Hmm..Menarik jg..

-Klo org sering berpikiran/ber-emosi negatif atau pesimis ttg suatu hal, 
mungkin kita perlu suntik aja dng hormon tertentu agar bs diubah mjd pikiran 
positif.

-Kyknya politikus kita perlu disuntik semua tuh dng hormon serotonin agar dlm 
berpolitik bs lbh fun dan santai..:-)

-Ide mereduksi manusia mjd emosi Melalui syaraf2x [neuroscience]memang menarik 
dan menjanjikan..Saya jd teringat tuh sm novel klasiknya aldous huxley "brave 
new world"..:-)


Peace,
Lubeck


Sent from my FakePlasticTrees®
powered by IDIOTEQUE ™

-----Original Message-----
From: "irmec" <ir...@usa.com>

Date: Thu, 16 Apr 2009 08:46:47 
To: <AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com>
Subject: [Keuangan] Re: Pengaruh multipartai dlm kebijakan ekonomi.


Bung Poltak,

hehehe ....Ada experiment yg dilakukan dgn MRI, ternyata begitu org dengar kata 
bailout, respon otak negatif, sementara ketika dengar kata rescue positif. 
Kenapa? Karena emosi (mayoritas) mengasosiasikan rescue sebagai tindakan heroik 
yg baik, sementara bailout dalam emosi jelek (org ngemplang kok 
ditolong...hehe). 

Nah, gimana dgn decision politik. Sami mawon. Dgn mungkin kurang lebih 
tergambar dari analogi Anda. Para politisi -tanpa tahu neuroscience...hehehe- 
rupanya tahu, bhw yg dilakukan ialah menyentuh emosi. Membangun persepsi. Satu 
experimen lain di Amrik yg dilakukan memperlihatkan bhw org yg sudah fanatik 
terhadap satu partai (demokrat/republik) ngak mau dengerin fakta. Segala 
informasi yg masuk, kalau positif jeblos ke masuk memori. Sementara kalau 
negatif, yg muncul ialah respond yg counter. Konsekeuensinya, opini menjadi 
sulit berubah.

Salam,
Enda

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Poltak Hotradero <hotrad...@...> 
wrote:
>
> Bung Enda,
> 
> Berarti kita harus balik lagi baca tulisannya Kahneman?  atau sekalian
> Vilyanur Ramachandran?
> Ulasan anda menarik.  Emosi memang adalah sesuatu yang membuat manusia
> menjadi manusia.  Mengingatkan saya pada sebutan bahwa manusia adalah
> laughing apes...
> 
> Bila memang pengambilan keputusan dalam Pemilu adalah pilihan
> emosional dan lekat dengan aspek emosional -- maka tentu menjadi tidak
> heran pula bahwa bagi orang lain (yang juga mahluk emosional) setiap
> pilihan bisa dianggap buruk.  Dianggap bodoh.  Dianggap dungu.
> 
> Emosional kuadrat?





[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

=========================
Join Facebook AKI dimana Anda bisa ber social interactive sambil bermain games 
atau just have fun together. Compulsory bagi new members start 1 Jan 2008. 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
=========================
Perhatian: Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. 
Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas.
=========================
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
-------------------------
Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting 
sebelumnyaYahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
    mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke