggalian situs situs arkeologi di mana saja ya ? selain di timur tengah, mbk ya sekalian melakukan penggalian, reruntuhan majapahit banyak lho di mojokerto.
sayang kalau potensi budaya nusantara disia siakan. 2010/5/3 Yudi Yuliyadi <y...@geoindo.com> > > > > > Kata Pengantar > > Oleh: Hj. Irena Handono > > Pada pertengahan abad 20, sekitar setengah abad yang lalu, terdapat dua > penemuan arkeologi yang menggemparkan bagi dunia Kristen. Pertama, penemuan > teks Injil Thomas di Nag Hamadi-Mesir pada tahun 1945. Dua tahun > setelahnya, > 1957, terjadi penemuan kedua berupa gulungan manuskrip di Qumran dekat Laut > Mati, yang kemudian dikenal dengan Gulungan Laut Mati (the Dead Sea > Scrolls).1 > <mk:@MSITStore > :D:\yudi%20yuliyadi\Buku\Kristolog\misteri%20naskah%20laut%20m > ati.chm::/katapengantar.htm#catatan#catatan> > > Bagi sebagian orang, dua peristiwa besar ini -juga penemuan-penemuan > arkeologis lain yang berkaitan-, terkadang disikapi sebagai peristiwa biasa > yang menghiasi majalah dan koran-koran di Barat -di Indonesia informasi > tentang hal ini amatlah jarang ditemukan-. Namun jika kita mengikuti > perintah Allah dalam al-Qur'an agar kita selalu melihat dan merenungkan > kejadian di dunia ini, maka dua penemuan itu menjadi hal yang sangat luar > biasa, apalagi bagi para pengkaji agama, khususnya bagi mereka yang getol > menyuarakan paham pluralisme agama. Sebab dua penemuan tersebut tidaklah > berhenti sebatas penemuan arkeologi, namun berlanjut pada kajian-kajian > yang > berpengaruh terhadap mainstream kehidupan beragama bagi pemeluk agama > tertentu (Kristiani) yang pada gilirannya mempengaruhi hubungan antar > agama, > khususnya pada kedekatan pemahaman teologis. > > Nag Hamadi dan Qumran. > > Desember 1945, Seorang Mesir bernama Muhammad Ali pergi ke sebuah karang di > tepian sungai Nile, di pedalaman Mesir dekat wilayah Nag Hamadi. Menemukan > Gentong (bejana dari tanah liat) yang nyata terlihat sangat kuno dan asli. > Dalam gentong tersebut terdapat 13 lembar kulit, berisi 50 risalah. Pada > bagian akhir dari risalah kedua di codex II koleksi risalah, > terdapat'sebuah > judul tek yang telah hilang selama ribuan tahun: Peuaqqelion Pkata Thomas, > Injil menurut Thomas, atau Injil Thomas. Manuskrip Koptik berisikan Injil > Thomas berasal dari tahun 350 masehi, sementara fragmen Yunani berasal dari > tahun 200 M. Injil Thomas ini diperkirakan dari tahun 100 M, edisi paling > awal diperkirakan dari tahun 50-60 M.2 Perlu diketahui bahwa Injil Thomas > tidak berbentuk cerita naratif seperti 4 Injil lainnya, namun berisi > perkataan-perkataan Yesus, kalau dibaca oleh seorang Muslim tampak seperti > penulisan Hadits -tapi tanpa sanad-. Melihat tingkat keaslian dari Injil > Thomas -walaupun dianqgap gnostik-, serta cara penyajiannya, para sarjana > Bible mulai mengkaji dengan cara membandingkan isinya dengan 4 Injil > sinoptik yang diakui oleh Gereja (Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes). > Semangat yang mereka bawa adalah, menjawab pertanyaan umum: "Apa sebenarnya > yang disabdakan oleh Yesus?" Dari kajian 75 sarjana Bible terkemuka yang > bersidang selama 6 tahun, keluarlah hasil kajian mereka yang dikenal > melalui > laporan berjudul "The Five Gospel" pada tahun 1993. Pertanyaan itu akhirnya > terjawab dalam sebuah kesimpulan dalam laporan mereka bahwa, dari > Injil-Injil yang ada, hanya terdapat 18% saja yang diperkirakan asli > perkataan Yesus, sementara sisanya....?. Hasil kajian ini tentu saja > membuat > geger dunia Kristen. Lain