hihihihi...... ada juga akhirnya ada yang tulis kek gini juga, double thumps up 
for u bang agung. 


sebenernya model bisnisman kek jk ini yang harus di berantas menguasai ekonomi 
di bagian timur secara monopoli, dia beraninya koar2 di depan orang rame soal 
ekonomi yang bersifat kerakyatan ?
apalagi bawa2 rasial segala, wong orang di partai dia sendiri az jegal dia 
karena "ketamakan" dia saat menjadi wakil presiden yang juga ingin menjadi 
ketua 
umum partai.

whatever omongan orang politik ga usa di percaya , awalnya idealis ujung2nya 
liat duit gede juga diam :D



from: "agoeng_...@yahoo.com" <agoeng_...@yahoo.com>
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tue, August 31, 2010 10:36:10 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Pidato JK bernuansa dan menuju rasisme ==> 
Titik Lemah RI Bidang Ekonomi

  
Ah jgn terlalu berburuk sangka lah, JK cuma lupa kalo perusahaan keluarganya 
itu 
raja indo bag tengah n timur dengan berbagai macam monopoli yg dia punya. 

________________________________

From:  csea...@yahoo.com 
Sender:  budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Date: Tue, 31 Aug 2010 02:06:38 +0000
To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
ReplyTo:  budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Pidato JK bernuansa dan menuju rasisme ==> 
Titik Lemah RI Bidang Ekonomi
  
Saya setuju dengan anda, tidaklah perlu berpikiran negatif dengan mengatakan 
pidato Jusuf Kalla bernada rasis.....
Di Indonesia, mayoritas WNnya adalah muslim, seandainya mereka adalah pemain2 
ekonomi  yg handal, saya juga bisa membayangkan Indonesia akan maju...ada kan 
yg 
etnis tionghoa tapi muslim??
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
________________________________

From:  "ikkyosensei_ym" <ikkyosen...@gmail.com> 
Sender:  budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Date: Mon, 30 Aug 2010 20:25:20 -0000
To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
ReplyTo:  budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Subject: [budaya_tionghua] Re: Pidato JK bernuansa dan menuju rasisme ==> Titik 
Lemah RI Bidang Ekonomi
  
Maaf, saya masih belum paham dengan situasi pidatonya atau hati pak Kalla 
sesungguhnya.

Tapi, kalau hanya mengacu pada kalimat berita di:
http://www.antaranews.com/berita/1283010495/jk-titik-lemah-ri-bidang-ekonomi

Sepertinya kalimat pak Jusuf Kalla yang ditunjuk sebagai rasis adalah: 
"... karena tidak banyak umat Islam yang menguasai persoalan terkait 
perekonomian ... Akibatnya, ... perekonomian Indonesia sampai sekarang masih 
didominasi oleh kaum non-Muslim terutama etnis Tionghoa (China)."

Saya menangkapnya dari kalimat tersebut, pak Jusuf Kalla sedang berusaha 
menyadarkan serta menyemangati umat Islam untuk lebih mendalami bidang ekonomi. 
Dan, dia TIDAK sedang berkeberatan atau tidak suka, ketika perekonomian 
Indonesia didominasi oleh non-muslim terutama etnis Tionghoa (China).

Saya pikir tidak masalah, seorang muslim menyemangati sesama muslim. Kebetulan 
saja yang dijadikan contoh non-muslim adalah etnis Tionghoa.

Ataukah ada yang kurang dengan pemahaman saya atas situasi ceramah tersebut? 
Mohon diberi petunjuk agar lebih jelas.

