Innalillahi wa inna ilaihi roji'un
semoga diberi tempat terbaik oleh Allah SWT

AH





________________________________
From: gongmedia cakrawala <gm_cakraw...@yahoo.com>
To: rumahdu...@yahoogroups.com; WONG BANTEN <wongbanten@yahoogroups.com>; PASAR 
BUKU <pasarb...@yahoogroups.com>; milis <1001b...@yahoogroups.com>; 
pembacakompas fpk <forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com>; Pena Lingkar 
<forum_lingkarp...@yahoogroups.com>; sanggar tasik 
<sanggar-sastra-ta...@yahoogroups.com>; POJOK TEATER 
<pojoktea...@yahoogroups.com>; PUBLIKSENI <publiks...@yahoogroups.com>; PENYAIR 
<peny...@yahoogroups.com>; media care <mediac...@yahoogroups.com>; Jaeni deden 
<muhzen_...@yahoo.com>
Sent: Thu, June 24, 2010 6:50:29 AM
Subject: [WongBanten] Tarip si penjual Ikan telah berpulang

  
Innalillahi wainnailaihi rajjiun..
Tarip si penjual ikan sudah berpulang tadi malam.
Langlang meminjam mobil ke saya sekitar pukul 21.30.
"Tarip kritis," kata Langlang.
Tarip ada di kamar kos langlang.
Tarip sudah dibawa ke tabib, Pak Bagus, ahli prana chikung.
Kata Pak Bagus, bawa pulang saja. sudah tidak ada harapan.
Tarip pun dibawa pulang ke Kronjo, Balaraja, Tangerang
Sekitar pukul 02.00, supirku pulang.
"Tarip sudah meninggal... ."

Istirahatlah yang damai.
Saya ada puisi yang cocok buat Tarip:


1.
ASAL MULA IKAN


ketika kecil emak mengajak makan
di meja makan terhidang nasi ikan
saking semangat lupa berkah doa makan
tandas sudah tinggal tulang ikan

ikan dihidang di meja makan
tak tahu jalan datang ikan
emak ngingatkan asal mula ikan
dari laut hingga meja makan

tak tau asal mula ikan
perut lapar langsung makan
lambung kembung rakus makan
tak tau siapa menanam ikan

ke laut nelayan lupa makan
ke laut nelayan cari ikan
ke laut nelayan tak dapat makan
ke laut nelayan tak makan ikan

: hey, buat siapa ikan di meja makan?

Rumah Dunia, Serang 70208
 
***


2.
NELAYAN


perahu renta, tubuh meronta
jala koyak, airmata diayak
ikan terjerat, nasib disunat

Rumah Dunia, Serang 240208

***

Istiraatlah, Tarip.
Ikan-ikan akan berenang menemanimu.
GG


--- On Thu, 6/24/10, Jaeni deden <muhzen_...@yahoo. com> wrote:


