Kalo dr saya pribadi mungkin yg salah dr pak JK seharusnya tidak menekankan
atau mengatakan yang tidak perlu, seperti:
"Bukan masalah dominasi kaum non muslim (kristen-katolik-hindu-budha).
Atau khususnya tionghoa (bukan jawa-batak-bali-Irian-Timor)."

Tapi bagaimana cara perekonomian Bangsa tidak bergantung dr perekonomian
Luar.
Seperti PRC saat ini. Tidak peduli dari suku ras n agama apa....

Apakah kebun kelapa sawit kita sudah menang dr Malaysia?
Apakah industri baja kita sudah lebih baik dr India?

Salam.

2010/8/31 <twa...@yahoo.com>

> Iya, tp bgmn dgn etnis Tionghoa yg muslim ? Apkah trmasuk apa yg
> dimaksudkan oleh Pak JK YTH ?
>
> Jelas apapun maksudny, sbg salah satu pemimpin bangsa yg majemuk ini, tdk
> seharusnya beliau berkata spt itu ?
>
> Siapa bilang bhw etnis tionghoa yg menguasai perekonomian bangsa ini ?
> Apakah ada data statistik yg akurat ?
>
> Kemudian apakh ada diskriminasi apabila etnis tionghoa ingin
> bekerja/berkarya dibidang 2 yg lain ? Mis dgn menggunakan persentase
> tertentu ?
> Sampai skrng sj klo mau masuk univ. Negeri, masih ada pembatasan persentase
> tertentu.
>
> Jelas2 itu cuma suatu bhn politik yg diangkat utk mengambil simpati
> golongan tertentu utk maksud tertentu.
> Namanya juga pengusaha plus politisi.
>
> Jd sy tdk setuju dgn pendapat suhu Chen Gui Xin.
>
> Salam. Tarto
>
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
> -----Original Message-----
> From: "ikkyosensei_ym" <ikkyosen...@gmail.com>
> Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Mon, 30 Aug 2010 20:25:20
> To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
> Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Pidato JK bernuansa dan menuju rasisme ==>
> Titik Lemah RI Bidang Ekonomi
>
> Maaf, saya masih belum paham dengan situasi pidatonya atau hati pak Kalla
> sesungguhnya.
>
> Tapi, kalau hanya mengacu pada kalimat berita di:
>
> http://www.antaranews.com/berita/1283010495/jk-titik-lemah-ri-bidang-ekonomi
>
> Sepertinya kalimat pak Jusuf Kalla yang ditunjuk sebagai rasis adalah:
> "... karena tidak banyak umat Islam yang menguasai persoalan terkait
> perekonomian ... Akibatnya, ... perekonomian Indonesia sampai sekarang masih
> didominasi oleh kaum non-Muslim terutama etnis Tionghoa (China)."
>
> Saya menangkapnya dari kalimat tersebut, pak Jusuf Kalla sedang berusaha
> menyadarkan serta menyemangati umat Islam untuk lebih mendalami bidang
> ekonomi. Dan, dia TIDAK sedang berkeberatan atau tidak suka, ketika
> perekonomian Indonesia didominasi oleh non-muslim terutama etnis Tionghoa
> (China).
>
> Saya pikir tidak masalah, seorang muslim menyemangati sesama muslim.
> Kebetulan saja yang dijadikan contoh non-muslim adalah etnis Tionghoa.
>
> Ataukah ada yang kurang dengan pemahaman saya atas situasi ceramah
> tersebut?
> Mohon diberi petunjuk agar lebih jelas.
>
> Namaste
>
> Chen Gui Xin
>
>
>
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, david_ap...@... wrote:
> >
> > (Ralat) maksudnya bukan "bercara", tapi "berbicara"
> >
> >
> > best regards,
> > Sent from BlackBerry® on 3
> >
> > -----Original Message-----
> > From: david_ap...@...
> > Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Date: Mon, 30 Aug 2010 12:09:02
> > To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
> > Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Pidato JK bernuansa dan menuju rasisme
> ==> Titik Lemah RI Bidang Ekonomi
> >
> > Sangat disayangkan sekali... Seseorang yg pernah menjabat jadi wakil
> presiden bisa bercara seperti ini, apalagi berbicara dihadapan mahasiswa,
> para pemuda generasi bangsa. Ckckck..... Mau dibawa kemana negeri ini? Kalau
> pemimpinnya saja seperti itu...
