sayang sekali , semakin "religius" suatu negara , maka negaranya semakin 
terbelakang. Dalam arti , semakin banyak responden di suatu negara memandang 
agama itu sangat penting , maka ironisnya negara itu semakin terbelakang. 

Jika di perhatikan , negara-negara maju seperti beberapa negara utama eropa 
seperti Jerman , Prancis , atau bahkan Italia sendiri , hanya sekitar belasan 
sampai 20an persen memandang agama itu sangat penting. Begitu juga dengan 
Jepang. Kekecualian untuk USA , di antara negara maju , anomali bahwa 2/3 
responden di negara itu masih memandang agama itu sangat penting. 

Selebihnya , negara2 dimana penduduknya itu sangat "religius" adalah kawasan 
asia tenggara  , amerika latin , dan afrika itu sendiri.  

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "kwaih...@..." <kwaih...@...> wrote:
>
> Oleh orang yg fanatik dg hukum karma, dikatakan utk melunasi karma buruk.
> ya begitulah hitung dagangnya, pahala dan murka.
> sojah wushu,
> Koay Hiap.
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote:
> >
> > Rajin beribadah bisa mengubah nasib? Ah, ini dongeng seribu satu malam atau 
> > penghakiman bagi mereka yg tak beruntung dlm hidup?
> > 
> > Coba anda datangi negeri2 afrika yg miskin, saksikanlah anak2 terlantar 
> > kurang gizi yg tinggal kulit membungkus belulang. Ini apa gara2 orang tua 
> > mereka tak rajin beribadah dan tak mahir melafal mantera agama ya?
> > 
> > 
> > Sent from my BlackBerry®
> > powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> > 
> > -----Original Message-----
> > From: jony J K <brightandromeda@>
> > Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Date: Wed, 8 Sep 2010 23:55:02 
> > To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
> > Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Subject: Re: [budaya_tionghua] Gua-mnia - Bisa Dirubah? (Was: Benarkah 
> > Harun Yusuf mantan tukang kwamia?)
> > 
> > -Banyak tokong tokong yg saya pernah datangi mengatakan bisa merubah nasib, 
> > logikanya bila ada orang sanggup merubah nasib berarti dia bisa merubah 
> > kapan anda waktu mati seseorang. Dengan kata lain sudah setahap tuhan. 
> > -tapi kalau anda rajin beibadah menurut apa yang anda percayai dan pasti 
> > tidak merubah agama anda saya yakin tuhan akan berbaik hati menolong anda. 
> > Dari sekian banyak kisah hidup orang, ada beberapa orang sukses yg saya 
> > lihat sendiri dan juga mendengar langsung dari si sipelaku kalau dimasa 
> > lalunya susah sampai sulit untuk melewati harinya, tapi sejak kecil dia 
> > sudah dididik membaca paritta dalam agama Buddha pagi dan malam, juga 
> > disertai usaha. kehidupan mereka berubah setelah berpuluh tahun kemudian, 
> > yg jelas juga harus diikuti perbuatan baik. Ada beberapa yang tidak terlalu 
> > kaya. tetepi rata rata melewati hari hari lebih baik dan cukup pangan dan 
> > papan namuntidak kaya sekali.
> > -Intinya rajin beribadah, usaha, dan perbuatan baik. Kalau ada tawaran 
> > diluar itu biasanya kalau tidak rajin rajin mencari mahluk gaib maka 
> > usahanya pasti berkurang.
> > --- Pada Rab, 8/9/10, zhoufy@ <zhoufy@> menulis:
> > 
> > Dari: zhoufy@ <zhoufy@>
> > Judul: Re: [budaya_tionghua] Gua-mnia - Bisa Dirubah? (Was: Benarkah Harun 
> > Yusuf mantan tukang kwamia?)
> > Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Tanggal: Rabu, 8 September, 2010, 6:21 PM
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> >  
> > 
> > 
> > 
> >   
> > 
> > 
> >     
> >       
> >       
> >       
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > Haha, saya kira tdk ada orang yg sudah berhasil mengubah grs nasib itu ada 
> > di sini, bung opheng! Mereka pasti sdh menjadi manusia sukses yg super 
> > sibuk, ngapain masih spt orang pengangguran bermilis ria disini?
> > Sent from my BlackBerry®
> > powered by Sinyal Kuat INDOSATFrom:  "Ophoeng" <ophoeng@>
> > Sender:  budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Date: Wed, 08 Sep 2010 10:26:45 -0000To: 