dari pada itu, satu hal yang patut dicatat bahwa, > dari 114 sabda Yesus dalam Injil Thomas, tidak satupun ada pernyataan > ataupun isyarat terhadap doktrin "penyaliban" atau penebusan dpsa melalui > kematian Yesus di tiang kayu salib. > > Penemuan kedua tahun, 1947 di Qumran, oleh seorang anak (penggembala > kambing) bernama Muhammad Ad-Dib. Gulungan manuskrip yang ditemukan berisi > tulisan kitab Perjanjian Lama, oleh sebuah komunitas yang diidentifikasi > sebagai salah satu sekte Yahudi, yaitu sekte Esenes. Tulisan-tulisan mereka > memberikan gambaran tentang masa-masa awal sejarah Kristen, keterkaitan > gerakan Nazaren (pengikut Yesus dari Nazaret) dengan sekte Esenes, dalam > komunitas ini terdapat seorang Nabi yang sezaman dengan Yesus yaitu Yahya > As, atau Yohanes Pembabtis-menurut tradisi Kristen-. Penemuan arkeologi ini > akhirnya mendorong sekian banyak pemerhati Kristologi untuk mengkaji > naskah-naskah tersebut. Beragam kajian dari masing-masing peneliti mulai > bermunculan, baik para peneliti Barat maupun Timur. Buku yang ada dihadapan > pembaca ini adalah salah satu hasil penelitian oleh pemerhati dari Mesir. > Salah satu kesimpulannya bahwa sekte Esenes berkaitan erat dengan masa awal > sejarah Kristen. Ia bahkan memprediksi bahwa "Guru bijak" yang diceritakan > berseberangan dengan "Pendeta jahat" dalam Naskah Gulungan Laut Mati, > adalah > Yesus-itu sendiri. Hal ini ia perkuat dengan kajian terhadap nama Isaiyah > yang tertulis sebagai nama kelompok tersebut, sebenarnya adalah Esenes. > > Kajian-kajian tentang the Dead Sea Scrolls amatlah banyak, diantaranya yang > membuat geger dunia Kristen adalah laporan Barbara Theiring, dalam bukunya > "Jesus the Man". Dari penelitiannya selama 20 tahun terhadap naskah Laut > Mati, Barbara Theiring mampu menyuguhkan sosok Yesus sebagai seorang > manusia, yang menikah (bahkan berpoligami), juga meninggal secara wajar dan > bukan ditiang salib. Secara umum, kajian terhadap Naskah Laut Mati, lebih > menempatkan Yesus sebagai sosok manusia yang pernah ada dalam sejarah, dan > bukan sosok imajiner yang kemudian di mitoskan dan disembah. Setidaknya, > inilah inti terpenting dari hasil kajian Naskah Laut Mati. > > Membaca kejadian alam > > Dari dua penemuan besar seperti yang kami paparkan secara singkat di atas, > mungkin kita bertanya-tanya, apa sebenarnya yang sedang berlangsung > disekeliling kita? Dan pertanyaan ini berkaitan erat dengan pertanyaan: > Kenapa setelah 2000 tahun, naskah-naskah itu baru ditemukan? Apakah > penemuan > itu berkaitan dengan dengan janji Allah dalam al-Qur'an, seperti terjemah > dari dua ayat di bawah ini: > > Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di > segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka > bahwa Al Qur'an itu arlalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi > kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu? (QS Fushilat 53) > > Al Masih putera Maryam hanyalah seorang Rasul yang se.sungguhnya telah > berlalu sebelumnya beherapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, > kedua-keduanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan > kepada mereka (ahli Kitab) tanda-tanrla kekuasaan (Kami), kemudian > perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami > itu). (QS .Al-Maidah 75). > > Bagi umat Kristiani yang mungkin tidak meyakini kebenaran al-Qur'an, > terdapat dalam Injil Thomas satu pernyataan Yesus sebagai berikut: > > Jesus said, "Know what is in front of your face, and what is hidden from > you > will be disclosed to you. For there is nothing hidden that will not be > revealed. Jesus mengatakan, "Ketahuilah, apa yang ada dihadapanmu, dan apa > yang tersembunyi darimu akan dibuka untukmu. Sebab tidak ada sesuatu yang > tersemhunyi kecuali akan dijelaskan. Thome 5:23 > > Makna dari pernyataan Yesus/Isa As, di atas juga sejalan dengan yang ada > pada Injil Lukas 12:2, Tidak ada sesuatu pun yang tertutup yanq tidak akan > dibuka dan tidak ada sesuatu pun yanq tersembunyi yanq tidak akan > diketahui. > Juga pada Markus 4:22. > > Tanpa berani memastikan bahwa penemuan tersebut merupakan bukti dari janji > Allah, namun sebagai seorang Muslim yang diajari al-Qur'an untuk mengkaji > segala yang terjadi, kita patut meneliti dan mencari hikmah apa dibalik > penemuan dari benda-benda yang sudah terkubur selama ± 2000 tahun. > > Jika kita melihat perkembang sain dan tekhnologi masa kini, di mana > rasionalitas ditempatkan di urutan pertama oleh dunia barat yang telah > lelah > dengan keimanan kepada dogma Gereja. Maka penelitian arkeologis dapat > sepenuhnya dilakukan tanpa direcoki oleh Gereja, seperti yang pernah > dilakukan terhadap Galeleo pada masa dulu. Apalagi bahwa penelitian > arkeologi pada masa kini dilengkapi dengan ilmuilmu lain yang berbasis > teknologi tinggi, seperti analisa DNA, carbon dating (untuk mengetahui masa > per menit dari sampel yang dikaji), Satelit (untuk melihat outline dari > daerah lokasi penemuan), serta tes kimia.4 > <mk:@MSITStore > :D:\yudi%20yuliyadi\Buku\Kristolog\misteri%20naskah%20laut%20m > ati.chm::/katapengantar.htm#catatan#catatan> > > Adalah hikmah dari yang Maha Mengetahui, jika penemuan itu terjadi pada > masa > sekarang, masa dimana manusia telah siap menerima penyingkapan tabir baik > secara mental (obyektifitas berdasarkan sain dan bukan kepentingan kelompok > agama) serta kemampuan manusia dalam memahami penyingkapan tersebut > berdasarkan ilmu dan pengetahuan yang mereka miliki. Sebab, -mungkin- jika > ditemukan pada masa-masa dulu, "kepentingan" dan "ketidakmampuan"-lah yang > berbicara, maka manuskrip-manuskrip itu hanya tersimpan dan mungkin tidak > akan diketahui oleh umum, atau hilang lagi entah kemana. Hal yang sama > telah > terjadi pada Injil Barnabas yang oleh kalangan Gereja dianggap sebagai > hasil > bikinan seorang Muslim di [tali, sehingga kita tidak tahu apakah Injil > Barnabas tersebut asli atau bukan, ia menjadi kurang bermakna -bisa disebut > hilang- karena kehilangan otentisitasnya.5 > <mk:@MSITStore > :D:\yudi%20yuliyadi\Buku\Kristolog\misteri%20naskah%20laut%20m > ati.chm::/katapengantar.htm#catatan#catatan> Namun demikian, proses > pengkajian Gulungan Laut Mati oleh para peneliti dari satu institusi agama > dan pemerintah tertentu, telah menodai semangat keilmiahan sebagaimana yang > diharapkan oleh para pemerhati, seperti yang diungkap dalam buku ini. Namun > yang sedikit itupun telah mampu membawa perubahan. > > Hikmah bagi kaum Muslim > > Dalam pergaulan antar agama, terkait isu pluralisme agama yang dihembuskan > oleh Barat dan diimani oleh dunia Islam, umat muslim hendaklah mampu > melihat > dirinya berdasarkan hal-hal yang terjadi, serta kecenderungan pada > agama-agama lain yang sedang berkembang dewasa ini. Berkaitan dengan dunia > I<risten, penemuan dua buah naskah sebagaimana yang kita bahas di atas, > telah membawa dunia Kristen pada pengakuan akan adanya satu sesembahan > saja. > Artinya, penemuan yanq memperkuat kedudukan Yesus sebagai seorang manusia > biasa -seperti nabi dan rasul-rasul yang