Namaste

Chen Gui Xin

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, david_ap...@... wrote:
>
> (Ralat) maksudnya bukan "bercara", tapi "berbicara"
> 
> 
> best regards, 
> Sent from BlackBerry® on 3
> 
> -----Original Message-----
> From: david_ap...@...
> Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Mon, 30 Aug 2010 12:09:02 
> To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
> Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Pidato JK bernuansa dan menuju rasisme ==> 
>Titik Lemah RI Bidang Ekonomi
> 
> Sangat disayangkan sekali... Seseorang yg pernah menjabat jadi wakil presiden 
>bisa bercara seperti ini, apalagi berbicara dihadapan mahasiswa, para pemuda 
>generasi bangsa. Ckckck..... Mau dibawa kemana negeri ini? Kalau pemimpinnya 
>saja seperti itu... 
>
> Sent from BlackBerry® on 3
> 
> -----Original Message-----
> From: "ChanCT" <sa...@...>
> Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Mon, 30 Aug 2010 20:02:26 
> To: GELORA_In<gelor...@yahoogroups.com>
> Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Pidato JK bernuansa dan menuju rasisme ==> 
> Titik 
>Lemah RI Bidang Ekonomi
> 
> Saya teruskan pendapat beberapa sahabat yang dengan tegas mengkritik 
> pernyataan 
>mantan wk. Presiden Jusuf Kala didepan Universitas Muhammadiyah Malang, berbau 
>rasis. Mantan Presiden Jusuf Kalla menyatakan bahwa titik lemah Indonesia saat 
>ini adalah terletak di bidang ekonomi yang belum mampu menyejahterakan 
>masyarakat secara luas dan merata. Katanya, "Berbagai bidang sudah terlayani 
>dan 
>terpenuhi dengan baik, seperti bidang kesehatan, pendidikan, politik. Namun, 
>perekonomian kita masih sangat lemah, sehingga menjadi titik lemah negeri 
>kita," 
>Lebih lanjut tegas Jusuf Kalla,  "perekonomian Indonesia sampai sekarang masih 
>didominasi oleh kaum non-Muslim terutama etnis Tionghoa (China)."
> 
> Salam,
> ChanCT
> 
> 
> 
> ----- 原始郵件----- 
> 寄件者: Y.T.Taher 
> æ"¶ä»¶è€…: temu_er...@yahoogroups.com 
> 副本: arif.hars...@... ; Magili ; iwamardi 
> 傳é€&#65533;日期: 2010å¹´8月30æ—¥ 7:14
> 主旨: Re: [temu_eropa] Re: Pidato JK bernuansa dan menuju rasisme ==> Titik 
>Lemah RI Bidang Ekonomi
> 
> 
> Siapa sih yang tidak tahu siapa JK itu? Waktu Suharto berkuasa, JK adalah 
> Ketua 
>Umum KAMI-Komando Aksi Mahasiswa Indonesia-Bagian Timur di Makassar. Kita 
>semua 
>tahu, KAMI adalah alat dan kepanjangan tangan dan pembela mati-matian fasis 
>Suharto untuk membinasakan dan menjarah orang-orang progresip/kiri pengikut 
>Bung 
>Karno, termasuk teman-teman Tionghoa yang  hartanya dirampas atau dihancurkan, 
>wanita dan gadis-gadisnya diperkosa dan para pemimpinnya dimasukkan penjara 
>dan 
>ada yang dibunuh. Ingat akan perlakuan mereka atas Ketua Baperki Siauw Giok 
>Tjan, dan anggota/pimpinan Baperki lainnya di seluruh Indonesia.. "Jangan 
>Sekali-kali Melupakan Sejarah!" Becik ketitik Olo ketoro!
> 
