saya lebih tertarik menanggapi tulisan arif harsana di bawah dan dibawah
tulisan forward

praktik anti yahudi hitler sudah di mulai dari awal karir dia di politik
, dan menjelma menjadi ketetapan hukum (Nurenberg Law)saat Hitler
mencapai kekuasaan . Dampak langsung atau tidak langsung adalah amerika
kebanjiran talenta.

dengan demikian , Hitler menutup pintu bagi keunggulan supremasi Jerman
di bidang science sejak awal abad 20 sampai nurenberg law (1935) . Dari
tahun 1901-1934 (hitler berkuasa penuh pasca hidenburg)
Jerman mendominasi peraihan hadiah nobel . 31 jerman dibandingkan 6
american )

"If the dismissal of Jewish scientists means the annihilation of
contemporary German science, then we shall do without science for a few
years!" Adolf Hitler

Setelah terjadi eksodus besar2an , beberapa dari mereka , dikabarkan 9
mantan pengungsi , meraih hadiah nobel . Dampak jangka panjang ,
kemajuan pesat teknologi Amerika , terutama teknologi perang ,
perlombaan senjata saat perang dunia II . Sampai perlombaan bom atom

Berkaitan permasalahan dengan Indonesia , sudah sepatutnya belajar dari
sejarah . Putra-putra terbaik bangsa harus di berikan apresiasi yang
layak sehingga mereka bangga dan rela berkarya bagi bangsanya. terlepas
dari prasangka etnis dan agama , baik dari kaum pengusaha , pemimpin ,
atlet , pelajar hingga presiden  harus terlepas dari dikotomi jawa -
luar jawa , tionghoa - bukan tionghoa , muslim - non muslim , dan
seterusnya.

Dibutuhkan pemimpin berkualitas negarawan , yang tidak mengucapkan
sembarangan jargon populer ,memilah-milah keutuhan bangsa kedalam
dikotomi-dikotomi , mencari kambing hitam ,  untuk kepentingan jangka
pendek . Akan lebih praktis menjadikan musuh external atau musuh bersama
(misalkan malaysia) untuk membangkitkan motivasi untuk bangkit dari
sindrom inferior 7 inchi dibawah tanah , jika itu di perlukan.

Jangan sampai karena tindak tanduk suatu hegemoni , suatu raksasa ,
adidaya , dan keterpurukan bangsa , kita mengulangi suatu budaya
primitif untuk mencari kambing hitam , untuk di korbankan di altar ,
untuk meredakan kemarahan dewata. Persis ketika Hitler menjadikan yahudi
sebagai kambing hitam keterpurukan Jerman pasca Versailles


dada-shinmen takezo



> > >
> > > -----Original Message-----
> > > From: "ChanCT" SADAR@
> > > Sender:
budaya_tionghua@yahoogroups.com<budaya_tionghua%40yahoogroups.com>
> > > Date: Mon, 30 Aug 2010 20:02:26

> > >
> > >
> > >
> > > ----- 原始éÆ'µä»¶-----
> > > 寄件者: Y.T.Taher
> > > æ"¶ä»¶è€…: temu_er...@yahoogroups.com
<temu_eropa%40yahoogroups.com>
> > > 副æÅ"¬: arif.harsana@ ; Magili ; iwamardi
> > > 傳é€&#65533;æâ€"¥æÅ"Ÿ:
2010å¹´8æÅ"ˆ30æâ€"Â¥ 7:14
> > > 主æâ€"¨: Re: [temu_eropa] Re: Pidato JK bernuansa dan
menuju rasisme ==>
> > Titik Lemah RI Bidang Ekonomi
> >