lainnya-, akan mengeluarkan Yesus > dari jajaran Trinitas yang diajarkan sebagai dogma oleh Gereja. Entah apa > lagi yang akan terjadi sehingga Roh Kudus pun akan ditempatkan pada posisi > yang sebenarnya, sebagai Malaikat. Kalaupun hal ini belum bersifatfinal, > namun kajian kristologi sedang mengarah ke titik ini. Tanpa campur tangan > kaum muslim pun, kedewasaan rasional manusia akan membawa kepada keyakinan > terhadap adanya satu Tuhan saja yang patut disembah dan tidak terbagi-bagi > dalam beberapa pribadi, seperti yang diserukan oleh otoritas Kristen. Saya > katakan "otoritas", sebab kenyafaanya tidak semua umat kristiani memahami > doktrin trinitas, para pendetanya pun kebanyakan menerimanya sebagai dogma > dengan mengorbankan segala rasio yang dimilikinya. > > Kini dengan isu pluralisme beragama umat muslim dengan riang menyatakan > bahwa teologi gereja yang tidak mampu ditembus rasio, dinyatakan benar dan > sama monoteisnya dengan keyakinan umat Muslim. Ada baiknya, mereka yang > menyamakan teologi Islam dan Kristen mengkaji lagi makna monoteisme > menaruttradisi dan kaca mata gereja, bukan dengan kacamata kita sendiri, > maka kita akan tahu perbedaanya, apa makna monoteisme menurut Kristen dan > apa maknanya menurut umat Islam. > > Kecenderungan di dalam komunitas Barat kepada keyakinan akan adanya satu > Tuhan saja, sebagai satu-satunya sesembahan, sebenarnya sejalan denqan > seruan al-Qur'an dalam kerangka pergaulan antar agama, yaitu: > > Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat > (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak > kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun > dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan > selain Allah. Jika mereka berpaling maka kutakanlah kepada mereka: > "Saksikanlah bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada > Allah) > ". > > (Ali Imran 64). > > Maka, menurut hemat kami, umat muslim tidak perlu menyamakan teologinya > dengan yang lain, cukup menyeru kepada mereka, satu seruan yang bersifat > universal dan sesuai fitrah manusia sebagai makhluq, untuk kembali kepada > satusatunya Pencipta manusia dan alam sekitarnya. Sedang soal ritual dan > masalah fikh, maka yang berlaku adalah "lakum diinukum waliyadiin", bagimu > agamamu dan bagiku agamaku. > > Kudus, 26 Sept 2004. > > H j. Irena Handono. > > _____ > > Catatan : > > <mk:@MSITStore > :D:\yudi%20yuliyadi\Buku\Kristolog\misteri%20naskah%20laut%20m > ati.chm::/katapengantar.htm#1#1> 1. Newsweek, edisi 30 Agustus 2004, hal. > 44. > > 2. The Five Gospels, The search for the Authentiv Words of Jesus. Robert W. > Funk, Roy W Hoover, and The Jesus Seminar, Harper San Francisco, 1993, 474. > > 3. The Five Gospels, The search for the Authentiv Words of Jesus. Robert W. > Funk. Roy W. Hoover, and The Jesus Seminar. HarperSanFrancisco. 1993, hal. > 475. Newsweek, edisi 30 Agustus 2004, hal. 44. > > <mk:@MSITStore > :D:\yudi%20yuliyadi\Buku\Kristolog\misteri%20naskah%20laut%20m > ati.chm::/katapengantar.htm#4#4> 4. Newsweek, edisi 30 Agustus 2004, hal. > 44. > > <mk:@MSITStore > :D:\yudi%20yuliyadi\Buku\Kristolog\misteri%20naskah%20laut%20m > ati.chm::/katapengantar.htm#5#5> 5. Tentang injil Barnabas ini, terdapat > satu kajian berdasarkan penemuan Naskah Laut Mati yang kini dikerjakan > penerjemahannya oleh Irena Center. > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > -- salam, Ari [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ ======================= Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/