> YTTaher.
> 
> 
>   ----- Original Message ----- 
>   From: arif harsana 
>   To: temu_er...@yahoogroups.com 
>   Sent: Monday, August 30, 2010 6:30 AM
>   Subject: AW: [temu_eropa] Re: Pidato JK bernuansa dan menuju rasisme ==> 
>Titik Lemah RI Bidang Ekonomi
> 
> 
>   J. Fischer, bekas menteri luar negeri Jerman dan juga tokoh partai Hijau 
> (Die 
>Gruenen)
>   pernah mengemukakan, bahwa dengan dibasminya kaum Jahudi di Jerman oleh 
>Fasisme
>   yang dikepalai Hitler, yang  ikut dirugikan justru bangsa Jerman sendiri. 
>Sebab 
>
>   dengan terjadinya Holocaust itu, Jerman mengalami kemunduran besar dalam 
>perkembangan 
>
>   masyarakatnya, karena hilangnya (dibunuhnya) sebagian besar putra-putri 
>terbaiknya dibidang 
>
>   ilmu dan pengetahuan, juga dibidang seni sastra dan budaya pada umumnya. 
>   Menurut Fischer, orang Jahudi yang tinggal di Jerman sejak ratusan tahun 
>telah 
>
>   memberikan  sumbangan besar sekali bagi tumbuh dan berkembangnya bangsa 
>Jerman. Dunia 
>
>   mengenal tokoh-tokoh pemikir Jahudi seperti Einstein dibidang ilmu 
>pengetahuan alam, 
>
>   seorang filosof besar Karl Max dan masih banyak lagi tokoh-tokoh besar 
>dibidangnya 
>
>   masing-masing.
> 
>   Indonesia mengalami nasib serupa dengan terjadinya Genosida '65 terhadap 
>semua 
>
>   elemen kiri yang anti kolonialisme dan imperialisme. Kudeta merangkak 
> Suharto 
>telah berhasil 
>
>   merestorasi penjajahan di Indnesia dengan gaya baru, model Orde Baru.
>   Rasialisme pada dasarnya adalah anak kandung Fasisme. 
>   Dalam hubungannya dengan pidato JK itu, saya kira benar penilaian bung 
>Iwamardi,
>   bahwa pidatonya  itu berbau rasialis, maka perlu dikritik. Jangan sampai 
>diulang 
>
>   kembali kesalahan masa lalu. Setiap sukubangsa di Tanah Air kita yang 
>multiethnis dan 
>
>   multikultural itu memiliki keunggulannya masing-masing. Apabila keunggulan 
>yang dimiliki oleh 
>
>   setiap komponen bangsa ini bisa dijalin dengan tali persahabatan dan 
> semangat 
>
>   solidaritas yang baik, niscaya kebhinekaan bangsa kita bisa menjadi faktor 
>positip utuk kemajuan 
>
>   bangsa.
>   Karena itu, semangat dan jiwa Bhineka Tunggal Ika mesti dipelihara dari 
>ancaman
>   yang bisa meretakkan kohesi kehidupan bermasyarakat di Indonesia.
> 
>   Salam,
> 
>   Arif  H.
> 
>________________________________
>   Von: iwamardi <iwama...@...>
>   An: temu_er...@yahoogroups.com
>   Gesendet: Sonntag, den 29. August 2010, 15:29:36 Uhr
>   Betreff: [temu_eropa] Re: Pidato JK bernuansa dan menuju rasisme ==> Titik 
>Lemah 
>
>   RI Bidang Ekonomi
> 
> 
> 
>   Komentar :
> 
>   ** Titik lemah yang lebih pokok di Republik Indonesia dewasa ini adalah di 
>   bidang MORAL dan POLITIK !
>   Bila moral rendah sudah menjadi patokan untuk hidup, maka semua bidang akan 
>   hancur.Bukan hanya ekonomi, tetapi politik, kebudayaan juga menyurut 
> menjadi 

