Bagi saya pribadi, kenaikan BBM memang sudah seharusnya dilakukan. Subsidi BBM ibarat bisul di APBN. Kalau tidak dinaikkan sekarang itu sama saja dg memindahkan beban ke pemerintah yg berikutnya. Setelah puluhan tahun kita BBM kita disubsidi, hasilnya apa ? hanya pemborosan BBM & pemanasan global. Kita lihat di jalan2 sebagian besar kendaraan bermotor di jln raya adalah kendaraan pribadi. & sebagian besar kendaraan pribadi missal mobil diisi oleh 1 atau 2 org. BBM yg mahal akan membuat org hemat dlm penggunaannya.
Penggunaan smart card karena pemerintah ingin membatasi penggunaan BBM bersubsidi. Cara ini digunakan di iran & berjalan sampai saat ini. Mengenai BLT,tergantung dari sudut mana kita melihat. Kalau dari sudut pandang saya pribadi hal ini biasa dilakukan di negara2 maju. Mereka mendapatkan tunjanan social berupa kupon yg dpt diuangkan di bank2. Di amerika baru2 ini juga mereka memberikan cheque utk korban krisis perumahan. Bagi saya sebenernya bukan siapa yg memimpin, tapi siapa yg dipimpin. Percuma kita punya presiden yg bagus tapi DPR nya masih seperti sekarang & rakyatnya tidak berani berkorban. Salam arief From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Oka Widana Sent: Friday, May 23, 2008 10:39 PM To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: RE: [Keuangan] [pro-con] Tepatkah Keputusan Pemerintah Menaikkan Harga BBM Demi Selamatkan APBN ? Pada saat saya menulis posting ini sudah diputuskan kenaikan BBM rata2 hampir 30%. Banyak sekali sebenarnya alternatif2 yg bisa diambil Pemerintah, toh problem sebenarnya adalah menyelamatkan APBN kan? Soal subsidi BBM dicabut/dikurangi, hanya salah satu solusi. Cuma Presiden dan kabinetnya males mikir, sehingga Cuma itu yg ada dikepala mereka. Memang ada keuntungan lain dari kenaikan BBM, yaitu semakin sempitnya disparitas harga yg mendorong penyelundupan (BTW, belakangan agak jarang terdengar kasus2 penyelundupan, terungkap). Ide2 pembatasan penggunaan BBM subsidi (pakai smart card atau tidak) sebagaimana di ssampaikan dimilis ini bagi saya menakjubkan, dalam artian ternyata jika kita mau sedikit berfikir, kreatifitas dan inisiatif yg bisa dikatagorikan break through, bukannya tidak bisa dihasilkan oleh kepala2 orang Indonesia. Dipengumuman malam ini, Pemerintah tetap bertekad akan menggunakan smart card mulai September 2008. Saya pribadi, dengan berbekal pengalaman dalam mengimplementasikan networking untuk cash management, berani bertaruh bahwa program smart card tidak akan berjalan dengan baik, kalo tak boleh disebut gagal. Untuk ukuran suatu Pemerintahan yg bahkan tak mampu memaksa kantor2 nya sendiri mematikan lampu disiang bolong, mengurusi smart card akan menunjukan bahwa mereka sama sekali tidak smart. BTW, sepintas kelihatannya SBY berani menaikkan harga BBM, namun habis ini, SBY seperti sinterclas bagi2 BLT dan segala macam program "kompensasi", yg akhirnya hanya bertujuan meningkatkan popularitas politiknya untuk bertahan ditampuk kekuasaan. Saya sebagaimana salah satu member disini, termasuk yg percaya bahwa semakin sedikit peran pemerintah semakin baik bagi perekonomian. Akan tetapi, saya juga berpendirian, bahwa pemerintah yg memberikan inspirasi positif kepada rakyat, mampu menumbuhkan motivasi, dan tentu saja bersih serta jujur, tetaplah diperlukan. SBY/JK tidak termasuk dalam golongan itu. Sudah saatnya pemimpin baru yg fresh dan smart muncul mengambil tongkat kepemimpinan negara ini, tak perduli dari suku, golongan, agama apapun dia berasal. Salam, Oka Widana No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.24.1/1463 - Release Date: 5/23/2008 3:36 PM No virus found in this outgoing message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.24.1/1463 - Release Date: 5/23/2008 3:36 PM [Non-text portions of this message have been removed]