> > Sent from BlackBerry® on 3
> >
> > -----Original Message-----
> > From: "ChanCT" <sa...@...>
> > Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Date: Mon, 30 Aug 2010 20:02:26
> > To: GELORA_In<gelor...@yahoogroups.com>
> > Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Subject: [budaya_tionghua] Re: Pidato JK bernuansa dan menuju rasisme ==>
> Titik Lemah RI Bidang Ekonomi
> >
> > Saya teruskan pendapat beberapa sahabat yang dengan tegas mengkritik
> pernyataan mantan wk. Presiden Jusuf Kala didepan Universitas Muhammadiyah
> Malang, berbau rasis. Mantan Presiden Jusuf Kalla menyatakan bahwa titik
> lemah Indonesia saat ini adalah terletak di bidang ekonomi yang belum mampu
> menyejahterakan masyarakat secara luas dan merata. Katanya, "Berbagai bidang
> sudah terlayani dan terpenuhi dengan baik, seperti bidang kesehatan,
> pendidikan, politik. Namun, perekonomian kita masih sangat lemah, sehingga
> menjadi titik lemah negeri kita," Lebih lanjut tegas Jusuf Kalla,
>  "perekonomian Indonesia sampai sekarang masih didominasi oleh kaum
> non-Muslim terutama etnis Tionghoa (China)."
> >
> > Salam,
> > ChanCT
> >
> >
> >
> > ----- 原始郵件-----
> > 寄件者: Y.T.Taher
> > æ"¶ä»¶è€…: temu_er...@yahoogroups.com
> > 副本: arif.hars...@... ; Magili ; iwamardi
> > 傳�日期: 2010年8月30日 7:14
> > 主旨: Re: [temu_eropa] Re: Pidato JK bernuansa dan menuju rasisme ==>
> Titik Lemah RI Bidang Ekonomi
> >
> >
> > Siapa sih yang tidak tahu siapa JK itu? Waktu Suharto berkuasa, JK adalah
> Ketua Umum KAMI-Komando Aksi Mahasiswa Indonesia-Bagian Timur di Makassar.
> Kita semua tahu, KAMI adalah alat dan kepanjangan tangan dan pembela
> mati-matian fasis Suharto untuk membinasakan dan menjarah orang-orang
> progresip/kiri pengikut Bung Karno, termasuk teman-teman Tionghoa yang
>  hartanya dirampas atau dihancurkan, wanita dan gadis-gadisnya diperkosa dan
> para pemimpinnya dimasukkan penjara dan ada yang dibunuh. Ingat akan
> perlakuan mereka atas Ketua Baperki Siauw Giok Tjan, dan anggota/pimpinan
> Baperki lainnya di seluruh Indonesia.. "Jangan Sekali-kali Melupakan
> Sejarah!" Becik ketitik Olo ketoro!
> >
> > YTTaher.
> >
> >
> >   ----- Original Message -----
> >   From: arif harsana
> >   To: temu_er...@yahoogroups.com
> >   Sent: Monday, August 30, 2010 6:30 AM
> >   Subject: AW: [temu_eropa] Re: Pidato JK bernuansa dan menuju rasisme
> ==> Titik Lemah RI Bidang Ekonomi
> >
> >
> >   J. Fischer, bekas menteri luar negeri Jerman dan juga tokoh partai
> Hijau (Die Gruenen)
> >   pernah mengemukakan, bahwa dengan dibasminya kaum Jahudi di Jerman oleh
> Fasisme
> >   yang dikepalai Hitler, yang  ikut dirugikan justru bangsa Jerman
> sendiri. Sebab
> >   dengan terjadinya Holocaust itu, Jerman mengalami kemunduran besar
> dalam perkembangan
> >   masyarakatnya, karena hilangnya (dibunuhnya) sebagian besar putra-putri
> terbaiknya dibidang
> >   ilmu dan pengetahuan, juga dibidang seni sastra dan budaya pada
> umumnya.