>   gembos .
> 
>   Di Indonesia, si A, seorang yang berkendaraan Mercedes model paling baru, 
>   mempunyai rumah megah, bisa main golf dst., akan jauh dihargai dari pada 
>   seorang B, pejabat tinggi jujur yang rumahnya kecil, mobilnya umur 15 tahun 
>dan 
>
>   orangnya sederhana.
>   Masyarakat tidak menggubris lagi, darimana si A bisa membeli rumah mewah, 
>beli 
>
>   Mercedes dan bisa main golf ! Tidak mau tahu bahwa si A bisa begitu karena 
>dia 
>
>   korupsi , menipu, mencuri kekayaan negara dan bermain KKN .
>   Kebudayaan bejad ini yang sedang mencekam masyarakat Indonesia, adalah 
> sumber 
>
>   dari keterbelakangan disegala bidang ! 
> 
>   Si B dianggap masyarakat sebagai orang naiv, bodoh karena melawan arus.
>   Inilah satu titik lemah di RI ini.
>   Moral yang tidak patriotik, yang egois mementingkan diri,keluarga dan kroni 
>   inilah sumber pokok ke terjungkelnya Indonesia kejurang kenistaan sekarang 
>ini. 
>
> 
>   Begitupun Politik Pemerintah , sangat menentukan kemajuan suatu bangsa. 
>   Politik yang dijalankan orba (salah satu pelakunya adalah JK !) adalah 
>politik 
>
>   penjualan negara dan bangsa Indonesia dan pengabdian kepada modal 
>internasional 
>
>   yang dipimpin USA, yang sejak orba berdiri sampai sekarang telah mengacak 
>acak 
>
>   sumber alam dan lingkungan hidup Indonesia. Indonesia adalah negeri 1/2 
>jajahan 
>
>   kaum modal multi nasional asing !
>   Politik dan moral adalah saudara kembar , dimana politik rusak, moralpun 
>bejad 
>
>   dan timabal balik juga, dimana moral bejad, politikpun akan rusak!
> 
>   Politik pemerintah yang mengabdi 100% kepada modal asing dan perut sendiri 
>   inilah yang menyebabkan semuanya hancur, termasuk ekonomidan kebudayaan 
>   Indonesia, dan ini dimulai dengan lahirnya dan kemudian dikonsolidasi 
> selama 
>32 
>
>   tahun oleh orba Suharto, dan diteruskan oleh rejim rejim reformasi sekarang 
>   ini.
> 
>   ** Penganalisaan disalah satu bidang (dalam hal ini, oleh JK dibidang 
>   ekonomi)samasekali jangan dihubung-hubungkan kan dengan suku bangsa, agama 
> , 
>ras 
>
>   dan golongan (SARA) ! 
> 
>   Tak bisa sebab kebobrokan ekonomi Indonesia dilemparkan kesalah satu suku 
>atau 
>
>   golongan, tetapi sistem keseluruhanlah yang menjadi sebab, sistem politik 
>yang 
>
>   ada dan moral yang diakibatkannya.
>   Dijaman orba, tak bisa dikatakan hanya golongan Tionghoa atau hanya 
> golongan 

