Disini peran pemerintah sangat penting dalam menggalakan sektor ekonomi 
terutama infrastuktur... dulu cina paling suka buat jalan tol gede gede yang 
melingkar pesisir cina...ya manfaatnnya cukup besar bagi perekonomian... coba 
di surabaya jalan tol satu2 nya kena lumpur.. bagaimana daerah 2 bisa 
mengembangkan potensinnya kalo setiap hari harus macet antara 3 - 4 jam...

Disini langkah2 kebijakan penggunaan dana apbn dan hutamg luar negeri dulunnya 
tidak mendukung masa depan indonesia...

Ya paling2 kalo menang pemilu kroni2 nya yang kaya2


--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "nazar" <nazart...@...> wrote:
>
> Hmm, pendapat bung maj_mudin ini cukup tepat. 
> 
> Kita harus bisa menekan jumlah barang import dengan melakukan ekspor. 
> 
> Jika membuat/ memproduksi sendiri lebih mahal di banding barang impor, maka 
> impor dibolehkan. Tetapi kita juga harus punya komoditi2x ekspor,  sehingga 
> neraca perdagangan internasional tetap surplus.
> 
> Ya, benar bung maj_mudin, kita jangan menjadi akut oleh barang2x impor. 
> Masalah bisnis turunan yang dikatakan bung poltak, pengaruhnya sedikit bagi 
> pertumbuhan ekonomi lokal untuk jangka panjang. JIKA BISA, kita HARUS mampu 
> menandingi komoditas2x impor itu.
> 
> Salam
> nazar
> 
> --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, madjmudin m <maj_mudin@> wrote:
> >
> > --- On Sat, 21/3/09, Poltak Hotradero <hotradero@> wrote:
> > From: Poltak Hotradero <hotradero@>
> > Subject: [Keuangan] Logika industri vs. produk Cina (was: Re: Tim Ekonomi 
> > Dijuluki  'Teh Botol'
> > To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> > Date: Saturday, 21 March, 2009, 4:13 PM
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> >     
> >             
> > 
> > Apa anda yakin bisa bikin radio transistor (berikut batere dan 
> > 
> > headphone) seharga Rp. 10 ribu...?
> > 
> > Kalau ternyata nggak bisa - lantas untuk apa ngotot-ngototan mau 
> > 
> > bikin produk yang nggak kompetitif?  Sudah jelas kagak akan bisa laku...
> > 
> > 
> > 
> > (Ini alasan saya kenapa kita nggak perlu punya "mobil nasional" - 
> > 
> > kalau ternyata cuman nyusahin konsumen doang...)..Dalam konteks kita tidak 
> > butuh program mobnas sih saya setuju aja Bang Poltak...cuma kalo 
> > ilustrasinya dgn membanjirnya produk cina di Indonesia...wah kebayang 
> > deh..negara ini mungkin akan jadi 'kubangan' raksasa produk2 Cina...mungkin 
> > dalam jangka pendek secara ekonomi akan menguntungkan. cuma dalam jangka 
> > panjang ini menciptakan ketergantungan yg akut terhdp produk luar 
> > negeri....dan kalo bicara stabilitas harga dan manajemen cadangan devisa  
> > maka masalah ketergantungan akan produk impor akan sangat penting. Lihat 
> > saja kebijakan2 yg diambil Amerika mengatasi defisit transaksi 
> > perdagangannya.Belum lagi bila 'dibumbui' isu politik antar negara...ada 
> > kondisi bagaimana negara berkembang sengaja dibuat sangat tergantung pada 
> > produk impor dimana produk impor itu sangat dibutuhkan dinegara tersebut. 
> > contoh yg belum lama kemarin....yaitu TEMPE. wah..imagine lah ...Indonesia 
> > yg katanya negara agraris ternyata
> >  ngurus tempe aja masih harus dikendalikan importir. terlepas dari ada 
> > pihak2 yg bermain mengambil keuntungan dari kondisi ini...negara ini memang 
> > butuh pemimpin yg bervisi.
> >
>


Reply via email to