> > >
> > >
> > > ----- Original Message -----
> > > From: arif harsana
> > > To: temu_er...@yahoogroups.com <temu_eropa%40yahoogroups.com>
> > > Sent: Monday, August 30, 2010 6:30 AM
> > > Subject: AW: [temu_eropa] Re: Pidato JK bernuansa dan menuju
rasisme ==>
> > Titik Lemah RI Bidang Ekonomi
> > >
> > >
> > > J. Fischer, bekas menteri luar negeri Jerman dan juga tokoh partai
Hijau
> > (Die Gruenen)
> > > pernah mengemukakan, bahwa dengan dibasminya kaum Jahudi di Jerman
oleh
> > Fasisme
> > > yang dikepalai Hitler, yang ikut dirugikan justru bangsa Jerman
sendiri.
> > Sebab
> > > dengan terjadinya Holocaust itu, Jerman mengalami kemunduran besar
dalam
> > perkembangan
> > > masyarakatnya, karena hilangnya (dibunuhnya) sebagian besar
putra-putri
> > terbaiknya dibidang
> > > ilmu dan pengetahuan, juga dibidang seni sastra dan budaya pada
umumnya.
> > > Menurut Fischer, orang Jahudi yang tinggal di Jerman sejak ratusan
tahun
> > telah
> > > memberikan sumbangan besar sekali bagi tumbuh dan berkembangnya
bangsa
> > Jerman. Dunia
> > > mengenal tokoh-tokoh pemikir Jahudi seperti Einstein dibidang ilmu
> > pengetahuan alam,
> > > seorang filosof besar Karl Max dan masih banyak lagi tokoh-tokoh
besar
> > dibidangnya
> > > masing-masing.
> > >
> > > Indonesia mengalami nasib serupa dengan terjadinya Genosida '65
terhadap
> > semua
> > > elemen kiri yang anti kolonialisme dan imperialisme. Kudeta
merangkak
> > Suharto telah berhasil
> > > merestorasi penjajahan di Indnesia dengan gaya baru, model Orde
Baru.
> > > Rasialisme pada dasarnya adalah anak kandung Fasisme.
> > > Dalam hubungannya dengan pidato JK itu, saya kira benar penilaian
bung
> > Iwamardi,
> > > bahwa pidatonya itu berbau rasialis, maka perlu dikritik. Jangan
sampai
> > diulang
> > > kembali kesalahan masa lalu. Setiap sukubangsa di Tanah Air kita
yang
> > multiethnis dan
> > > multikultural itu memiliki keunggulannya masing-masing. Apabila
> > keunggulan yang dimiliki oleh
> > > setiap komponen bangsa ini bisa dijalin dengan tali persahabatan
dan
> > semangat
> > > solidaritas yang baik, niscaya kebhinekaan bangsa kita bisa
menjadi
> > faktor positip utuk kemajuan
> > > bangsa.
> > > Karena itu, semangat dan jiwa Bhineka Tunggal Ika mesti dipelihara
dari
> > ancaman
> > > yang bisa meretakkan kohesi kehidupan bermasyarakat di Indonesia.
> > >
> > > Salam,
> > >
> > > Arif H.
> > >
> > > ________________________________
> > > Von: iwamardi iwamardi@
> >
> > > An: temu_er...@yahoogroups.com <temu_eropa%40yahoogroups.com>
> > > Gesendet: Sonntag, den 29. August 2010, 15:29:36 Uhr
> > > Betreff: [temu_eropa] Re: Pidato JK bernuansa dan menuju rasisme
==>
> > Titik Lemah
> > > RI Bidang Ekonomi
> > >
> > >
> > >
> > > Komentar :
> > >
> > > ** Titik lemah yang lebih pokok di Republik Indonesia dewasa ini
adalah
> > di
> > > bidang MORAL dan POLITIK !
> > > Bila moral rendah sudah menjadi patokan untuk hidup, maka semua
bidang
> > akan
> > > hancur.Bukan hanya ekonomi, tetapi politik, kebudayaan juga
menyurut
> > menjadi
> > > gembos .
> > >
> > > Di Indonesia, si A, seorang yang berkendaraan Mercedes model
paling baru,
> >
> > > mempunyai rumah megah, bisa main golf dst., akan jauh dihargai
dari pada
> > > seorang B, pejabat tinggi jujur yang rumahnya kecil, mobilnya umur
15
> > tahun dan
> > > orangnya sederhana.
> > > Masyarakat tidak menggubris lagi, darimana si A bisa membeli rumah
mewah,
> > beli
> > > Mercedes dan bisa main golf ! Tidak mau tahu bahwa si A bisa
begitu
> > karena dia
> > > korupsi , menipu, mencuri kekayaan negara dan bermain KKN .
> > > Kebudayaan bejad ini yang sedang mencekam masyarakat Indonesia,
adalah
> > sumber