>   "pribumi" yang "menikmati" keterbukaan ber KKN, segolongan kecil dari kedua 
>   duanya bekerja sama menggunakan kesempatan memperkaya diri de´ngan 
>menggunakan 
>
>   fasilitas yang disediakan untuk menguras kekayaan alam kita sambil merusak 
>   keharmonisan lingkungan alam !
>   Keluarga Cendana , para jendral pendiri orba bersama segolongan kecil 
>pengusaha 
>
>   Tionghoa dan lain lainnya, telah dengan seenak jidatnya menguras dan 
> menjual 

>   kekayaan alam Indonesia.
>   Suharto bersama kroni kroninya dari ABRI bergandengan dengan Lim Siu Liong, 
>Bob 
>
>   Hasan dll. dengan terang terangan telah mencuri kekayaan Indonesia yang 
>   menjadikan mereka konglomerat multi miliarder $ !
> 
>   Sedangkan rakyat biasa tidak mampu menyekolahkan anak anaknya, juga 
> sebagian 

>   besar suku Tionghoa mengalami penidasan politik rasisme orba Suharto ! .
>   Bahasa & tulisan Tionghoa dilarang, politik pemaksaan asilmilasi 
> dijalankan. 

>   Berkali kali terjadi huru hara rasisme yang dikendalikan oleh pemerintah 
> orba 
>
>   ini.
>   Sejak pemerintahan Megawati dan Gus Dur, politik rasis orba ini sudah 
>   ditanggalkan , dan sekarang ada letupan api rasis yang dinyalakan Jusuf 
> Kala, 
>
>   demi untuk mencapai tujuan politiknya , mencari simpati "pribumi" agar 
>memilih 
>
>   partainya dalam pilkada pilkada sekarang ini dan pemilu 2014 karena 
>menurunnya 
>
>   persentase Golkar! Hal ini harus kita waspadai !
>   Tak mengherankan , karena Golkar adalah partai yang dilahirkan dan 
> dibesarkan 
>
>   oleh orba , dan JK adalah salah satu architeknya.
>   Titik lemah yang paling menonjol adalah bidang politik , ini yang harus 
>   dijebol,dirombak menjadi sistem politik baru yang patriotik dan memihak 
>rakyat 
>
>   banyak , politik yang pada gilirannya akan menjebol sistem ekonomi yang 
> penuh 
>
>   kurap dan penyakit kangker KKN dan membangun ekonomi baru yang mengabdi 
>rakyat 
>
>   banyak !
> 
>   Berchotbach merubah ekonomi dengan cara menyinggung SARA sebagai sebab 
> adalah 
>
>   propaganda manuver pembelokan , propaganda kosong , peletus ressentiment 
>   (resentment) dan pikiran rasis dari JK untuk tetap melindungi politik jual 
>   negara kepada kaum neoliberal saja !
> 
>   iwa
> 
>________________________________
>   From: GELORA45 <sa...@...>
>   To: GELORA_In <gelor...@yahoogroups.com>
>   Sent: Sun, August 29, 2010 4:43:47 AM
>   Subject: [GELORA45] JK: Titik Lemah RI Bidang Ekonomi
> 
>    
> 
>   JK: Titik Lemah RI Bidang Ekonomi
>   Sabtu, 28 Agustus 2010 22:48 WIB | Ekonomi & Bisnis | Makro | Dibaca 898 
kali
>   Malang (ANTARA News) - Mantan Presiden Jusuf Kalla menyatakan bahwa titik 
>lemah 
>
>   Indonesia saat ini adalah terletak di bidang ekonomi yang belum mampu 
>   menyejahterakan masyarakat secara luas dan merata.
> 
>   "Berbagai bidang sudah terlayani dan terpenuhi dengan baik, seperti bidang 
>   kesehatan, pendidikan, politik. Namun, perekonomian kita masih sangat 
> lemah, 

>   sehingga menjadi titik lemah negeri kita," tegas Jusuf Kalla ketika menjadi 
>   pembicara dalam "Kajian Ramadan" di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), 
>   Sabtu malam.
> 
>   Menurut Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) itu, hal tersebut bisa terjadi 
>   karena tidak banyak umat Islam yang menguasai persoalan terkait 
perekonomian.
> 
>   Akibatnya, tegas Jufuf Kalla, perekonomian Indonesia sampai sekarang masih 
>   didominasi oleh kaum non-Muslim terutama etnis Tionghoa (China).
> 
>   Selain yang menguasai bidang ekonomi sangat rendah, katanya, masyarakat 
>   Indonesia pada umumnya lebih memilih menjadi pegawai negeri sipil (PNS) 
> atau 

>   profesi lainnya ketimbang menjadi pengusaha.
> 
>   Oleh karena itu, lanjutnya, umat Islam dan masyarakat Indonesia harus mulai 
>   bangkit menggali semua potensi ekonominya, sebab potensi ekonomi ini 
>merupakan 
>
>   suatu kemutlakan yang harus dilakukan.
> 
>   Ia mengibaratkan bahwa memulai usaha seperti renang. Dimana untuk mahir 
>   berenang harus belajar, demikian juga dengan usaha yang harus dimulai, 
> tanpa 

>   ada niat memulai pasti tidak akan pernah bisa menjadi pengusaha.
> 
>   "Kalau kita tidak belajar dulu secara teori dan dipraktikkan menjadi 
> seorang 

>   pengusaha, kita tidak akan pernah bisa menjadi pengusaha termasuk pengusaha 
>   dalam bidang perdagangan," ujarnya menambahkan.
> 
>   Ia mengatakan, rasulallah dulu seorang pedagang, bahkan masuknya Islam ke 
>   Indonesia juga melalui perdagangan, kenapa pondasi yang sudah ada itu tidak 
>   dikembangkan lagi untuk menjadi lembaga atau negara yang mandiri.
> 
>   Senada dengan Jusuf Kalla, mantan Mendiknas yang juga sesepuh Muhammadiyah 
>Prof 
>
>   A Malik Fajar mengatakan, menggerakkan perekonomian harus dimulai dengan 
>niat.
> 
>   "Niat dan memulai berwira usaha itu memang sulit, tapi memulai itu sudah 
>   menjadi modal berharga dan menjadi pondasi yang kuat bagi berkembangnya 
>   perekonomian yang pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat 
>   secara luas," tegasnya.
>   (E009/Z002)
> 
>   [Non-text portions of this message have been removed]
> 
>   [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> ------------------------------------
> 
> Yahoo! Groups Links
>