>From: Jaeni deden <muhzen_...@yahoo. com>
>Subject: Re: [rumahdunia] Mari menolong Tarip si penjual Ikan
>To: rumahdu...@yahoogro ups.com, "WONG BANTEN" <wongban...@yahoogro ups.com>, 
>"PASAR BUKU" <pasarb...@yahoogrou ps.com>, "milis" <1001b...@yahoogroup 
>s.com>, "pembacakompas fpk" <forum-pembaca- kom...@yahoogrou ps.com>, "Pena 
>Lingkar" <forum_lingkarpena@ yahoogroups. com>, "sanggar tasik" 
><sanggar-sastra- ta...@yahoogroup s.com>, "POJOK TEATER" <pojokteater@ 
>yahoogroups. com>, "PUBLIKSENI" <publiks...@yahoogro ups.com>, "PENYAIR" 
><peny...@yahoogroups .com>, "gongmedia cakrawala" <gm_cakrawala@ yahoo.com>, 
>"media care" <mediac...@yahoogrou ps.com>
>Date: Thursday, June 24, 2010,
> 12:28 AM
>
>
>jika aku seorang milionaer, aku akan membawa mang Tarip ke Singapura, tapi aku 
>bukan siapa-siapa dan bukan milionaer. Namun, aku punya hati dan jiwa, maka 
>aku bantu meski lewat doa.
>
>
>
>
________________________________
From: Rumah Dunia <rumahdu...@yahoo. com>
>To: milisrumahdunia <rumahdu...@yahoogro ups.com>; WONG BANTEN 
><wongban...@yahoogro ups.com>; PASAR BUKU
> <pasarb...@yahoogrou ps.com>; milis
> <1001b...@yahoogroup s.com>; pembacakompas fpk <forum-pembaca- 
> kom...@yahoogrou ps.com>; Pena Lingkar <forum_lingkarpena@ yahoogroups. com>; 
> sanggar tasik <sanggar-sastra- ta...@yahoogroup s.com>; POJOK TEATER 
> <pojokteater@ yahoogroups. com>; PUBLIKSENI <publiks...@yahoogro ups.com>; 
> PENYAIR <peny...@yahoogroups .com>; gongmedia cakrawala <gm_cakrawala@ 
> yahoo.com>; media care <mediac...@yahoogrou ps.com>
>Sent: Sat, June 19, 2010 8:18:31 PM
>Subject: [rumahdunia] Mari menolong Tarip si penjual Ikan
>
>  >
>
> 
>>      
> 
>>
>Saya mendapat SMS
>dari Langlang Randhawa, tentang kondisi pamannya, Tarip, si penjual ikan.
>Langlang adalah Wakil Presiden Rumah Dunia/ Langlang bergabung di Rumah dunia
>pada tahun 2004. Bunyi SMS-nya mengabarkan, pamannya harus dioperasi dengan 
>biaya Rp. 100
>juta. Pamannya sakt kanker hati. ”Tiga bulan lagi hantinya akan mengeras dan
>tidak berfungsi.
> 
>Apa yang bisa saya lakukan? Rp. 100 juta? Saya sendir harus terapi
>seminggu 3 kali di dokter Agus; ultra sound di leher dan tusuk jarum seminggu 2
>kali. Terus menerus, tanpa henti, karena pengapuran di leher secara medi tidak
>bisa disembuhkan. Mungkin kalau gotong royong, bisa lebih ringan. Bagaimana 
>kalau
>setiap orang bersedekah antara Rp. 50.000,- sd Rp. 100 ribu. Jika mau tranfers,
>langsung saja transfer. Nomor rekening bank aa di surat di bawah ini. Ada 
>seribu
>orang, kita sudah ikut andil menyelamatkan nyawa seseorang. Silahkan baca surat
>di bawah ini. Semoga Allah sWT memudahkan segala urusan kita.
> 
>Wass
>Gol A Gong
> 
>ASssalamu’alaikum.
>Wr. Wb. 
>Sahabat yang baik
>di mana pun berada. 
>Semoga kita
>selalu berada dalam lindungan Allah SWT. Amin.
>Mohon maaf jika
>tulisan ini mengganggu. Saya terpaksa menulis ini.
>Bismillah...
> 
>Tarip (50), warga
>Desa Gandaria, Kecamatan Mekar Baru, Kabupaten Tangerang, sehari-hari bekerja
>sebagai penjual ikan. Hampir setiap pukul 03:00 WIB dini hari dia berangkat ke
>Palelangan (tempat penjualan ikan yang baru ditangkap) di daerah Kronjo, untuk
>membeli ikan yang akan dijualnya kembali di pasar pagi harinya. Jarak yang
>ditempuh dari rumah ke Pelelangan sekitar belasan kilometer menggunakan motor. 
>Hampir
>setiap malam ia selalu begadang agar bisa tepat waktu ke lokasi. Bertahun-tahun
>ia lakukan itu demi menghidupi istri dan ke-empat anaknya. Hanya anak pertama
>yang berhasil ia loloskan ke tingkat SMA dan belum genap dua bulan bekerja
>sebagai buruh pabrik di kawasan Industri Legok, Tangerang. Sementara anak kedua
>putus di bangku SMP. Anak ketiganya duduk di bangku SD. Sementara anak
>ke-empatnya belum sekolah. Tarip. Bawaannya yang periang dan kocak, membuatnya
>memang terlihat tegar. Tapi, Tarip tak bisa lagi berbohong dan ia menyerah. 
> 
>Kini dia sakit,
>meski sesekali dia berkelakar; dia sehat dan masih bisa berlari jika ada yang
>menantang balap lari. Dan benar saja, seminggu yang lalu dia divonis oleh
>dokter di RSUD Tangerang mengidap kanker Hati. Dokter menyarankan agar Tarip
>segera dilarikan ke RSCM Jakarta atau juga ke Singapura untuk dilakukan operasi
>pencangkokan hati. Betapa kagetnya keluarga Tarip saat Dokter menyebutkan
>nominal biaya operasi sebesar 100 juta rupiah. Dan Tarip sendiri sampai
>kini tidak tahu penyakitnya. Anak pertamanya pun yang hanya bisa pulang
>seminggu sekali masih belum tahu karena pertimbangan kekhawatiran keluarga
>mengingat kondisinya yang sedang dalam tahap awal bekerja membantu keluarga. 
> 
>Kini, keluarganya
>pasrah. Tarip pun dirawat di rumah dengan penanganan obat-obat tradisional. 
>Bantuan
>sanak saudara dan para tetangga di kampung pun nampaknya masih mustahil untuk
>membayar biaya sebesar itu. Bahkan untuk masuk RSUD pun, keluarga Tarip harus
>pontang-panting mengurus semacam jaminan kesehatan masyarakat dari pihak-pihak
>terkait dengan prosedur yang melelahkan banyak orang. Air mata keluarganya
>memang mengering dan berganti dengan senyuman-senyuman yang menguatkan hati
>Tarip. Dua anaknya yang masih kecil-kecil pun tak mengerti sambil ikut
>menunggui ayahnya yang terlelap dengan suara napas yang tak biasa. Benarkah
>warga miskin seperti Tarip hanya bisa menunggu ajal tiba karena persoalan
>klasik yang mendera rakyat lain di bangsa ini: keuangan? 
> 
>Sahabat yang
>baik, lewat surat terbuka ini, saya memohon bantuannya untuk memforward tulisan
>ini ke khalayak ramai. Semoga ada “orang gila” yang kebingungan membuang
>hartanya yang berlebih. Hanya ini yang bisa saya lakukan untuk pamanku, Tarip.
>Alangkah kami sangat bersyukur yang jelas melebihi ucapan terimakasih, jika
>sahabat mau menyebarkan tulisan ini.
> 
>Segala do’a kami harapkan.
>Jika ada yang mau
>berbagi kami akan sangat bersyukur. 
>Silahkan
>layangkan ke norek BCA: 54102 61806 a/n Bahroni 
> 
>Wassalamu
>‘alaikum Wr. Wb. 
>Muhammad Bahroni.
>
>langlang_randhawa@ yahoo.com
>Wakil Presiden Rumah Dunia
>[081 513 682 943/ 08522 0876 934]
>  
>
> 

 


      

Kirim email ke