boonglar wekekekekekekekekeke

itu garis2 tangan kalu kita kaji mah bayangan atawa cermin kondisi pikiran en 
kelakuan kita. so banyak yg bisa tau karakternya, kondisinya, masa lampaunya.
masa depan ? weleh TAUK AH GELAP

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Andrew Mulianto" <andrewmuli...@...> 
wrote:
>
> Namanya Haptop Best, agresif beriklan 90an, gak kedengaran kabarnya lagi
> 
> Andrew
> 
> Sent from my BlackBerry® wireless device
> 
> -----Original Message-----
> From: "Ophoeng" <opho...@...>
> Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Wed, 08 Sep 2010 10:26:45 
> To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
> Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Subject: [budaya_tionghua] Gua-mnia - Bisa Dirubah? (Was: Benarkah Harun 
> Yusuf mantan tukang kwamia?)
> 
> Bung Dada dan TTM semuah,
> 
> Hai, apakabar? Sudah makan (sahur)?
> 
> Sehubungan dengan topik lihat-melihat muka (mnia = muka?), atau maksudnya 
> nasib, masa depan, saya jadi ingat dulu sekitar tahun 1985-an, di Pontianak 
> ada satu anak muda (sekarang mestilah tidak lagi muda) yang kalau tak salah 
> bernama (samaran?) Hartop (diambil dari 'hard top' - tipe Toyota itu?), yang 
> waktu itu gencar pasang iklan dan pernah diberitakan di Tempo.
> 
> Bung Hartop ini katanya bisa memperbaiki nasib yang digariskan di tangan 
> anda. Dia sekolah di Amrik(?) mempelajari garis rajah tangan yang 
> dikombinasikan dengan gua-mnia-logi atau entah apa namanya, pokoknya 
> ceritanya sangat ilmiah dan terkesan masuk akal. 
> 
> Caranya merubah nasib sesuai garis rajah tangan anda juga unik, menurut 
> logika beliau: karena nasib anda sudah digariskan di tangan - suratan nasib, 
> maka garis-nya ajah yang dirubah. Dari yang dikatakan garis tangannya 
> menunjukkan nasib jelek - seperti sudah suratan garis tangan itu yang dibawa 
> sejak lahir, maka garisnya dirubah arahnya atau lekukannya, supaya menjadi 
> suratan nasib yang baik, hok-ki, makmur abadi jaya sentosa selama-lamanya 
> sepanjang segala abad, jeh!
> 
> Konon kabarnya beliau punya alatnya untuk merubah alur garis tangan, dan 
> secara harafiah benar-benar dia rubah alurnya - entah bagaimana caranya, saya 
> hanya baca saja ceritanya di Tempo waktu itu. Dan, menurut pengakuannya, 
> banyak pejabat dan menteri yang sudah datang meminta bantuannya untuk merubah 
> nasib dengan cara merubah garis rajah tangan.
> 
> O, jangan tanya, konon tarip jasa kosultasinya bukan main-main, mungkin 
> setara dengan tarip konsultasi Ki Gendeng Pamungkas ketika musim pemilu dulu 
> itu.
> 
> Saya cuma pengin tahu, apakah ada di antara anda yang dulu pernah meminta 
> jasa beliau merubah garis tangannya, atau setidaknya orang yang anda kenal 
> yang merubah garis tangannya dengan pertolongan beliau, lantas sekarang 
> (sudah lewat puluhan tahun) jadi bernasib baik dan menjadi makmur. Lantas, 
> apakah Bung Hartop masih tinggal di Pontianak dan masih banyak 'pasien'nya ya?
> 
> Nothing serious, just curious ajah-larrr.....
> 
> Salam makan enak dan sehat,
> Ophoeng
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Dada" <wrw.hzh@> wrote:
> 
> Jika ranah keyakinan sudah didasari motif untuk menyembah Keuangan yang Maha 
> Esa , lantas berjualan , maka dia harus menyediakan beberapa eksposisi , 
> misalkan mantan tukang kwamia , di datangi malaikat , mendengar bisikan , 
> mantan panglima gereja setan , mengaku sebagai cicit kaisar ,  tidak perlu 
> sampai membuka baju tentunya , tapi membuat suatu kurikulum hidup yang 
> spektakuler , menandakan dirinya bukan orang sembarangan. Adalah hal yang 
> sulit seperti memacu kendaraan sedemikian tinggi lantas tiba2 berbelok 
> menikung , menghasilkan tontonan yang dramatis , spektakuler , ajaib dan 
> akhirnya , mukjizat dan memaksa pendengar , pemirsa takjub bukan main.  
>  
> Apalagi orang yang berpindah dan berjualan , baik itu pindah agama , pindah 
> budaya , pindah negara , daripada menghadapi resiko pandangan curiga , dia 
> harus lebih kristen daripada kristen umumnya , lebih islam daripada islam 
> umumnya , lebih amerika daripada orang amerika itu sendiri , lebih buddhist 
> daripada buddhist itu sendiri.
>


Kirim email ke