> >   Menurut Fischer, orang Jahudi yang tinggal di Jerman sejak ratusan
> tahun telah
> >   memberikan  sumbangan besar sekali bagi tumbuh dan berkembangnya bangsa
> Jerman. Dunia
> >   mengenal tokoh-tokoh pemikir Jahudi seperti Einstein dibidang ilmu
> pengetahuan alam,
> >   seorang filosof besar Karl Max dan masih banyak lagi tokoh-tokoh besar
> dibidangnya
> >   masing-masing.
> >
> >   Indonesia mengalami nasib serupa dengan terjadinya Genosida '65
> terhadap semua
> >   elemen kiri yang anti kolonialisme dan imperialisme. Kudeta merangkak
> Suharto telah berhasil
> >   merestorasi penjajahan di Indnesia dengan gaya baru, model Orde Baru.
> >   Rasialisme pada dasarnya adalah anak kandung Fasisme.
> >   Dalam hubungannya dengan pidato JK itu, saya kira benar penilaian bung
> Iwamardi,
> >   bahwa pidatonya  itu berbau rasialis, maka perlu dikritik. Jangan
> sampai diulang
> >   kembali kesalahan masa lalu. Setiap sukubangsa di Tanah Air kita yang
> multiethnis dan
> >   multikultural itu memiliki keunggulannya masing-masing. Apabila
> keunggulan yang dimiliki oleh
> >   setiap komponen bangsa ini bisa dijalin dengan tali persahabatan dan
> semangat
> >   solidaritas yang baik, niscaya kebhinekaan bangsa kita bisa menjadi
> faktor positip utuk kemajuan
> >   bangsa.
> >   Karena itu, semangat dan jiwa Bhineka Tunggal Ika mesti dipelihara dari
> ancaman
> >   yang bisa meretakkan kohesi kehidupan bermasyarakat di Indonesia.
> >
> >   Salam,
> >
> >   Arif  H.
> >
> >________________________________
> >   Von: iwamardi <iwama...@...>
> >   An: temu_er...@yahoogroups.com
> >   Gesendet: Sonntag, den 29. August 2010, 15:29:36 Uhr
> >   Betreff: [temu_eropa] Re: Pidato JK bernuansa dan menuju rasisme ==>
> Titik Lemah
> >   RI Bidang Ekonomi
> >
> >
> >
> >   Komentar :
> >
> >   ** Titik lemah yang lebih pokok di Republik Indonesia dewasa ini adalah
> di
> >   bidang MORAL dan POLITIK !
> >   Bila moral rendah sudah menjadi patokan untuk hidup, maka semua bidang
> akan
> >   hancur.Bukan hanya ekonomi, tetapi politik, kebudayaan juga menyurut
> menjadi
> >   gembos .
> >
> >   Di Indonesia, si A, seorang yang berkendaraan Mercedes model paling
> baru,
> >   mempunyai rumah megah, bisa main golf dst., akan jauh dihargai dari
> pada
> >   seorang B, pejabat tinggi jujur yang rumahnya kecil, mobilnya umur 15
> tahun dan
> >   orangnya sederhana.
> >   Masyarakat tidak menggubris lagi, darimana si A bisa membeli rumah
> mewah, beli
> >   Mercedes dan bisa main golf ! Tidak mau tahu bahwa si A bisa begitu
> karena dia
> >   korupsi , menipu, mencuri kekayaan negara dan bermain KKN .
> >   Kebudayaan bejad ini yang sedang mencekam masyarakat Indonesia, adalah
> sumber
> >   dari keterbelakangan disegala bidang !
> >
> >   Si B dianggap masyarakat sebagai orang naiv, bodoh karena melawan arus.
> >   Inilah satu titik lemah di RI ini.
> >   Moral yang tidak patriotik, yang egois mementingkan diri,keluarga dan
> kroni
> >   inilah sumber pokok ke terjungkelnya Indonesia kejurang kenistaan
> sekarang ini.
> >
> >   Begitupun Politik Pemerintah , sangat menentukan kemajuan suatu bangsa.
