Hmm, pendapat bung maj_mudin ini cukup tepat. 

Kita harus bisa menekan jumlah barang import dengan melakukan ekspor. 

Jika membuat/ memproduksi sendiri lebih mahal di banding barang impor, maka 
impor dibolehkan. Tetapi kita juga harus punya komoditi2x ekspor,  sehingga 
neraca perdagangan internasional tetap surplus.

Ya, benar bung maj_mudin, kita jangan menjadi akut oleh barang2x impor. Masalah 
bisnis turunan yang dikatakan bung poltak, pengaruhnya sedikit bagi pertumbuhan 
ekonomi lokal untuk jangka panjang. JIKA BISA, kita HARUS mampu menandingi 
komoditas2x impor itu.

Salam
nazar

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, madjmudin m <maj_mu...@...> 
wrote:
>
> --- On Sat, 21/3/09, Poltak Hotradero <hotrad...@...> wrote:
> From: Poltak Hotradero <hotrad...@...>
> Subject: [Keuangan] Logika industri vs. produk Cina (was: Re: Tim Ekonomi 
> Dijuluki  'Teh Botol'
> To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Date: Saturday, 21 March, 2009, 4:13 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>     
>             
> 
> Apa anda yakin bisa bikin radio transistor (berikut batere dan 
> 
> headphone) seharga Rp. 10 ribu...?
> 
> Kalau ternyata nggak bisa - lantas untuk apa ngotot-ngototan mau 
> 
> bikin produk yang nggak kompetitif?  Sudah jelas kagak akan bisa laku...
> 
> 
> 
> (Ini alasan saya kenapa kita nggak perlu punya "mobil nasional" - 
> 
> kalau ternyata cuman nyusahin konsumen doang...)..Dalam konteks kita tidak 
> butuh program mobnas sih saya setuju aja Bang Poltak...cuma kalo ilustrasinya 
> dgn membanjirnya produk cina di Indonesia...wah kebayang deh..negara ini 
> mungkin akan jadi 'kubangan' raksasa produk2 Cina...mungkin dalam jangka 
> pendek secara ekonomi akan menguntungkan. cuma dalam jangka panjang ini 
> menciptakan ketergantungan yg akut terhdp produk luar negeri....dan kalo 
> bicara stabilitas harga dan manajemen cadangan devisa  maka masalah 
> ketergantungan akan produk impor akan sangat penting. Lihat saja kebijakan2 
> yg diambil Amerika mengatasi defisit transaksi perdagangannya.Belum lagi bila 
> 'dibumbui' isu politik antar negara...ada kondisi bagaimana negara berkembang 
> sengaja dibuat sangat tergantung pada produk impor dimana produk impor itu 
> sangat dibutuhkan dinegara tersebut. contoh yg belum lama kemarin....yaitu 
> TEMPE. wah..imagine lah ...Indonesia yg katanya negara agraris ternyata
>  ngurus tempe aja masih harus dikendalikan importir. terlepas dari ada pihak2 
> yg bermain mengambil keuntungan dari kondisi ini...negara ini memang butuh 
> pemimpin yg bervisi.
> 


Kirim email ke