     <!-- #ygrp-mkp { border:1px solid 
#d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}  #ygrp-mkp hr { 
border:1px solid #d8d8d8;}  #ygrp-mkp #hd { 
color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}  
#ygrp-mkp #ads { margin-bottom:10px;}  #ygrp-mkp .ad { padding:0 0;}  #ygrp-mkp 
.ad p { margin:0;}  #ygrp-mkp .ad a { color:#0000ff;text-decoration:none;} 
#ygrp-sponsor #ygrp-lc { font-family:Arial;}  #ygrp-sponsor #ygrp-lc #hd { 
margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}  #ygrp-sponsor 
#ygrp-lc .ad { margin-bottom:10px;padding:0 0;}  a { color:#1e66ae;}  #actions 
{ 
font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}  #activity { 
background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}
  #activity span { font-weight:700;}  #activity span:first-child { 
text-transform:uppercase;}  #activity span a { 
color:#5085b6;text-decoration:none;}  #activity span span { color:#ff7900;}  
#activity span .underline { text-decoration:underline;}  .attach { 
clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 
0;width:400px;}  .attach div a { text-decoration:none;}  .attach img { 
border:none;padding-right:5px;}  .attach label { 
display:block;margin-bottom:5px;}  .attach label a { text-decoration:none;}  
blockquote { margin:0 0 0 4px;}  .bold { 
font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}  .bold a { 
text-decoration:none;}  dd.last p a { font-family:Verdana;font-weight:700;}  
dd.last p span { margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}  
dd.last p span.yshortcuts { margin-right:0;}  div.attach-table div div a { 
text-decoration:none;}  div.attach-table { width:400px;}  div.file-title a, 
div.file-title a:active, div.file-title a:hover, div.file-title a:visited { 
text-decoration:none;}  div.photo-title a, div.photo-title a:active, 
div.photo-title a:hover, div.photo-title a:visited { text-decoration:none;}  
div#ygrp-mlmsg #ygrp-msg p a span.yshortcuts { 
font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}  .green { 
color:#628c2a;}  .MsoNormal { margin:0 0 0 0;}  o { font-size:0;}  #photos div 
{ 
float:left;width:72px;}  #photos div div { border:1px solid 
#666666;height:62px;overflow:hidden;width:62px;}  #photos div label { 
color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}
  #reco-category { font-size:77%;}  #reco-desc { font-size:77%;}  .replbq { 
margin:4px;}  #ygrp-actbar div a:first-child { 
margin-right:2px;padding-right:5px;}  #ygrp-mlmsg { 
font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}  #ygrp-mlmsg 
table { font-size:inherit;font:100%;}  #ygrp-mlmsg select, input, textarea { 
font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}  #ygrp-mlmsg pre, code { 
font:115% monospace;}  #ygrp-mlmsg * { line-height:1.22em;}  #ygrp-mlmsg #logo 
{ 
padding-bottom:10px;}  #ygrp-mlmsg a { color:#1E66AE;}  #ygrp-msg p a { 
font-family:Verdana;}  #ygrp-msg p#attach-count span { 
color:#1E66AE;font-weight:700;}  #ygrp-reco #reco-head { 
color:#ff7900;font-weight:700;}  #ygrp-reco { margin-bottom:20px;padding:0px;}  
#ygrp-sponsor #ov li a { font-size:130%;text-decoration:none;}  #ygrp-sponsor 
#ov li { font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;}  #ygrp-sponsor 
#ov 
ul { margin:0;padding:0 0 0 8px;}  #ygrp-text { font-family:Georgia;}  
#ygrp-text p { margin:0 0 1em 0;}  #ygrp-text tt { font-size:120%;}  
#ygrp-vital 
ul li:last-child { border-right:none !important; } --> 



      

Kirim email ke