> >   Politik yang dijalankan orba (salah satu pelakunya adalah JK !) adalah
> politik
> >   penjualan negara dan bangsa Indonesia dan pengabdian kepada modal
> internasional
> >   yang dipimpin USA, yang sejak orba berdiri sampai sekarang telah
> mengacak acak
> >   sumber alam dan lingkungan hidup Indonesia. Indonesia adalah negeri 1/2
> jajahan
> >   kaum modal multi nasional asing !
> >   Politik dan moral adalah saudara kembar , dimana politik rusak,
> moralpun bejad
> >   dan timabal balik juga, dimana moral bejad, politikpun akan rusak!
> >
> >   Politik pemerintah yang mengabdi 100% kepada modal asing dan perut
> sendiri
> >   inilah yang menyebabkan semuanya hancur, termasuk ekonomidan kebudayaan
> >   Indonesia, dan ini dimulai dengan lahirnya dan kemudian dikonsolidasi
> selama 32
> >   tahun oleh orba Suharto, dan diteruskan oleh rejim rejim reformasi
> sekarang
> >   ini.
> >
> >   ** Penganalisaan disalah satu bidang (dalam hal ini, oleh JK dibidang
> >   ekonomi)samasekali jangan dihubung-hubungkan kan dengan suku bangsa,
> agama , ras
> >   dan golongan (SARA) !
> >
> >   Tak bisa sebab kebobrokan ekonomi Indonesia dilemparkan kesalah satu
> suku atau
> >   golongan, tetapi sistem keseluruhanlah yang menjadi sebab, sistem
> politik yang
> >   ada dan moral yang diakibatkannya.
> >   Dijaman orba, tak bisa dikatakan hanya golongan Tionghoa atau hanya
> golongan
> >   "pribumi" yang "menikmati" keterbukaan ber KKN, segolongan kecil dari
> kedua
> >   duanya bekerja sama menggunakan kesempatan memperkaya diri de´ngan
> menggunakan
> >   fasilitas yang disediakan untuk menguras kekayaan alam kita sambil
> merusak
> >   keharmonisan lingkungan alam !
> >   Keluarga Cendana , para jendral pendiri orba bersama segolongan kecil
> pengusaha
> >   Tionghoa dan lain lainnya, telah dengan seenak jidatnya menguras dan
> menjual
> >   kekayaan alam Indonesia.
> >   Suharto bersama kroni kroninya dari ABRI bergandengan dengan Lim Siu
> Liong, Bob
> >   Hasan dll. dengan terang terangan telah mencuri kekayaan Indonesia yang
> >   menjadikan mereka konglomerat multi miliarder $ !
> >
> >   Sedangkan rakyat biasa tidak mampu menyekolahkan anak anaknya, juga
> sebagian
> >   besar suku Tionghoa mengalami penidasan politik rasisme orba Suharto !
> .
> >   Bahasa & tulisan Tionghoa dilarang, politik pemaksaan asilmilasi
> dijalankan.
> >   Berkali kali terjadi huru hara rasisme yang dikendalikan oleh
> pemerintah orba
> >   ini.
> >   Sejak pemerintahan Megawati dan Gus Dur, politik rasis orba ini sudah
> >   ditanggalkan , dan sekarang ada letupan api rasis yang dinyalakan Jusuf
> Kala,
> >   demi untuk mencapai tujuan politiknya , mencari simpati "pribumi" agar
> memilih
> >   partainya dalam pilkada pilkada sekarang ini dan pemilu 2014 karena
> menurunnya
> >   persentase Golkar! Hal ini harus kita waspadai !
> >   Tak mengherankan , karena Golkar adalah partai yang dilahirkan dan
> dibesarkan
> >   oleh orba , dan JK adalah salah satu architeknya.
> >   Titik lemah yang paling menonjol adalah bidang politik , ini yang harus
> >   dijebol,dirombak menjadi sistem politik baru yang patriotik dan memihak
> rakyat
> >   banyak , politik yang pada gilirannya akan menjebol sistem ekonomi yang
> penuh
> >   kurap dan penyakit kangker KKN dan membangun ekonomi baru yang mengabdi
> rakyat
> >   banyak !
> >
> >   Berchotbach merubah ekonomi dengan cara menyinggung SARA sebagai sebab
> adalah
> >   propaganda manuver pembelokan , propaganda kosong , peletus
> ressentiment
> >   (resentment) dan pikiran rasis dari JK untuk tetap melindungi politik
> jual
> >   negara kepada kaum neoliberal saja !
> >
> >   iwa
> >
> >________________________________
> >   From: GELORA45 <sa...@...>
> >   To: GELORA_In <gelor...@yahoogroups.com>
> >   Sent: Sun, August 29, 2010 4:43:47 AM
> >   Subject: [GELORA45] JK: Titik Lemah RI Bidang Ekonomi
> >
> >   
> >
> >   JK: Titik Lemah RI Bidang Ekonomi
> >   Sabtu, 28 Agustus 2010 22:48 WIB | Ekonomi & Bisnis | Makro | Dibaca
> 898 kali
> >   Malang (ANTARA News) - Mantan Presiden Jusuf Kalla menyatakan bahwa
> titik lemah
> >   Indonesia saat ini adalah terletak di bidang ekonomi yang belum mampu
> >   menyejahterakan masyarakat secara luas dan merata.
> >
> >   "Berbagai bidang sudah terlayani dan terpenuhi dengan baik, seperti
> bidang
> >   kesehatan, pendidikan, politik. Namun, perekonomian kita masih sangat
> lemah,
> >   sehingga menjadi titik lemah negeri kita," tegas Jusuf Kalla ketika
> menjadi
> >   pembicara dalam "Kajian Ramadan" di Universitas Muhammadiyah Malang
> (UMM),
> >   Sabtu malam.
> >
> >   Menurut Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) itu, hal tersebut bisa
> terjadi
> >   karena tidak banyak umat Islam yang menguasai persoalan terkait
> perekonomian.
> >
> >   Akibatnya, tegas Jufuf Kalla, perekonomian Indonesia sampai sekarang
> masih
> >   didominasi oleh kaum non-Muslim terutama etnis Tionghoa (China).
> >
> >   Selain yang menguasai bidang ekonomi sangat rendah, katanya, masyarakat
> >   Indonesia pada umumnya lebih memilih menjadi pegawai negeri sipil (PNS)
> atau
> >   profesi lainnya ketimbang menjadi pengusaha.
> >
> >   Oleh karena itu, lanjutnya, umat Islam dan masyarakat Indonesia harus
> mulai
> >   bangkit menggali semua potensi ekonominya, sebab potensi ekonomi ini
> merupakan
> >   suatu kemutlakan yang harus dilakukan.
> >
> >   Ia mengibaratkan bahwa memulai usaha seperti renang. Dimana untuk mahir
> >   berenang harus belajar, demikian juga dengan usaha yang harus dimulai,
> tanpa
> >   ada niat memulai pasti tidak akan pernah bisa menjadi pengusaha.
> >
> >   "Kalau kita tidak belajar dulu secara teori dan dipraktikkan menjadi
> seorang
> >   pengusaha, kita tidak akan pernah bisa menjadi pengusaha termasuk
> pengusaha
> >   dalam bidang perdagangan," ujarnya menambahkan.
> >
> >   Ia mengatakan, rasulallah dulu seorang pedagang, bahkan masuknya Islam
> ke
> >   Indonesia juga melalui perdagangan, kenapa pondasi yang sudah ada itu
> tidak
> >   dikembangkan lagi untuk menjadi lembaga atau negara yang mandiri.
> >
> >   Senada dengan Jusuf Kalla, mantan Mendiknas yang juga sesepuh
> Muhammadiyah Prof
> >   A Malik Fajar mengatakan, menggerakkan perekonomian harus dimulai
> dengan niat.
> >
> >   "Niat dan memulai berwira usaha itu memang sulit, tapi memulai itu
> sudah
> >   menjadi modal berharga dan menjadi pondasi yang kuat bagi berkembangnya
> >   perekonomian yang pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan
> masyarakat
> >   secara luas," tegasnya.
> >   (E009/Z002)
> >
> >   [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> >   [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> >
> >
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> >
> >
> > ------------------------------------
> >
> > Yahoo! Groups Links
> >
>
>
>
>
> ------------------------------------
>
> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
>
> .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.
>
> .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
>
> .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
> ------------------------------------
>
> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
>
> .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.
>
> .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
>
> .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>

Kirim email ke