MENUNGGU MALAIKAT MAUT Mengingat tidak lama lagi saya sudah harus berangkat, jadi terpaksa saya posting artikel ini sekarang dan esok yang terakhir.
Hari ini adalah tulisan saya yang ke 29 jadi Masa Hidup saya mungkin sudah tidak lama lagi, entah akan berakhir hari ini ataukah esok saya sendiri tidak tahu. Apakah Anda tahu bahwa penderitaan yang paling berat bagi orang yang dihukum mati ialah menunggu hari X atau hari kematiannya. Tanpa dinyana hal yang serupa harus terjadi di dalam kehidupan saya sendiri. Rasa sedih dan kecewa berkecamuk di dalam hati dan pikiran saya, kenapa Tuhan sudah mau memanggil saya dalam usia yang masih relativ muda ini? Kenapa saya tidak diberikan kesempatan agar bisa hidup sejenak lebih lama lagi, agar saya bisa menyelesaikan tugas maupun tanggung jawab saya sambil menunggu anak-anak kami menjadi besar dan mandiri? Yang menjadi buah pikiran saya pada saat ini ialah: Bagaimana dengan istri maupun anak-anak saya, apalagi anak-anak saya masih kecil? Mereka masih membutuhkan kasih sayang maupun bimbingan dari seorang ayah. Satu beban yang tidak ringan bagi mereka yang akan ditinggal. Detik-detik terakhir ini rasanya sangat berat dan sangat menyedihkan sekali, apakah esok hari saya masih bisa melihat matahari terbit, ataupun mendengar burung berkicau? Berapa banyak waktu lagi saya miliki? Sekarang baru saya sadar bahwa kehidupan itu benar-benar satu karunia yang paling indah yang telah diberikan oleh Sang Pencipta kepada kita umat manusia. Pada saat-saat terakhir ini ingin rasanya saya menatap wajah istri maupun anak-anak saya selama mungkin. Saya ingin mendengarkan suaranya sebanyak mungkin, bahkan saya ingin membelai maupun memeluk mereka selama mungkin, saya benar-benar merasa takut kehilangan mereka. Masalahnya hari esok mungkin sudah terlambat?? Di hari-hari terakhir ini rasanya jam dinding berputar jauh lebih cepat. Di malam hari pada saat mereka sudah tertidur, saya menatap wajah mereka satu per satu berjam-jam lamanya. Kesempatan untuk dapat menatap wajah istri maupun anak-anak saya ini tidak lama lagi. Berlinang air mata saya keluar, karena saya menyadari bahwa waktunya sudah dekat. Tiap hari kita mendengar bahkan mungkin melihat orang mati, tetapi kalau kita jujur, kita tidak akan pernah bisa menghayatinya, paling banyak hanya keluar perkataan kesian maupun rasa sedih hati. Jangankan menghayatinya terpikirpun tidak pernah, masalahnya kita merasa diri kita ini masih kuat, masih sehat apalagi usia kita masih muda, buat apa memikirkan tentang kematian? Banyak orang memberikan komentar bahwa kita datang kedunia ini seorang diri, tetapi kenyataannya pada saat kita mau mati, rasanya berat sekali untuk pulang sendirian, apalagi harus meninggalkan orang-orang yang sangat kita kasihi? Melepaskan nyawa tidaklah susah, tetapi melepaskan apa yang kita miliki dan meninggalkan orang yang sangat kita kasihi, inilah yang terasa berat dan susah! Siapapun diri Anda dan dimanapun Anda berada, pada suatu saat Andapun akan menghadapi situasi yang sama seperti yang dihadapi oleh saya pada saat sekarang ini, terkecuali kalau Anda mati secara mendadak. Life is a "one-way" street and we are not coming back. Mang Ucup adalah fan beratnya dari Elvis Presley, maka dari itu juga pada saat saya nanti dimakamkan saya ingin diputarkan lagu: Are you lonesome tonight do you miss me tonight Are you sorry we drifted apart Does your memory stray to a bright sunny day Mang Ucup Email: mang.u...@gmail.com Homepage: www.mangucup.org