> > > dari keterbelakangan disegala bidang !
> > >
> > > Si B dianggap masyarakat sebagai orang naiv, bodoh karena melawan
arus.
> > > Inilah satu titik lemah di RI ini.
> > > Moral yang tidak patriotik, yang egois mementingkan diri,keluarga
dan
> > kroni
> > > inilah sumber pokok ke terjungkelnya Indonesia kejurang kenistaan
> > sekarang ini.
> > >
> > > Begitupun Politik Pemerintah , sangat menentukan kemajuan suatu
bangsa.
> > > Politik yang dijalankan orba (salah satu pelakunya adalah JK !)
adalah
> > politik
> > > penjualan negara dan bangsa Indonesia dan pengabdian kepada modal
> > internasional
> > > yang dipimpin USA, yang sejak orba berdiri sampai sekarang telah
mengacak
> > acak
> > > sumber alam dan lingkungan hidup Indonesia. Indonesia adalah
negeri 1/2
> > jajahan
> > > kaum modal multi nasional asing !
> > > Politik dan moral adalah saudara kembar , dimana politik rusak,
moralpun
> > bejad
> > > dan timabal balik juga, dimana moral bejad, politikpun akan rusak!
> > >
> > > Politik pemerintah yang mengabdi 100% kepada modal asing dan perut
> > sendiri
> > > inilah yang menyebabkan semuanya hancur, termasuk ekonomidan
kebudayaan
> > > Indonesia, dan ini dimulai dengan lahirnya dan kemudian
dikonsolidasi
> > selama 32
> > > tahun oleh orba Suharto, dan diteruskan oleh rejim rejim reformasi
> > sekarang
> > > ini.
> > >
> > > ** Penganalisaan disalah satu bidang (dalam hal ini, oleh JK
dibidang
> > > ekonomi)samasekali jangan dihubung-hubungkan kan dengan suku
bangsa,
> > agama , ras
> > > dan golongan (SARA) !
> > >
> > > Tak bisa sebab kebobrokan ekonomi Indonesia dilemparkan kesalah
satu suku
> > atau
> > > golongan, tetapi sistem keseluruhanlah yang menjadi sebab, sistem
politik
> > yang
> > > ada dan moral yang diakibatkannya.
> > > Dijaman orba, tak bisa dikatakan hanya golongan Tionghoa atau
hanya
> > golongan
> > > "pribumi" yang "menikmati" keterbukaan ber KKN, segolongan kecil
dari
> > kedua
> > > duanya bekerja sama menggunakan kesempatan memperkaya diri
de´ngan
> > menggunakan
> > > fasilitas yang disediakan untuk menguras kekayaan alam kita sambil
> > merusak
> > > keharmonisan lingkungan alam !
> > > Keluarga Cendana , para jendral pendiri orba bersama segolongan
kecil
> > pengusaha
> > > Tionghoa dan lain lainnya, telah dengan seenak jidatnya menguras
dan
> > menjual
> > > kekayaan alam Indonesia.
> > > Suharto bersama kroni kroninya dari ABRI bergandengan dengan Lim
Siu
> > Liong, Bob
> > > Hasan dll. dengan terang terangan telah mencuri kekayaan Indonesia
yang
> > > menjadikan mereka konglomerat multi miliarder $ !
> > >
> > > Sedangkan rakyat biasa tidak mampu menyekolahkan anak anaknya,
juga
> > sebagian
> > > besar suku Tionghoa mengalami penidasan politik rasisme orba
Suharto ! .
> > > Bahasa & tulisan Tionghoa dilarang, politik pemaksaan asilmilasi
> > dijalankan.
> > > Berkali kali terjadi huru hara rasisme yang dikendalikan oleh
pemerintah
> > orba
> > > ini.
> > > Sejak pemerintahan Megawati dan Gus Dur, politik rasis orba ini
sudah
> > > ditanggalkan , dan sekarang ada letupan api rasis yang dinyalakan
Jusuf
> > Kala,
> > > demi untuk mencapai tujuan politiknya , mencari simpati "pribumi"
agar
> > memilih
> > > partainya dalam pilkada pilkada sekarang ini dan pemilu 2014
karena
> > menurunnya
> > > persentase Golkar! Hal ini harus kita waspadai !
> > > Tak mengherankan , karena Golkar adalah partai yang dilahirkan dan
> > dibesarkan
> > > oleh orba , dan JK adalah salah satu architeknya.
> > > Titik lemah yang paling menonjol adalah bidang politik , ini yang
harus
> > > dijebol,dirombak menjadi sistem politik baru yang patriotik dan
memihak
> > rakyat