> > <budaya_tionghua@yahoogroups.com>ReplyTo:  budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Subject: [budaya_tionghua] Gua-mnia - Bisa Dirubah? (Was: Benarkah Harun 
> > Yusuf mantan tukang kwamia?)
> > 
> >  
> > 
> > 
> > 
> >     
> >       
> >       
> >       Bung Dada dan TTM semuah,
> > 
> > 
> > 
> > Hai, apakabar? Sudah makan (sahur)?
> > 
> > 
> > 
> > Sehubungan dengan topik lihat-melihat muka (mnia = muka?), atau maksudnya 
> > nasib, masa depan, saya jadi ingat dulu sekitar tahun 1985-an, di Pontianak 
> > ada satu anak muda (sekarang mestilah tidak lagi muda) yang kalau tak salah 
> > bernama (samaran?) Hartop (diambil dari 'hard top' - tipe Toyota itu?), 
> > yang waktu itu gencar pasang iklan dan pernah diberitakan di Tempo.
> > 
> > 
> > 
> > Bung Hartop ini katanya bisa memperbaiki nasib yang digariskan di tangan 
> > anda. Dia sekolah di Amrik(?) mempelajari garis rajah tangan yang 
> > dikombinasikan dengan gua-mnia-logi atau entah apa namanya, pokoknya 
> > ceritanya sangat ilmiah dan terkesan masuk akal. 
> > 
> > 
> > 
> > Caranya merubah nasib sesuai garis rajah tangan anda juga unik, menurut 
> > logika beliau: karena nasib anda sudah digariskan di tangan - suratan 
> > nasib, maka garis-nya ajah yang dirubah. Dari yang dikatakan garis 
> > tangannya menunjukkan nasib jelek - seperti sudah suratan garis tangan itu 
> > yang dibawa sejak lahir, maka garisnya dirubah arahnya atau lekukannya, 
> > supaya menjadi suratan nasib yang baik, hok-ki, makmur abadi jaya sentosa 
> > selama-lamanya sepanjang segala abad, jeh!
> > 
> > 
> > 
> > Konon kabarnya beliau punya alatnya untuk merubah alur garis tangan, dan 
> > secara harafiah benar-benar dia rubah alurnya - entah bagaimana caranya, 
> > saya hanya baca saja ceritanya di Tempo waktu itu. Dan, menurut 
> > pengakuannya, banyak pejabat dan menteri yang sudah datang meminta 
> > bantuannya untuk merubah nasib dengan cara merubah garis rajah tangan.
> > 
> > 
> > 
> > O, jangan tanya, konon tarip jasa kosultasinya bukan main-main, mungkin 
> > setara dengan tarip konsultasi Ki Gendeng Pamungkas ketika musim pemilu 
> > dulu itu.
> > 
> > 
> > 
> > Saya cuma pengin tahu, apakah ada di antara anda yang dulu pernah meminta 
> > jasa beliau merubah garis tangannya, atau setidaknya orang yang anda kenal 
> > yang merubah garis tangannya dengan pertolongan beliau, lantas sekarang 
> > (sudah lewat puluhan tahun) jadi bernasib baik dan menjadi makmur. Lantas, 
> > apakah Bung Hartop masih tinggal di Pontianak dan masih banyak 'pasien'nya 
> > ya?
> > 
> > 
> > 
> > Nothing serious, just curious ajah-larrr.....
> > 
> > 
> > 
> > Salam makan enak dan sehat,
> > 
> > Ophoeng
> > 
> > 
> > 
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Dada" <wrw.hzh@> wrote:
> > 
> > 
> > 
> > Jika ranah keyakinan sudah didasari motif untuk menyembah Keuangan yang 
> > Maha Esa , lantas berjualan , maka dia harus menyediakan beberapa eksposisi 
> > , misalkan mantan tukang kwamia , di datangi malaikat , mendengar bisikan , 
> > mantan panglima gereja setan , mengaku sebagai cicit kaisar ,  tidak perlu 
> > sampai membuka baju tentunya , tapi membuat suatu kurikulum hidup yang 
> > spektakuler , menandakan dirinya bukan orang sembarangan. Adalah hal yang 
> > sulit seperti memacu kendaraan sedemikian tinggi lantas tiba2 berbelok 
> > menikung , menghasilkan tontonan yang dramatis , spektakuler , ajaib dan 
> > akhirnya , mukjizat dan memaksa pendengar , pemirsa takjub bukan main.  
> > 
> >  
> > 
> > Apalagi orang yang berpindah dan berjualan , baik itu pindah agama , pindah 
> > budaya , pindah negara , daripada menghadapi resiko pandangan curiga , dia 
> > harus lebih kristen daripada kristen umumnya , lebih islam daripada islam 
> > umumnya , lebih amerika daripada orang amerika itu sendiri , lebih buddhist 
> > daripada buddhist itu sendiri.
> >
>


Kirim email ke