Perhatian Memo Admin ini tidak perlu dan jangan di reply, cukup diperhatikan dan diikuti.
Saudara Nazar, Email jawaban Anda dibawah tidak sepatutnya dikirim ke millis ini. Diskusi hendaknya tetap dijalur akademis atau profesional yg mengedepankan rasionaitas. Agar ini menjadi perhatian, member lainnya. Salam, Oka Widana Moderator Sent from my BlackBerry® smartphone -----Original Message----- From: "nazar" <nazart...@gmail.com> Date: Mon, 13 Apr 2009 09:46:35 To: <AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com> Subject: [Keuangan] Re: Pengaruh multipartai dlm kebijakan ekonomi. O bgtu. Hmm, bagaimana jika ada orang yang mau mendirikan partai rampok maling indonesia? Apakah Anda akan menyetujui orang tersebut? --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "Ignace I. Worang" <ignacewor...@...> wrote: > > Politik tidak bisa dinilai secara baku apakan itu brutal, materialistis atau > irrasional karena tergantung dengan keadaan, kultur, tingkat intelektual > dimana politik ini akan dijalankan. Contohnya seperti yang anda katakan > bahwa masyarakat daerah gampang dimobilisasi dengan umpan2 politik yang > tidak edukatif, ya mungkin kalau umpannya edukatif, masyarakatnya tidak > termobilisasi. Politik adalah cara pencapaian tujuan, caranya bagaimana ya > bebas saja. > > > > > > > > From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com > [mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Poltak > Hotradero > Sent: 13 April 2009 04:24 > To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com > Subject: Re: [Keuangan] Re: Pengaruh multipartai dlm kebijakan ekonomi. > > > > > > > > > At 07:01 AM 4/13/2009, you wrote: > > >Hmm, dalam dunia politik, tidak semua individu pemenang mempunyai > >kemampuan ketata negaraan, ekonomi dan etika. Politik di daerah2x > >terbelakang cenderung brutal (diktator), materialistis (kapitalis), > >rasis, irrasional (kurang berprinsif), dan ortodok. Begitu mudahnya > >masyarakat terbelakang ini di mobilisasi dengan umpan-umpan politik > >yang tidak edukatif. > > Kenapa anda merasa bahwa orang lain lebih "terbelakang"...? > Apa yang anda jadikan ukuran bahwa orang lain lebih "terbelakang" > ketimbang anda sendiri? > > Atau ini hanya karena selera mereka berbeda dengan anda? > Kalau ini cuma masalah selera - lalu siapa sih yang sebenarnya "diktator"? > > >Dengan kata lain, mereka mau di bujuk dengan satu buah permen karet > >agar tidak meminta sebuah pembangunan dan kemajuan. Karena itu, > >nilai-nilai akademis dan intelektualitas dianggap tidak terlalu > >penting. Mereka tidak terbiasa memikirkan kepentingan umum. Yang > >penting apa yang didapat oleh tiap-tiap individu. Dan celah ini > >dimanfaatkan oleh mereka-mereka yang terbiasa melakukan politik yang > >tidak santun, demi kepentingan pribadi. Politik di daerah terpencil > >sangat mengerikan, karena pola pikir masyarakatnya masih primitif. > > > >Akibatnya, prosesi pemilu hanya menjadi momentum permainan dan > >egoisme. Hubungannya dengan pelaku bisnis adalah: berhati-hatilah > >untuk terjun ke are dimana pola pikir politik masyarakatnya yang > >masih ortodok dan tidak mempunyai prinsif. > > Dan anda sendiri punya prinsif (?)...? > > > > No virus found in this incoming message. > Checked by AVG - www.avg.com > Version: 8.0.238 / Virus Database: 270.11.53/2054 - Release Date: 04/11/09 > 10:51:00 > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > [Non-text portions of this message have been removed]