> > > banyak , politik yang pada gilirannya akan menjebol sistem ekonomi
yang
> > penuh
> > > kurap dan penyakit kangker KKN dan membangun ekonomi baru yang
mengabdi
> > rakyat
> > > banyak !
> > >
> > > Berchotbach merubah ekonomi dengan cara menyinggung SARA sebagai
sebab
> > adalah
> > > propaganda manuver pembelokan , propaganda kosong , peletus
ressentiment
> > > (resentment) dan pikiran rasis dari JK untuk tetap melindungi
politik
> > jual
> > > negara kepada kaum neoliberal saja !
> > >
> > > iwa
> > >
> > > ________________________________
> > > From: GELORA45 SADAR@
> >
> > > To: GELORA_In gelor...@yahoogroups.com
<GELORA45%40yahoogroups.com>>
> > > Sent: Sun, August 29, 2010 4:43:47 AM
> > > Subject: [GELORA45] JK: Titik Lemah RI Bidang Ekonomi
> > >
> > > 
> > >
> > > JK: Titik Lemah RI Bidang Ekonomi
> > > Sabtu, 28 Agustus 2010 22:48 WIB | Ekonomi & Bisnis | Makro |
Dibaca 898
> > kali
> > > Malang (ANTARA News) - Mantan Presiden Jusuf Kalla menyatakan
bahwa titik
> > lemah
> > > Indonesia saat ini adalah terletak di bidang ekonomi yang belum
mampu
> > > menyejahterakan masyarakat secara luas dan merata.
> > >
> > > "Berbagai bidang sudah terlayani dan terpenuhi dengan baik,
seperti
> > bidang
> > > kesehatan, pendidikan, politik. Namun, perekonomian kita masih
sangat
> > lemah,
> > > sehingga menjadi titik lemah negeri kita," tegas Jusuf Kalla
ketika
> > menjadi
> > > pembicara dalam "Kajian Ramadan" di Universitas Muhammadiyah
Malang
> > (UMM),
> > > Sabtu malam.
> > >
> > > Menurut Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) itu, hal tersebut bisa
terjadi
> >
> > > karena tidak banyak umat Islam yang menguasai persoalan terkait
> > perekonomian.
> > >
> > > Akibatnya, tegas Jufuf Kalla, perekonomian Indonesia sampai
sekarang
> > masih
> > > didominasi oleh kaum non-Muslim terutama etnis Tionghoa (China).
> > >
> > > Selain yang menguasai bidang ekonomi sangat rendah, katanya,
masyarakat
> > > Indonesia pada umumnya lebih memilih menjadi pegawai negeri sipil
(PNS)
> > atau
> > > profesi lainnya ketimbang menjadi pengusaha.
> > >
> > > Oleh karena itu, lanjutnya, umat Islam dan masyarakat Indonesia
harus
> > mulai
> > > bangkit menggali semua potensi ekonominya, sebab potensi ekonomi
ini
> > merupakan
> > > suatu kemutlakan yang harus dilakukan.
> > >
> > > Ia mengibaratkan bahwa memulai usaha seperti renang. Dimana untuk
mahir
> > > berenang harus belajar, demikian juga dengan usaha yang harus
dimulai,
> > tanpa
> > > ada niat memulai pasti tidak akan pernah bisa menjadi pengusaha.
> > >
> > > "Kalau kita tidak belajar dulu secara teori dan dipraktikkan
menjadi
> > seorang
> > > pengusaha, kita tidak akan pernah bisa menjadi pengusaha termasuk
> > pengusaha
> > > dalam bidang perdagangan," ujarnya menambahkan.
> > >
> > > Ia mengatakan, rasulallah dulu seorang pedagang, bahkan masuknya
Islam ke
> >
> > > Indonesia juga melalui perdagangan, kenapa pondasi yang sudah ada
itu
> > tidak
> > > dikembangkan lagi untuk menjadi lembaga atau negara yang mandiri.
> > >
> > > Senada dengan Jusuf Kalla, mantan Mendiknas yang juga sesepuh
> > Muhammadiyah Prof
> > > A Malik Fajar mengatakan, menggerakkan perekonomian harus dimulai
dengan
> > niat.
> > >
> > > "Niat dan memulai berwira usaha itu memang sulit, tapi memulai itu
sudah
> > > menjadi modal berharga dan menjadi pondasi yang kuat bagi
berkembangnya
> > > perekonomian yang pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan
> > masyarakat
> > > secara luas," tegasnya.
> > > (E009/Z002)
> > >
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> > >
> > >
> > > ------------------------------------
> > >
> > > Yahoo! Groups Links
> > >
> >
> >
> >
>

Kirim email ke