menurut saya kenaikan BBM sudah cukup tepat, karena kenaikan pajak yg tinggi 
malah berakibat negatif bagi dunia usaha. dg pajak yg sebesar sekarang aja 
sudah banyak yg ngemplang bayar pajak... kebayangkan kalau pajak dinaikkan lagi.

arief

  ----- Original Message ----- 
  From: YurNalis 
  To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, May 29, 2008 9:20 AM
  Subject: Re: [Keuangan] Kapitalisme-Laissez-Faire


  Untuk menutupi defisit APBN saya kira tidak dengan harus menaikkan BBM..
  banyak orang awam yang mengatakan bahwa dengan pajak yang diambil dari orang

  kaya melalui banyak hal misalnya pajak untuk
  kendaraan pribadi..karena kendaraan pribadilah
  yang banyak mengkomsumsi BBM di negara ini.. atau pajak-pajak lainnya
  sebagai bentuk subsidi
  silang antara mereka yang telah
  berhasil hidup di republik ini dan mereka yang belum berhasil..

  Salam

  YUrnalis

  Pada tanggal 28/05/08, Poltak Hotradero <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
  >
  > 
<http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia;_ylc=X3oDMTJlZWRtZ2N2BF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzIyNzQ2NDEEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDQzNjk1BHNlYwN2dGwEc2xrA3ZnaHAEc3RpbWUDMTIxMTk2MzYxMg-->
  >
  Ongkos tersebut akan muncul dalam bentuk defisit anggaran yang
  melebar. Dan untuk setiap pertumbuhan defisit -- harus tersedia uang
  untuk menutupnya. Bila defisit melebar sampai 2% dari APBN 2008 --
  itu berarti setara dengan 2% x Rp. 4800 Trilyun = Rp. 96 Trilyun.

  Dari mana bisa dapat duit Rp. 96 Trilyun...?

  [Non-text portions of this message have been removed]



   

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke