On Mon, 23 Sep 2002 01:35:13 +0700 Dayan (D) wrote:

> >Masak sih, saya mengurus SIM/STNK sendiri dari dulu, soal
> >lama/lambat ya diikuti saja terus prosedurnya, saya tdk merasa
> >jadi orang istimewa dan
> 
> Bukannya saya minta diistimewakan, namun setelah saya mendapatkan
> perlakuan sistematis yang mensyaratkan saya harus menyerahkan
> sejumlah uang untuk mendapatkan surat pengantar ke tahapan
> selanjutnya. Karena marah, saya lalu pergi ke Itpolda. Eeeh, malah
> diminta untuk mengikuti ketentuan yang berlaku. Mungkin si perwira
> yang menyarankan ini, mentalnya payah. Setelah 14x24 jam, saya
> melaporkan secar resmi ke Kapolda. Ujungnya, saya 'disogok' oleh
> mereka, dengan cara dilayani gratis dan VVIP. Bayangkan kalau saya
> adalah pengemudi angkutan umum, yang sangat membutuhkan SIM
> tersebut, mana bisa saya 'ngeyel' seperti itu.

Kalau saja mrk tahu bisa mendapatkan fasilitas VVIP dg ngeyel, maka
mrk mau kok :-)
 
> Masalah ini belum selesai untuk saya. Rencananya akan menulis
> surat terbuka di harian setempat. Saya mengerti bahwa mereka
> membutuhkan dana operasional, namun bukan dengan cara brengsek
> seperti itu. Jangan ceritakan mengenai susahnya keadaan anggota
> Polri, karena saya juga ikutan bertugas bersama Babinkamtibmas di
> Faturilau kecamatan terjauh Aileu, juga tidur dan makan bersama
> dengan mereka.

Saya punya pemikiran, mestinya sebagian dari uang tilang
dikembalikan ke Polri, atau setidaknya banyak/tidaknya tilang
merupakan salah satu kriteria dalam penentuan 'conduite' petugas
lapangan. Dg demikian, petugas lapangan jadi bersemangat melakukan
tilang dan lalu lintas lumayan teratur :-)
 
> >bisnis saya adalah services shg mungkin saya lbh bisa memahami
> >repotnya jadi public service person.
> 
> Tapi 'level'nya beda, Pak. Bukan bermaksud feodal, tapi yang saya
> temui kebanyakan 'minteri'.

Approach donk :-)

> >Kirain krn pernah ke Bandung jadi ngerti serba sedikit Bahasa
> >Perancis:-)
> 
> Maksud saya : apakah komandan jenis seperti itu memikirkan juga
> 'pengorbanan' anak buahnya ? 

Inikan mirip kasusnya 'dosen killer', yg bilang 'dulu saya juga
digencet oleh Dosen saya" :-(

> Bagaimana dengan Prabowo ? Katanya dia ini seperti "warlord" saja,
> karena sampai mengeluarkan dana pribadi untuk pasukannya.

Saya tdk tahu, mungkin yg lain punya info yg akurat ?


-- 
syafril
-------
Syafril Hermansyah<[EMAIL PROTECTED]>


--[YONSATU - ITB]----------------------------------------------------------
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu>
1 Mail/day     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest>

Kirim email ke