O iya, dalam model ini apakah juga diperlihatkan efeknya terhadap jumlah pengangguran? Bisa saja kan surplus terjadi, tapi karena surplus ekspornya dari sektor-sektor teknologi tinggi/pertambangan yang tidak perlu banyak orang, maka sektor yang mati justru sektor intensif tenaga kerja. Kalau ini yang terjadi jangan-jangan acara demo dan gusur menggusur presiden bisa jadi acara rutin tiap hari....
Saya pikir sih kita mulai perlu serius memasukkan pembatasan perkembangan jumlah penduduk sebagai salah satu strategi utama peningkatan ekonomi. Semakin banyak penduduk tentu perlu semakin banyak lowongan pekerjaan dan akan menggunakan semakin banyak sumber-daya alam. Kalau banyak penduduk tapi kemampuannya cuma jadi kuli dan buruh semua, negara kita ini bisa jadi negara sumber budak macam afrika dulu? --- On Fri, 8/1/10, Ical Moci <ical.m...@gmail.com> wrote: From: Ical Moci <ical.m...@gmail.com> Intinya ada __________________________________________________________________________________ See what's on at the movies in your area. Find out now: http://au.movies.yahoo.com/session-times/ [Non-text portions of this message have been removed]