Jangan heran, kwalitas kerja aparat kita yang asal2an, ceroboh dan tidak perduli.
Saya tertawa terbahak-bahak ketika membaca berita, Kejaksaan Negeri ketika mengajukan surat banding ke Kejaksaan Tinggi, mengenai kasus Kepala Pondok Pesantren Ngruki, Ba'asyir, Dalam surat dinyatakan bahwa Kejaksaan Negeri menyatakan banding karena keterlibatan Ba'asyir dalam kasus NARKOBA..........Hahahahaha. Eh......surat yang "salah ketik" itu resmi ditandatangani oleh Kepala Kejaksaan dan dengan resmi telah dikirimkan ke Kejaksaan Tinggi. Bagaimana mungkin kasus yang demikian menarik perhatian masyarakat bahkan masyarakat internasional, bisa terjadi "salah ketik" dan lepas lewat tanda tangan Kepala Kejaksaan Negeri !!!!! Kasus Ba'asyir memang enggak ada duitnya atau enggak bisa diduitin......... Hahahaha..........negeri kita ini memang negeri badut2 !!! Wassalam, -----Original Message----- From: Priyo Pribadi Soemarno [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, September 12, 2003 12:36 AM To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: [yonsatu] Re: Biaya Exxon Mobil di Cepu ...Re: Ganti alamat. On Tue, 9 Sep 2003 09:04:47 +0700 Sofyan Effendy wrote : >Pagi ini saya membaca berita di Kompas halaman 15, bahwa pihak >Pertamina >menyesalkan pihak ExxonMobil Cepu, karena memberikan laporan yang tidak >jujur dalam hal biaya operarinya di lapangan Cepu. Biaya operasi tsb >dimaksudkan untuk di klaim sebagai cost recovery yg jumlahnya sangat besar >bagi kerugian negara kita. Kalau saya boleh bertanya sedikit kepada Pak >Susilo sebagai anggota Tim >Proyek Cepu, bagamana sih duduk persoalannya ? Kadang-kadang berita di >koran tidak selalu jelas. (PPS) Bang Sofyan , karena mas Susilo lagi ke lapangan , mungkin belum sempat membaca e'mail anda . Tetapi , kalau boleh saya ikut nimbrung , .. sebagai orang pinggiran ,..(mudah2an cocok) ... Menurut hemat saya , perusahaan sebesar Exxon tidak mungkin gegabah membuat laporan , apalagi menyangkut keuangan yang tentu harus auditables . Pasti semua laporan keuangan , pengeluaran serta anggarannya sudah mendapat approval pejabat PERTAMINA , ... siapapun orangnya , dialah yang sebenarnya bertanggungjawab untuk bisa menjelaskannya pada sahabat2 kita di BPK atau DPR yang ikut2an mau rame2 ,..(siapa tau ada serpihan-nya , khan ....). Saya sangat mengkhawatirkan cara kerja dilingkungan Pemerintahan yang kurang cermat , sehingga kita bisa kejeblos2 seperti ini , .. contoh lain seperti kasus kekalahan PERTAMINA dalam arbitrase Karaha Bodas , yang secara kasat mata sebetulnya lapangan tersebut belum diapa-apain , ibaratnya baru dicukur sana-sini ,.. belum sempat digali isinya ,... , tapi ya itu ,... koq bisa kalah , kalau bukan karena kecerobohan orang2 kita sendiri ,.. Susah sekali melawan perusahaan multi nasional yang raksasa kayak begitu , karena mereka jelas lebih pandai dan lebih cermat daripada kita ,..Nanti kalau maju ke arbitrase atau pengadilan , kita kalah lagi dan ujung2nya kita juga yang mesti bayar ,....Jadi Rugi dua kali , karena mesti bayarin lawyer ,..he, he, he, ... >NB: boleh saya tahu alamat e-mail anda? (PPS) E'mailnya mas Susilo <[EMAIL PROTECTED]> , (tulisan saya juga saya cc. ke beliau . > . Tapi mungkin ada juga rekan-rekan Yon-I, yg cukup concern mengenai hal-hal yg berkenaan dgn "pembodohan rakyat". Kalau berita ini benar, ini salah satu contohnya. (PPS) Benar sekali , Bang Sofyan ,.. Pembodohan kelihatannya terus berlangsung , karena ternyata hati nurani sudah tidak ada . Mungkin para pemimpin sekarang banyak yang sudah terlalu lama "berpuasa" , selama Orde Baru , ,.. maka sekarang semua sibuk "buka puasa dengan makan tajil " , belum makan besarnya ,...(katanya nanti kalau boleh memimpin sekali lagi , baru makan besoaar . Catatan saya menunjukkan bukti perilaku pembodohan tersebut : *) Dana cessie bank Bali yang diminta kembali oleh Jaksa ,....(dengan wajah tanpa dosa).. *) Kasus pembelian Sukhoi , imbal beli yang tetap minta jaminan pembayaran pemerintah *) Money politik dalam pemilihan Gubernur dll , yang hanya disebutkan sebagai dana pembinaan *) Kasus KPC dari masalah divestasi yang merupakan kewajiban dalam kontrak akhirnya menjadi kasus ruwet , karena "pejabat Pemerintah" ikut berbisnis , bukan mengatur kebijakannya . *) Kasus BLBI yang sampai sekarang tidak bisa ditemukan siapa yang bertanggung jawab membagi-bagikan uang trilyunan kepada para Bankir yang juga konglomerat hitam yang samapi sekarang juga masih bebas atau disuruh melarikan diri agar tidak buka rahasia dulu membagi2kan uangnya kepada siapa saja .... Bang Sofyan , pembodohan akan membuat sebagian orang terbangun dan berontak hati nuraninya , .. penindasan juga akan membuat sebagian orang menjadi kuat , tahan banting dan melawan penindasnya . Setiap tindakan negatif akan menghasilkan reaksi positif , begitu hukum alam yang diciptakan oleh ALLA Yang Maha Agung . Untuk merubah semua kekonyolan ini , .. kita harus punya semangat dan upaya positif secara terus menerus . Allah SWT Maha Mengetahui apa yang akan terjadi nanti . Semoga kita semua dijauhkan dari perbuatan2 tercela tersebut , Amien . Salam hangat dan terimakasih atas kesempatan nimbrung nya ,.. Widya Castrena Dharma Siddha , Wassalam , Priyo PS ------------------------------ > > _________________________________________________________________ Protect your PC - get McAfee.com VirusScan Online http://clinic.mcafee.com/clinic/ibuy/campaign.asp?cid=3963 --[YONSATU - ITB]---------------------------------------------------------- Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net> Moderators : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Unsubscribe : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Vacation : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> --[YONSATU - ITB]---------------------------------------------------------- Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net> Moderators : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Unsubscribe : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Vacation : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>