Hm, bung Anda terbawa arus pemikiran bung poltak. Sudah saya batasi tadi penomena pemilu di DAERAH YANG BELUM MAJU.
Hm, begini saja. Agar topik oot ini tidak mengganggu yang lain, PM saya saja lewat Japri. Jadi lebih leluasa tanya jawabnya. --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, arianro pantun daud <arianro...@...> wrote: > > Jadi ingin tahu sebenarnya posisi bung nazar ada dimana supaya saya bisa > lebih memahami penomena bung nazar ini. Kiranya pertanyaan sederhana dibawah > ini dapat dijawab: > > > > 1. apakah p'nazar adalah caleg? > 2. kalau 1 jawabannya adalah ya, apakah p'nazar caleg jadi? > 3. kalau 2 jawabannya adalah ya, apakah partai p'nazar lolos et? > 4. kalau 1 jawabannya adalah tidak, apakah p'nazar terafiliasi dengan > satu atau lebih caleg? > 5. kalau 1 jawabannya adalah tidak, apakah p'nazar terafiliasi dengan > satu atau lebih partai? > > Kalau semua pertanyaan jawabannya tidak, mungkin ada baiknya kalau bung > nazar mulai mendekatkan diri dengan banwaslu atau mulai membuat > analisis independent tentu dengan research method yang benar. Kalau hasil > analisisnya menyimpulkan bahwa hasil pemilu sekarang tidak valid maka bung > nazar dapat mengajukan class action kepada pemerintah dan kpu. Informasi 169 > tps di 4 kecamatan sepertinya kurang valid apalagi kalau hanya di satu > provinsi saja. > > > > Saya yakin milis keuangan tidak serta merta mengharamkan issue politik > apalagi sekarang memang sedang masanya tetapi tentu dalam batasan-batasan > tertentu. Kalau bung nazar mau membahasnya lebih jauh, saya rasa milis > keuangan bukanlah tempat yang pas. > > > On 4/16/09, nazar <nazart...@...> wrote: > > Hm, saya suka orang yang seperti bung ini. Pintar membuat syarat2x diktator. > Itu kan pendapat ANDA SENDIRI. > > > > Hmm, > > Bung, lihat saja di tps2x. Dan saya punya informasi di 4 kecamatan, 169 tps. > Ada sekitar 42000 mata pilih. INGAT! titik awal pembicaraan saya adalah > penomena pemilu di daerah yang belum maju. Mau buktinya? Cek saja di > KPUDnya. Hebat sekali anda menilai saya pembohong. Terlihat jelas betapa > angkuhnya dan tidak santunnya anda. Anda kan berada di jalur pemikiran. > Tetapi tidak melihat sendiri kebawah. Saran saya, Jangan hanya mengandalkan > otak bung, tapi gunakan juga MATA dan TELINGA dalam menganalisa. > > > > Ah kau ini.., maunya bertempur terus. Ku tempur pula nanti kau. :-) > > > > --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Poltak Hotradero <hotradero@> > wrote: > > > > > > Bung Nazar, > > > > > > 1. Kita sekarang bicara epistemologi atas hal yg anda sebutkan. DARI > > > MANA anda tahu segitu banyaknya orang salah contreng? Apa JUTAAN orang > > > datang ke rumah anda dan bilang: "Pak Nazar, saya salah contreng nih, > > > karena saya bego..." Apa iya begitu? Bila tidak, berarti anda > > > pembohong karena anda tidak berbicara fakta. > > > > > > 2. Apa iya sekian juta rakyat segitu pedulinya dengan calon anggota > > > legislatif? Saya rasa tidak. Besar kemungkinan kualitas anggota >